Share

Bab 0081

Penulis: Farid-ha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-11 14:16:29
Malam semakin larut, tapi Tama tidak mempedulikan itu. Baginya, masalah tadi siang hari segera ia selesaikan malam ini juga. Dia sudah jenuh dengan semua sandiwara Lilik. Belum lagi ibunya yang suka bercerita bagaimana keseharian perempuan yang telah melahirkan anaknya tersebut. Ternyata, Lilik bany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Paijo 280
lanjut sampai 100
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0082

    “Katakan siapa yang membiayai hidupku selama itu, Lik?” Tama yang sudah kehabisan kesabaran kembali membentak Lilik. Detik selanjutnya bisa ditebak apa yang terjadi, Zidane menangis. Alih-alih menjawab, Lilik justru terdiam. Enggan menjawab pertanyaan suaminya. Ia sibuk mengayun anaknya yang kemb

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0083

    “Kamu sudah sarapan, Nduk?” tanya Bu Sumi ketika putrinya pamit mau berangkat kerja. “Belum, Bu.” Amira mengambil punggung tangan ibunya, menciumnya dengan takzim. Bu Sumi mengelus pucuk kepala sang anak. Amira mendongak, menatap wajah teduh ibunya. Tak percaya kalau ibunya bisa menjadi pelakor

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0084

    Amira ke luar dari ruangan Bu Sukma dengan gontai. Sebab, misinya mencari informasi tentang Lilik tidak membuahkan hasil. Bu Sukma tidak tahu banyak tentang masa lalu Lilik. Ia hanya tahu anak itu pernah tinggal di panti asuhan tempatnya memberikan sumbangan. Adiknya Fikri itu kembali ke ruangannya

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0085

    “Bisa-bisa kamu tidak pulang semalaman. Terlebih kalau aku dapat tugas keluar kota,” sanggah Tama. Wajah Lilik memerah seketika, antara sakit hati dan marah menjadi satu bergulung-gulung di dalam hatinya. “Kamu tahu apa alasannya dulu aku memilih berpisah dengan Ibu dan tinggal di rumah peninggal

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0086

    [Mas, besok aku mau ketemuan. Di tempat biasa. Ada banyak hal yang ingin aku bicarakan kepadamu. Hanya kamu bisa mengerti aku] Lilik mengirimkan pesan pada orang yang beberapa hari lalu ia temui. “Kenapa kamu tidak membalas pesanku, Mas? Apa kamu takut sama istrimu?” Perempuan yang sedang mengen

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-15
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0087

    Lilik menarik napas dengan berat setelah membaca balasan dari nomor yang semalam dihubungi. Ia segera mengambil anaknya yang merengek minta diangkat dari tempat tidur. Segera us memberikan air susu ibu pada bocah laki-laki yang baru bangun tidur itu. Zidane terlihat semangat menerima air susu ibuny

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-16
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0088

    Amira baru saja memarkirkan motornya di tempat parkir konveksi. Ia melepaskan helm yang sejak menjadi pelindung kepalanya. “Pagi, Dev.” Amira menyapa perempuan yang baru saja memarkirkan motor matic berwarna putih. Devi, salah satu karyawan Bu Sukma pun segera memberikan senyum terbaiknya untuk Am

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-17
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0089

    Jam lima sore, Amira menepati janjinya untuk bertemu dengan Lilik. Bukan karena kasihan atau simpati anaknya Bu Sumi itu mau menemui mantan kakak iparnya. Tapi, justru sebaliknya. Amira ingin melihat secara langsung, seberapa mengenaskan kehidupan Lilik saat ini. Amira paham, tujuan Lilik memintanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-17

Bab terbaru

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0173

    “Ini tempatnya, Mbak?” Tama menatap perempuan yang merupakan tetangga kontrakan Lilik tersebut dengan kening mengkerut. “Iya, ini, Mas. Beberapa hari yang lalu juga ada yang mencari Mbak Lilik. Perempuan. Bahkan dia menitipkan sesuatu untuk Zidane.” Tama terdiam, tapi otaknya berpikir menerka-nerk

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0172

    Amira terdiam, menunggu jawaban Tama. Sebenarnya dia sendiri ragu, tidak yakin dengan idenya ini. Tapi, Amira merasa perlu melakukan itu demi kebaikan Zidane. [Jangan memintaku yang tidak-tidak, Mir! Mustahil aku kembali dengan Lilik. Itu tidak mungkin terjadi.] Tama mengirimkan pesan balasan pada

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0171

    “Lilik?” Samar, Amira memanggil wanita yang sedang menuntun bocah cilik sambil menenteng tas yang terlihat berisi dagangan. “Pak tolong berhenti sebentar.” Amira meminta kepada sopir taksi. “Tapi argonya tetap jalan, ya, Mbak.” Sopir mengingatkan. “Nggak masalah, Pak. Nanti saya lebihkan untuk

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0170

    “Kapan acara lamarannya, De?” tanya Fikri di negeri seberang sana. Amira baru saja menceritakan niat baik Reza yang ingin melamarnya kepada Fikri. “Rencananya empat hari lagi, Bang. Abang sekarang sudah merestui ‘kan?” tanya Amira yang belum begitu yakin sepenuhnya terhadap restu Fikri. “Insya

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0169

    “Terima kasih banyak, ya, Mas. Maaf nggak bisa menyuruh mampir. Ini susah sangat malam.” Amira menghampiri pria yang berada di balik kemudi bulat setelah memarkirkan motornya di depan rumah. “Memang seharusnya aku tidak mampir, De. Kalau mampir nanti bahaya,” kelakar laki-laki di balik kemudi yang

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0168

    “Mau sampai kapan kamu diam di situ, Lilik? Mau sampai kapan kamu membiarkan Zidane mengacak-acak permainannya? Cepat bereskan rumah ini! Aku muak melihat kamu yang seperti ini terus! Sudah berapa kali aku bilang? Jangan biarkan anakmu mengacak-acak ruang tamu atau ruang tengah dengan permainannya i

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0167

    [Bi, tolong sampaikan ke Ibu, aku tidak bisa pulang sore ini. Mungkin, nanti malam baru pulang. Aira meninggal dunia, Bi. Aku bantu-bantu sekalian di sini.] Amira mengirimkan pesan pada Bi Marmi, bibinya. Amira baru sempat memberi tahu keluarganya. Derap langkah kaki yang memasuki ruang tamu membu

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0166

    “Mas Tama, Mbak.” Amira menyodorkan ke handphone Santi yang baru kembali dari kamar ibunya. “Mungkin mau bicara sama kamu, Mir.” Santi kembali menjatuhkan bobot tubuhnya di samping Amira. “Nggak, dia sengaja menelpon Mbak Santi, kok.” Tama sengaja menghubungi Santi melalui Amira, sebab handphon

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0165

    Di depan pintu Santi menyambut Amira dengan penuh kesedihan. Sesuai permintaan Tama, Amira akhirnya pergi ke rumah Mumun. Memastikan bahwa keluarga mereka baik-baik saja. Tama sengaja mengutus Amira sebab nomor handphone Santi tidak bisa dihubungi. “Apa kabar, Mbak?” Amira mengulurkan tangan ke ar

DMCA.com Protection Status