Share

Bab 0077

Penulis: Farid-ha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-06 23:12:14
“Bagaimana, Mbak? Sudah siap datang ke konveksi besok pagi?” tanya Bu Sukma melalui sambungan telepon.

Ini kali kedua beliau menghubungi aku setelah kepulangannya dari berobat di Ibu kota. Tiga hari sebelum hari pelayanan ulang tahunnya, beliau jatuh sakit. Pak Budi Darma yang merupakan orang kepe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0078

    “Ada apa?” tanyaku singkat. Rasanya enggan banyak basa-basi sama laki-laki yang pernah menorehkan banyak luka di hati ini. Aku kembali menunduk, mengisi plastik dengan buah sawo yang telah aku pisahkan. “Bagaimana kabar ibu, Mir?” Dari ekor mataku, laki-laki yang hari ini mengenakan sandal jepi

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-08
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0079

    POV 3 “Kok, tumben jam segini baru pulang, Mas? Lembur atau mampir ke mana-mana?” Baru masuk rumah, Tama sudah ditodong pertanyaan oleh Lilik. Tama terdiam. Enggan menjawab pertanyaan perempuan yang kini telah menjadi istrinya tersebut. Ia terus melangkahkan kaki menuju dapur, hendak mengambil air

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-09
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0080

    [Hai perempuan mandul! Apa yang kamu katakan pada suamiku? Kamu iri, ya, melihat kebahagiaanku sampai-sampai harus membuat fitnah. Nggak fitnah nggak hidup kamu? Anak dan ibu sama saja! Sama-sama hobi menghancurkan kebahagiaan orang lain! Dasar anak pelakor!] Pesan masuk ke handphone Amira dari no

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-10
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0081

    Malam semakin larut, tapi Tama tidak mempedulikan itu. Baginya, masalah tadi siang hari segera ia selesaikan malam ini juga. Dia sudah jenuh dengan semua sandiwara Lilik. Belum lagi ibunya yang suka bercerita bagaimana keseharian perempuan yang telah melahirkan anaknya tersebut. Ternyata, Lilik bany

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-11
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0082

    “Katakan siapa yang membiayai hidupku selama itu, Lik?” Tama yang sudah kehabisan kesabaran kembali membentak Lilik. Detik selanjutnya bisa ditebak apa yang terjadi, Zidane menangis. Alih-alih menjawab, Lilik justru terdiam. Enggan menjawab pertanyaan suaminya. Ia sibuk mengayun anaknya yang kemb

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0083

    “Kamu sudah sarapan, Nduk?” tanya Bu Sumi ketika putrinya pamit mau berangkat kerja. “Belum, Bu.” Amira mengambil punggung tangan ibunya, menciumnya dengan takzim. Bu Sumi mengelus pucuk kepala sang anak. Amira mendongak, menatap wajah teduh ibunya. Tak percaya kalau ibunya bisa menjadi pelakor

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0084

    Amira ke luar dari ruangan Bu Sukma dengan gontai. Sebab, misinya mencari informasi tentang Lilik tidak membuahkan hasil. Bu Sukma tidak tahu banyak tentang masa lalu Lilik. Ia hanya tahu anak itu pernah tinggal di panti asuhan tempatnya memberikan sumbangan. Adiknya Fikri itu kembali ke ruangannya

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0085

    “Bisa-bisa kamu tidak pulang semalaman. Terlebih kalau aku dapat tugas keluar kota,” sanggah Tama. Wajah Lilik memerah seketika, antara sakit hati dan marah menjadi satu bergulung-gulung di dalam hatinya. “Kamu tahu apa alasannya dulu aku memilih berpisah dengan Ibu dan tinggal di rumah peninggal

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14

Bab terbaru

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0173

    “Ini tempatnya, Mbak?” Tama menatap perempuan yang merupakan tetangga kontrakan Lilik tersebut dengan kening mengkerut. “Iya, ini, Mas. Beberapa hari yang lalu juga ada yang mencari Mbak Lilik. Perempuan. Bahkan dia menitipkan sesuatu untuk Zidane.” Tama terdiam, tapi otaknya berpikir menerka-nerk

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0172

    Amira terdiam, menunggu jawaban Tama. Sebenarnya dia sendiri ragu, tidak yakin dengan idenya ini. Tapi, Amira merasa perlu melakukan itu demi kebaikan Zidane. [Jangan memintaku yang tidak-tidak, Mir! Mustahil aku kembali dengan Lilik. Itu tidak mungkin terjadi.] Tama mengirimkan pesan balasan pada

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0171

    “Lilik?” Samar, Amira memanggil wanita yang sedang menuntun bocah cilik sambil menenteng tas yang terlihat berisi dagangan. “Pak tolong berhenti sebentar.” Amira meminta kepada sopir taksi. “Tapi argonya tetap jalan, ya, Mbak.” Sopir mengingatkan. “Nggak masalah, Pak. Nanti saya lebihkan untuk

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0170

    “Kapan acara lamarannya, De?” tanya Fikri di negeri seberang sana. Amira baru saja menceritakan niat baik Reza yang ingin melamarnya kepada Fikri. “Rencananya empat hari lagi, Bang. Abang sekarang sudah merestui ‘kan?” tanya Amira yang belum begitu yakin sepenuhnya terhadap restu Fikri. “Insya

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0169

    “Terima kasih banyak, ya, Mas. Maaf nggak bisa menyuruh mampir. Ini susah sangat malam.” Amira menghampiri pria yang berada di balik kemudi bulat setelah memarkirkan motornya di depan rumah. “Memang seharusnya aku tidak mampir, De. Kalau mampir nanti bahaya,” kelakar laki-laki di balik kemudi yang

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0168

    “Mau sampai kapan kamu diam di situ, Lilik? Mau sampai kapan kamu membiarkan Zidane mengacak-acak permainannya? Cepat bereskan rumah ini! Aku muak melihat kamu yang seperti ini terus! Sudah berapa kali aku bilang? Jangan biarkan anakmu mengacak-acak ruang tamu atau ruang tengah dengan permainannya i

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0167

    [Bi, tolong sampaikan ke Ibu, aku tidak bisa pulang sore ini. Mungkin, nanti malam baru pulang. Aira meninggal dunia, Bi. Aku bantu-bantu sekalian di sini.] Amira mengirimkan pesan pada Bi Marmi, bibinya. Amira baru sempat memberi tahu keluarganya. Derap langkah kaki yang memasuki ruang tamu membu

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0166

    “Mas Tama, Mbak.” Amira menyodorkan ke handphone Santi yang baru kembali dari kamar ibunya. “Mungkin mau bicara sama kamu, Mir.” Santi kembali menjatuhkan bobot tubuhnya di samping Amira. “Nggak, dia sengaja menelpon Mbak Santi, kok.” Tama sengaja menghubungi Santi melalui Amira, sebab handphon

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0165

    Di depan pintu Santi menyambut Amira dengan penuh kesedihan. Sesuai permintaan Tama, Amira akhirnya pergi ke rumah Mumun. Memastikan bahwa keluarga mereka baik-baik saja. Tama sengaja mengutus Amira sebab nomor handphone Santi tidak bisa dihubungi. “Apa kabar, Mbak?” Amira mengulurkan tangan ke ar

DMCA.com Protection Status