Share

Utang

"Pasien kasus apa, Pak? Gimana penanganannya?"

Gavin terkekeh ringan menyaksikan rasa tertarik membayang di mata kehijauan Prisha.

"Pasien kasus gangguan jiwa. Terutama yang cewek. Kalo dianamnesa, sering baper, mengira saya nanya-nanya gegara suka ama mereka. Mereka juga ngeles tiap kali dicek udah minum obat atau belum. Persis kamu, tuh."

Menyadari dirinya disamakan dengan pasien gangguan jiwa, mata Prisha melebar, gusar. Bening zamrudnya makin berkilau. Gavin silau sesaat. Pria muda itu mengingat-ingat, kapan terakhir kali ia mengagumi mata seseorang selain mata hitam Nalini.

Wajah samar seorang gadis remaja berkerudung, membayang di benaknya. Gavin gagal memperjelas fitur dan nama gadis itu di ingatannya.

"Pak Dokter nyamain saya dengan pasien gangguan jiwa?" Protes meluncur dari bibir mungil Prisha.

"Persis."

Betapa ... hiih. Prisha serasa ingin mencakar-cakar dinding tembok penjara.

"Ohya, panggilanmu ke aku ganti-ganti terus. Om Dok, Pak Dok. Apa itu? Ubah sebutanmu! Yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Adityas Berlianti
ceritanya asik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status