Share

Bab 0087

Penulis: Farid-ha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-16 19:23:23
Lilik menarik napas dengan berat setelah membaca balasan dari nomor yang semalam dihubungi.

Ia segera mengambil anaknya yang merengek minta diangkat dari tempat tidur. Segera us memberikan air susu ibu pada bocah laki-laki yang baru bangun tidur itu. Zidane terlihat semangat menerima air susu ibuny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0088

    Amira baru saja memarkirkan motornya di tempat parkir konveksi. Ia melepaskan helm yang sejak menjadi pelindung kepalanya. “Pagi, Dev.” Amira menyapa perempuan yang baru saja memarkirkan motor matic berwarna putih. Devi, salah satu karyawan Bu Sukma pun segera memberikan senyum terbaiknya untuk Am

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-17
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0089

    Jam lima sore, Amira menepati janjinya untuk bertemu dengan Lilik. Bukan karena kasihan atau simpati anaknya Bu Sumi itu mau menemui mantan kakak iparnya. Tapi, justru sebaliknya. Amira ingin melihat secara langsung, seberapa mengenaskan kehidupan Lilik saat ini. Amira paham, tujuan Lilik memintanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-17
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0090

    Lilik tersenyum melihat Amira yang sedang berpikir. Harapan untuk mendapatkan pertolongan dari Amira begitu besar. “Kenapa kamu bangga menceritakan urusan rumah tanggamu padaku?” Amira menelisik wajah Lilik. Senyum yang semula merekah kini meredup seketika dari bibir Lilik. Harapannya untuk menda

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-18
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0091

    “Tidak etis rasanya aku ikut campur urusan mereka. Terserah Tama mau menempatkan istrinya di mana. Bukan aku tidak peduli dengan situasi yang dirasakan oleh Lilik. Tapi, itu masalah rumah tangga mereka. Dan kami tidak sedekat itu untuk menasihati urusan domestik mereka. Tentu itu bukan wewenangku. S

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-19
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0092

    Pagi ini Amira menghadap Bu Sukma, menyerahkan hasil sketsa yang ia garap berhari-hari. Baru selesai dikerjakan sore kemarin setelah direvisi beberapa kali. “Bagaimana, Bu? Ibu suka dengan desain seperti ini?” tanya Amira dengan penuh hati-hati. Wanita yang sedang duduk di hadapannya manggut-man

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0093

    “Lho, ternyata kain ini dibeli dari pabrik itu? Aku pikir dari perusahaan lain. Tapi, apa iya harga kainnya semahal ini?” Amira melebarkan pupil matanya setelah membaca serentetan angka-angka yang tertera di buku tersebut. Amira terdiam sejenak, otaknya berusaha menelusuri memori selama bekerja di

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-21
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0094

    Di belakang, Amira melihat Santi yang sedang menatapnya dengan senyum meremehkan. Perempuan yang merupakan mantan kakak iparnya itu terlihat menggelengkan kepala. “Sudah ganti selera rupanya kamu, Mir? Apa kamu sudah tidak laku dengan yang lebih muda, hingga aki-aki pun kamu embat juga.” Manusia

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-22
  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0095

    POV Lilik Aku tak bisa begini terus! Tidak ada lagi yang bisa membantuku selain diriku sendiri! Menjadi orang baik ternyata malah sesakit ini. Lebih baik menjadi orang jahat sekalian! Yang aku lihat, orang-orang jahat itu hidupnya lebih enak. Ekonominya lebih mapan, mereka berkelimpahan harta bisa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-23

Bab terbaru

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0173

    “Ini tempatnya, Mbak?” Tama menatap perempuan yang merupakan tetangga kontrakan Lilik tersebut dengan kening mengkerut. “Iya, ini, Mas. Beberapa hari yang lalu juga ada yang mencari Mbak Lilik. Perempuan. Bahkan dia menitipkan sesuatu untuk Zidane.” Tama terdiam, tapi otaknya berpikir menerka-nerk

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0172

    Amira terdiam, menunggu jawaban Tama. Sebenarnya dia sendiri ragu, tidak yakin dengan idenya ini. Tapi, Amira merasa perlu melakukan itu demi kebaikan Zidane. [Jangan memintaku yang tidak-tidak, Mir! Mustahil aku kembali dengan Lilik. Itu tidak mungkin terjadi.] Tama mengirimkan pesan balasan pada

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0171

    “Lilik?” Samar, Amira memanggil wanita yang sedang menuntun bocah cilik sambil menenteng tas yang terlihat berisi dagangan. “Pak tolong berhenti sebentar.” Amira meminta kepada sopir taksi. “Tapi argonya tetap jalan, ya, Mbak.” Sopir mengingatkan. “Nggak masalah, Pak. Nanti saya lebihkan untuk

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0170

    “Kapan acara lamarannya, De?” tanya Fikri di negeri seberang sana. Amira baru saja menceritakan niat baik Reza yang ingin melamarnya kepada Fikri. “Rencananya empat hari lagi, Bang. Abang sekarang sudah merestui ‘kan?” tanya Amira yang belum begitu yakin sepenuhnya terhadap restu Fikri. “Insya

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0169

    “Terima kasih banyak, ya, Mas. Maaf nggak bisa menyuruh mampir. Ini susah sangat malam.” Amira menghampiri pria yang berada di balik kemudi bulat setelah memarkirkan motornya di depan rumah. “Memang seharusnya aku tidak mampir, De. Kalau mampir nanti bahaya,” kelakar laki-laki di balik kemudi yang

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0168

    “Mau sampai kapan kamu diam di situ, Lilik? Mau sampai kapan kamu membiarkan Zidane mengacak-acak permainannya? Cepat bereskan rumah ini! Aku muak melihat kamu yang seperti ini terus! Sudah berapa kali aku bilang? Jangan biarkan anakmu mengacak-acak ruang tamu atau ruang tengah dengan permainannya i

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0167

    [Bi, tolong sampaikan ke Ibu, aku tidak bisa pulang sore ini. Mungkin, nanti malam baru pulang. Aira meninggal dunia, Bi. Aku bantu-bantu sekalian di sini.] Amira mengirimkan pesan pada Bi Marmi, bibinya. Amira baru sempat memberi tahu keluarganya. Derap langkah kaki yang memasuki ruang tamu membu

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0166

    “Mas Tama, Mbak.” Amira menyodorkan ke handphone Santi yang baru kembali dari kamar ibunya. “Mungkin mau bicara sama kamu, Mir.” Santi kembali menjatuhkan bobot tubuhnya di samping Amira. “Nggak, dia sengaja menelpon Mbak Santi, kok.” Tama sengaja menghubungi Santi melalui Amira, sebab handphon

  • TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU   Bab 0165

    Di depan pintu Santi menyambut Amira dengan penuh kesedihan. Sesuai permintaan Tama, Amira akhirnya pergi ke rumah Mumun. Memastikan bahwa keluarga mereka baik-baik saja. Tama sengaja mengutus Amira sebab nomor handphone Santi tidak bisa dihubungi. “Apa kabar, Mbak?” Amira mengulurkan tangan ke ar

DMCA.com Protection Status