Share

Mulut Pedas Delia

***

"Beda bagaimana maksudnya?" Haris bersuara.

"Ya beda. Coba lihat, punya Mbak Erina berkilau sekali."

"Kalau seperti itu berarti sudah jelas, Nis, punyaku ini asli sementara milik Delia ... ya kita maklumi saja, petani mana bisa beli berlian asli," sahut Erina sombong. "Del, jangan sedih kalau ternyata berlian kamu itu palsu, kasihan Haikal, dia sudah susah payah menipu," imbuhnya disusul gelak tawa Haris dan keluarganya.

"Jadi ini saudara kamu yang dilamar petani, Erin?" tanya Bu Nela seraya menatap Delia remeh. "Cantik sih, tapi kok mau-maunya sama petani. Itu calon suami kamu?" Bu Nela menunjuk Haikal dengan telunjuknya.

Delia mengangguk. Senyum di wajahnya menandakan bahwa ucapan Erina bagai angin lalu di telinganya.

"Iya, Tante. Ini calon suami saya," jawab Delia bangga. "Salam kenal," ucapnya lagi.

Bu Nela menarik ujung bibirnya sinis. Pun dengan Pak Galih, pria paruh baya itu menepuk-nepuk pundak Haris seolah memberi tahu semua orang bahwa putranya lebih segalanya dari Haik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Indah Syi
bener bener bener surat2nya mana
goodnovel comment avatar
Ati Husni
suka sm sikap delia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status