Share

Melahirkan anak petani

***

"Jangan mengada-ada, Nela!" Untuk pertama kalinya, Fatima mendengar Kenan berteriak lantang. "Aku tidak pernah menyentuhmu, apa yang kamu katakan, hah?"

"Saya mengatakan yang sebenarnya, Pak. Ayolah ... tidak perlu malu ...."

"Kau pikir aku percaya pada semua omong kosongmu itu?" Tiba-tiba Fatima bersuara. "Di luaran sana, bukan hanya kamu wanita yang mengejar-ngejar calon suamiku, aku tahu itu. Tapi kamu salah, siapa nama kamu ... Nela? Ah ya, Nela ... tapi kamu sangat salah jika mengatakan bahwa Kenan adalah pria yang handal bercinta. Asal kamu tahu, dia bahkan tidak pernah menyentuhku sebelum menikah," papar Fatima tegas. "Sampai detik ini aku sangat yakin sekali jika Kenan bukanlah pria yang suka mengumbar air maninya di banyak lubang."

Bibir Nela melongo. "Ja-- jadi benar itu ... itu bukan darah daging Pak Kenan?"

"Ya," jawab Fatima tegar. "Aku janda, kebetulan bercerai dalam keadaan hamil. Kau pikir apa ... Kenan berbuat tidak senonoh, begitu? Kau pikir bisa merusak nama bai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Na Fisa
Bukankah dlm Islam itu masa 'iddah wanita yg sedang hamil itu sampai sesudah anaknya lahir? ini ceritanya si Fatimah knp harus langsung menikah, sementara dia masih mengandung, wl ini hanya cerita,tp TDK boleh menyimpang dg hukum
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status