Share

Mematahkan hati

***

"Mas, mau kemana?"

Azka menoleh dan mendapati Hafsah sudah berdiri di depan pintu. Di belakangnya, kedua orang tua Hafsah nampak tersenyum menatap Azka yang justru bergeming tanpa suara.

"Mas Azka," panggil Hafsah mengulang. "Mau kemana?" tanya wanita berambut sebahu yang malam ini terlihat begitu cantik dengan balutan kaftan berwarna peach.

"Pak, Bu ...." Setelah mengumpulkan kesadaran, Azka bergerak mendekat dan mencium punggung tangan dua pasangan paruh baya yang sejak tadi memperhatikannya. "Monggo, silahkan masuk!"

Pintu yang semula terbuka setengah kini telah dibuka penuh oleh Azka. Tidak butuh waktu lama, Delia dan Haikal keluar disusul dengan Bu Sarah dan Pak Handoko yang sudah menginap sejak kemarin malam.

"Waalaikumsalam, Masya Allah ... tamu yang kita tunggu-tunggu akhirnya datang juga," ucap Delia ramah. "Mari silahkan duduk, Pak Denis, Bu Rania. Mari ...."

"Kamu cantik sekali, Nak," puji Delia ketika Hafsah mencium punggung tangannya takzim.

"Bunda bisa saja," sahut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status