Share

Benci, tapi Ingin

"Apakah saya tidak boleh mengartikannya lebih?" Prisha menindas rasa malunya.

"Jangan mimpi!"

"Aduh!" pekik sang dara tiba-tiba, sambil menyentuh dada dengan sepasang tangan.

Gavin spontan menoleh. "Kenapa?" Refleks pemuda itu turun dari bangku saat Prisha terduduk di lantai sambil meringis seperti orang kena serangan jantung.

Sebenci-bencinya, Prisha adalah putri dari wanita yang dicintainya. Setitik perhatian sebagai calon ayah, masih ia miliki. Terlebih lagi, Gavin seorang dokter yang tak biasa membiarkan orang menderita tanpa pertolongan.

"Jantung saya, Dok ...."

"Kenapa jantungnya?"

Prisha menengadah hingga paras jelitanya sempurna berhadapan dengan wajah elok sang dokter.

"Jantung saya nyeri saking kuatnya berdebar. Palpitasi. Semoga bukan aritmia ...."

Gavin terkesima. Jantungnya kembali berdegup aneh menyaksikan wajah kemerahan dan rekahan bibir Prisha yang mirip kelopak bunga mekar saat berbicara. Ia menggali file memori bersama Nalini.

Nalini seorang wanita dengan daya ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status