Share

20. Duda Zaman Now

last update Last Updated: 2024-11-11 19:23:15

“Bu gulu Naula, ayo dong cepet telponin Papi," rengek Keylan.

"Ayah Malika juga ya." Di sampingnya, Malika ikut-ikutan.

"Kenapa kalian berdua hari ini kompak sekali," decak Naura seraya berkacak pinggang. "Ini untuk yang pertama dan terakhir kalinya. Oke?"

Keylan dan Malika mengangguk bersamaan lalu tertawa. Bahagia sekali bisa membuatnya kesal. Naura menghembuskan napas panjang seraya mengeluarkan ponsel dari saku blazernya.

"Siapa dulu yang harus Ibu telpon, hmm?"

"Ayahnya Malika duluan." Malika mengangkat tangannya tinggi-tinggi.

"Papi Aljuna juga ya Bu Naula."

"Iya," decak Naura. "Papimu yang terakhir aja."

Naura berharap kalau Keylan tiba-tiba lupa supaya dia tidak perlu menelepon Arjuna tapi melihat cengiran bahagia dan tatapan binar Keylan membuat Naura menggerang kesal. Mau tidak mau dia harus memberanikan diri menelepon laki-laki berjiwa rentenir itu yang membuatnya seketika ingat dengan semua hutang budinya.

"Oke Malika. Ibu akan menelepon Ayahmu duluan."

"Yeeeaaayy," sorak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
mommy can
heemm nanggung banget kak update nya🥲..kan penasaran 🥹yg banyak dong kak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   21. Lelaki Penuh Gengsi

    Naura : Please, tolongin gue!Siska : Kenapa lo? Pingsan lagi?Naura : Kalau gue pingsan gak bakalan ngirim chat ini, ndul!Siska : Yah, siapa tahu raga lo!Naura : Ngaco! Tolong selamatkan gue sekarang.Siska : Lo sudah makan belum sih kok ngaco?Naura menghembuskan napas kesal dan kembali mengetik balasan dengan cepat.Naura : Gue lagi makan siang sama dua orang tua murid. Lelaki yang satu murah senyum tapi gak ganteng-ganteng amat berstatus duda tulen dan lelaki yang lain, wajah songongnya minta digampar bolak balik dan status dudanya masih dipertanyakan tapi ganteng. Ini hasil dari jebakan dua anak kecil. Gue dikibulin hari ini.Siska : Lo masih gadis tapi kenapa magnetnya om-om duda sih?Naura : Sialan!!Siska typing....."Ehmmm—" Naura mengangkat pandangan saat Pak Rendy yang duduk di depannya sedang menyuapi Malika berdeham menarik perhatian membuat Naura langsung tersenyum sopan."Apa anak saya merepotkan di sekolah,Bu?"Naura diam sesaat kemudian menggeleng. "Oh sama sekali

    Last Updated : 2024-11-12
  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   22. keciduk Makan Malam

    "Bagaimana?" Tanya Naura basa basi.Arjuna yang baru saja meletakkan pisau setelah menghabiskan steak terbaik di restorannya itu mengangguk. "Good.""Just it?!"Arjuna mengambil gelas winenya. "Ini menu terbaik restoranmu kan?""Begitulah," ucap Naura dengan senyuman bangga."Kalau begitu kamu sudah tahu apa jawabanku."Naura mencebikkan bibirnya, mengambil gelas berisi red wine miliknya dan meminumnya sambil ngedumel dalam hati. Tinggal bilang enak aja kok repot pake muter-muter segala. Emangnya susah banget cuma tinggal ngomong empat kata itu doang. Cih!Naura meletakkan gelasnya, menatap Arjuna yang sedang meminum winenya. "Kamu—""Ganteng. I know," sela Arjuna sok pedenya membuat Naura melotot kesal."Kamu belum pernah ngerasain tabokan maut ya," desis Naura seraya menekan kata-katanya."Belum," jawab Arjuna seadanya. "Kalau kamu bersedia melakukannya maka aku akan meminta hidupmu sebagai pertanggunjawabannya."Naura ternganga maksimal. Lelaki di depannya ini beneran gendeng."Apa

    Last Updated : 2024-11-13
  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   23. Mulai Terpengaruh

    "Elo nyeselkan?"Naura tersentak kaget dari lamunannya saat mendengar teguran Siska. Dengan lebay, Naura menghela napas panjang, bertopang dagu, mengambil satu sushi dengan sumpit yang kemudian dia angkat sejajar dengan mata dan memandanginya tanpa minat. Biasanya, makanan favoritnya itu bisa membuat mood-nya yang semula runtuh langsung melambung dalam sejekap. "Cuma kepikiran aja sih.”Siska berdecak, terlihat sekali menikmati Ramennya. "Wajar aja sih kalau dia marah. Belum jelas apa statusnya, elo sudah ngomong gitu di depan orang tua lo sendiri. Kalau ternyata dia sudah duda, mampus lo!”Naura manyun, masih memperhatikan sushinya dan mendesah, "Kenapa kalau lihat sushi ini, aku kayak lihat wajahnya Arjuna."Siska hampir saja menyemburkan Ramen yang dikunyahnya."Wah, lo benar-benar pintar melakukan penghinaan. Bisa kena pasal berlapis loh nanti!" decaknya. "Kurang ajar banget, muka seganteng dia disamakan dengan Sushi." Naura mencebik. "Bukan itu maksud gue.""Terus?" "Sushi in

    Last Updated : 2024-11-15
  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   24.Babysitter Dadakan

    Naura punya agenda weekend tapi dia pura-pura gak ingat juga tidak peduli karena lelaki yang dengan seenaknya membuat janji kemungkinan besar tidak muncul, jadi yang Naura lakukan hanya bergelung di dalam selimut sampai jiwanya siap untuk bangun dan menyapa dunia mengabaikan ponselnya yang bergetar tanpa henti.Siska semalam sudah pergi ke rumah orang tuanya di Bandung, jadi hari ini dia bisa bersantai seperti orang gak punya kerjaan tanpa ada orang yang mengganggunya.TING TONG TING TONGNaura menutup wajahnya dengan bantal saat mendengar suara bel berbunyi di luar.TING TONG TING TONG "Arrrgghh!” Naura duduk dengan wajah kesal. "Siapa sih ah?!"TING TONG TING TONG "Iya sebentar,” teriaknya, turun dari ranjang, memakai sandal bulu kelinci pinknya dan bergegas ke luar. "Siapa sih orang gak tahu diri yang menggangu pagi-pagi begini?" Naura sempat melihat sekilas jam dinding yang menunjukkan pukul enam pagi.Hanya mengenakan baby doll motif Minnie, penutup mata yang nangkring di kepa

    Last Updated : 2024-11-15
  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   25. Anak Kecil Banyak Maunya

    Perjalanan membutuhkan waktu sekitar dua jam kurang dilihat dari traffic kendaraan saat weekend tapi baru setengah jam berjalan, Naura yang duduk diapit Keylan dan Papinya sudah merasa seperti melakukan perjalanan selama dua hari. Bagaimana Naura gak lebay kalau keduanya kompak tertidur dan menjadikan bahu juga pahanya sebagai pengganti bantal. Like father like son, bagaikan pinang dibelah kampaknya wiro sableng.Arjuna gendeng menjadikan bahunya sebagai tempat untuk menyandarkan kepalanya sementara Keylan yang capek mainan, melungker dengan kepala di atas pahanya sambil memeluk mobil-mobilannya. Trus Naura kudu piye?"Maaf ya Non. Pak Arjuna dan Keylan baru pulang dari London dan sampai di Jakarta hampir larut malam," ucap sang supir yang sepertinya supir kepercayaan Arjuna.Naura tersenyum, "Oh begitu Pak. Pantas saja sepertinya mereka kelelahan."Sialan memang! Apa ini gunanya dia berada di tengah-tengah mereka? Konspirasi bapak dan anak yang luar biasa menjengkelkannya!"Iya Non

    Last Updated : 2024-11-18
  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   26. Kejadian Memalukan

    "Kerja rodi," desahnya dengan kepala yang terasa nyut-nyutan.Naura mengangkat dua koper ukuran kecil yang warna dan bentuknya sama di atas tempat tidur dan berdiri diam nampak berpikir. "Ini yang mana koper bajunya Keylan ya?"Naura memandangi keduanya lalu memilih yang paling kanan dan membukanya. Dilihatnya tumpukan paling atas ada berkas-berkas yang Naura tahu pasti punya Arjuna."Ah bukan yang ini."Naura mendorong minggir koper itu dan menggeser koper yang satunya berniat membukanya tapi apesnya koper Arjuna malah terjatuh dari tempat tidur dalam keadaan terbalik. Naura terkesiap melihatnya dan menutup mulutnya dengan tangan."Mampus!"Naura buru-buru berjongkok untuk membereskannya dan berdecak saat pakaian Arjuna terjatuh semua ke lantai. Naura merapikan beberapa kemeja dan celana yang ada di sana sebelum di masukkan lagi ke koper dan setelah semua beres, Naura terbelalak melihat benda-benda terakhir yang berserakan di sana."Aduh—" Naura mengaduh, mengacak rambutnya dengan bi

    Last Updated : 2024-11-19
  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   27. Duda Atau Bukan?

    "Ketawa aja terus sesuka hatimu!!" Naura jengkel. "PUAS?!"Arjuna menunduk memijit pelipisnya, menelan sisa tawanya dan mengangkat pandangan dengan tatapan geli juga senyuman di bibir. Satu sikunya diletakkan di atas meja."Aku—" Naura menunggu, Arjuna tertawa lagi. "Astaga, ini menggelikan."Naura ternganga, apa maksudnya Arjuna gendeng ini?"Papi teltawaaaaa." Keylan tersenyum lebar. Memangnya kalau Arjuna ketawa, itu seperti menang togel, harus dirayakan. Walaupun yah, Naura terkesima melihatnya. Sangat terkesima. Bayangkan saja, laki-laki yang lebih sering menampilkan ekspresi datar ternyata memiliki tawa serenyah kerupuk rengginang, membuat wajahnya semakin tampan. Momen yang menyenangkan meskipun Naura gak tahu, Arjuna itu sedang menertawakan apa."Oke. Serius deh aku geli."Naura menyimpitkan mata melihat Arjuna yang menahan senyum dengan tatapan dalam, tiba-tiba tangannya terulur mencubit pipinya dengan gemas membuat Naura merasakan tubuhnya menegang, desiran darahnya terasa

    Last Updated : 2024-11-21
  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   28. Mengasuh Anak orang

    "Kamu sangat ingin tahu kan, aku ini sebenarnya duda atau bukan?"Naura melotot. "Ihh, jangan kepedean ya!! Untuk apa juga aku kepo tentang hal itu?!" Mereka diam lalu Naura melanjutkan. "Ah ya, aku cuma gak mau sih orang nganggap aku wanita perebut laki orang karena kelihatan begitu dekat dengan kalian padahal itu cuma urusan hutang budi.""Aku bukan lelaki brengsek yang mendekati wanita lain di saat sudah terikat dengan seseorang.""Oh ya?" Naura nampak tidak percaya. "Lalu wanita menor tadi gimana?""Kamu cemburu?" tuduh Arjuna langsung membuat Naura sontak melotot."Sudah aku bilang jangan kepedean!" semburnya dengan wajah kesal.Arjuna menggidikkan bahu. "Ya santai aja dong jawabnya, gak usah ngegas gitu."Naura mengatupkan bibir dan memalingkan wajah. Malu. Setelahnya yang ada hanya keheningan dan suara raungan Keylan yang bermain dengan mobil-mobilannya."Fransiska itu anak teman bisnisku," Arjuna buka suara. "Dia bukan siapa-siapa."Naura menoleh, "Terus, aku peduli gitu?" Arj

    Last Updated : 2024-11-22

Latest chapter

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   55. Pengacau Cilik

    selama dua puluh delapan tahun Naura hidup di dunia, ini merupakan malam yang paling mendebarkan baginya. Sensasi saat masuk rumah hantu juga saat dipaksa nonton badut padahal dia benci setengah mampus sama makhuk yang paling disukai anak-anak itu, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan sensasi yang dirasakannya malam ini.Berlabihan memang tapi itulah kenyataan yang Naura rasakan. Mau belah duren ciinnn, kan nerveous. Nanti, Naura kudu piye?Bukan berarti dia gak tahu apa-apa, hanya saja saat dia dihadapkan langsung pada malam bersejarah itu, tentu saja Naura merasakan panik.Sejak masuk kamar lebih dulu setengah jam yang lalu, Naura sudah mondar mandir mirip setrikaan uap panas tidak jauh dari tempat tidur king size yang di atasnya penuh dengan taburan bunga mawar dibentuk love begitu juga bath up di kamar mandi. Arjuna menyewa kamar Royal Suite hotel bintang lima yang harga semalamnya mahal gila. Mereka memang sepakat untuk menunda bulan madu karena Arjuna sibuk mengurus kasus pe

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   54. Akhirnyaa...

    Naura merasakan gugup yang luar biasa. Duduk menunggu dalam diam di ruangan yang semuanya serba putih. Mengabaikan kesibukan yang ada diluar dan tenggelam dalam lamunannya sendiri.Naura mengenang masa patah hatinya akibat dicampakkan oleh Wisnu dan rasanya begitu lucu saat ini ketika dia tanpa sadar mensyukuri hal itu terjadi karena Tuhan berbaik hati menunjukkan seperti apa sosok Wisnu sebenarnya sebelum semuanya terlambat.Mengenang pertemuannya dengan Arjuna Ivander dan cara mereka berinteraksi. Tidak menduga kalau semesta menyimpan takdir indah yang disiapkan untuknya. Naura bersyukur menemukan Arjuna, terlebih saat dia tahu kalau ternyata dia menjadi sosok yang begitu mempengaruhi dalam hidup laki-laki itu bahkan setelah bertahun-tahun lamanya tanpa sekalipun mereka bertemu.Sekarang, laki-laki yang dulu dia katain gendeng itu akan menjadi calon suami dan imam masa depannya.“Sayang—‘” Naura menoleh, berdiri saat Mamanya masuk ke dalam. “Ayo kita tunggu di luar karena sebentar l

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   53. Ikatan Seumur Hidup

    "Na, bangun. Teleponmu bunyi terus."Naura mengucek matanya, bangkit duduk dan melihat Siska yang duduk di pinggir tempat tidur dengan gelengan kepala."Siapa sih yang nelpon?!"Naura mengambil ponselnya dan mengangkatnya. "Halo, kenapa Ma?""Astaga, Naura. Kamu lama banget sih angkatnya?""Baru bangun Mam, mumpung weekend. Kenapa?""Ini sudah jam sepuluh. Kamu buruan pulang. Ini gawat!""Hah, gawat?" Naura berdiri begitu juga Siska. "Kenapa?""Papa sesak napas—""Astaga, Papaaa!!" Teriak Naura, menarik Siska bersamanya keluar kamar. "Naura pulang sekarang, Ma." "Kenapa sih?""Sis, antarin gue pulang." Naura bergegas keluar dengan tergesa-gesa. Semoga saja Papanya dalam keadaan baik-baik saja. ***"Papaaaa!!” Teriak Naura yang loncat dari mobil Siska bahkan sebelum mobil itu berhenti sempurna, berlari masuk ke dalam rumah yang pintunya terbuka lebar. Masih dengan kostum seadanya; baby doll, sandal bulunya dan belum mandi bahkan rambutnya masih berantakan juga mata sembab setelah s

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   52. Berita Mantan

    "Hmm—" Rendy berdeham dan tersenyum gugup membuat Naura jadi salah tingkah sendiri. Saai ini mereka sedang berada di salah satu restoran untuk makan siang. "Jadi begini. Awalnya Mas tidak punya maksud apa-apa mengajakmu makan siang seperti ini tapi Mas berpikir kalau mungkin nanti tidak akan punya kesempatan lagi jadi Mas ingin mengutarakan sesuatu yang penting sama kamu." Naura diam mendengarkan seraya meremas tangannya sendiri. "Jadi, Mas mau nanya, apa Mas boleh menjalin hubungan serius dengan Naura?'Naura melongo maksimal. Ternyata duda nomor dua memang menyukainya.Melihat Naura yang belum merespon, Mas Rendy melanjutkan bicaranya. "Maaf kalau membuatmu kaget karena terlalu tiba-tiba. Mas tahu kalau kita baru kenal dan bertemu tapi Mas memiliki niat baik ke depannya. Untuk sekarang, Mas mau kita saling mengenal lebih serius lagi."Berbeda dengan Arjuna,kalau yang ini memang benar-benar duda berbuntut."Hmm—"Naura bingung, Mas Rendy di depannya tersenyum. "Maaf kalau Mas mengata

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   51. Sesuatu Yang Tak Terduga

    Naura buru-buru akan masuk ke dalam lift saat lengannya ditarik mundur dan tubuhnya berakhir dalam pelukan seseorang."Please, jangan pergi. Kasih aku satu kesempatan untuk menjelaskan semuanya."Naura mengusap air matanya, mencoba melepaskan pelukan Arjuna yang teramat erat tapi susah hingga dia harus memukul perut laki-laki itu sampai mengaduh dan melepas pelukannya. Naura ingin menangis lagi karena tahu kalau Arjuna masih merasakan nyeri di tubuhnya tapi di sisi lain dia juga takut.Naura mundur, menjaga jarak dan menunjuk Arjuna. "Siapa kamu sebenarnya?” Ingatan tentang isi dari ruangan Arjuna tadi membayang di matanya. “Penguntit? Stalker? mata-mata? pembunuh bayaran? Agen-agenan?"Mereka saling menatap untuk sesaat sampai Arjuna mengulurkan tangan dan Naura reflek mundur menjauh membuatnya terlihat kecewa. Naura masih takut setelah melihat banyaknya figura foto dirinya yang limited edition yang artinya gak ada di media sosial manapun, menggantung di dalam ruangan kerja pribadi A

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   50. Ketakutan

    “Tolong jangan memandangiku seperti itu.” Naura memalingkan wajah, masih sambil mengunyah kentang goreng seraya menunggui Arjuna menikmati bubur yang dia buat. Jengah tapi juga merona dengan tatapannya meski laki-laki itu sama sekali tidak mengatakan apapun. Tapi justru itulah yang membuat jantungnya berdetak semakin tidak terkendali. Rasanya wajahnya sudah hampir terbakar dengan asap yang muncul di kepala, terasa panas. Arjuna dalam versi yang sedatar triplek aja bisa membuat jantung tidak aman apalagi Arjuna dalam mode manis dan romantis. Naura mungkin harus banyak-banyak ngelus dada supaya jantungnya tetap aman. “Aku tidak melakukan apa-apa,” kilahnya. “Kamu memandangiku terlalu bernapsu,” desis Naura, mengambil kentang goreng dalam jumlah banyak dan memakannya untuk mengalihkan perhatian dari tatapan geli Arjuna. Dia benar-benar malu. Di tatap berbeda dari yang biasa dia lakukan benar-benar membuat perbedaan. “Aku hanya tidak percaya, kamu ada di sini, di dalam apartemenku, m

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   49. Mas Arjuna

    Kombinasi kode apartemen Arjuna angkanya seperti angka ulang tahunnya. Bukan persis lagi tapi sama. Entah itu memang kebetulan atau memang disengaja, Naura juga gak tahu tapi nanti dia harus menanyakannya.Naura membuka pintunya perlahan, sejak beberapa menit yang lalu dia menekan bel tapi tidak ada yang membukakan pintunya jadi dia yang takut terjadi apa-apa, langsung masuk saja. Kalau nanti ternyata dia mendapati Arjuna keluar dari kamar mandi hanya pakai handuk ya Naura tinggal tutup mata. Ngintip sedikit kalau memang memungkinkan.Apartemennya bersih, khas lelaki dengan perabot yang minimalis tapi pas penempatannya. Tidak seperti kaum wanita yang membutuhkan banyak hiasan supaya terlihat lebih semarak.Naura mengedarkan pandangan, tidak ada siapa-siapa hingga membawanya semakin masuk dan menutup pintu di belakangnya dengan pelan. Saat melihat pintu kamar yang terbuka, Naura cepat-cepat mendekat dan tertegun saat melihat Arjuna dalam keadaan babak belur terlentang di atas tempat t

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   48. Ternyata dia...

    "Bu gulu, kok Papi belum jemput cih?" Keylan mulai tidak sabaran."Duh, ya mana bu guru tahu, Papimu kemana!" Naura yang sejak satu jam lalu menemani Keylan menunggu jemputan di gazebo juga mulai tidak tenang. Tidak biasanya Arjuna terlambat menjemput Keylan selama ini. Naura menarik ponsel di saku blazernya untuk mencoba menghubungi Arjuna.Keylan yang melihatnya mengeluarkan ponsel langsung bergeser mendekat dan mendekatkan wajahnya."Telpon Papi ya, Bu?" "Ssst, anak kecil diem dulu!" Naura berdecak karena panggilannya terhubung mailbox. Dicobanya beberapa kali tapi tetap sama. "Yah, nggak diangkat."Keylan langsung cemberut dengan kepala tertekuk."Apa Papi lupa jemput Key?" tanyanya dengan tampang sedih.Naura berdecak,"Papimu belum tua. Nggak mungkin Papimu lupa sama anak sendiri. Mungkin dia lagi ada kerjaan mendadak.""Terus, Key gimana,Bu?" Keylan sudah hampir menangis. "Key kan pengen cepet ketemu Mama di lumah.""Mamamu sudah pulang ya?" tanya Naura penuh selidik.Keylan m

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   47. Mata Kelilipan

    "Papaaa??!” Naura berteriak memanggil Papanya sesaat setelah masuk ke dalam rumah. “Duh, jangan teriak-teriak gitu dong, Na,” ucap Mamanya, duduk menonton televisi di ruang tamu sembari mengupaskan Mangga untuk Papanya yang duduk selonjoran kaki di sofa. “Gimana Naura gak teriak Ma kalau seperti ini.” Naura duduk di lantai di samping Papanya yang senyum-senyum sendiri membuat Naura kesal melihatnya. "Naura kaget banget waktu lihat berita itu terlebih saat nama Papa di sebut. Itu gimana ceritanya?" Naura penasaran. "Sepertinya kamu demen sama dia ya,Na. Gimana kalau kita jebak dia dengan pernikahan juga mumpung Papa punya saham besar di sana?" Naura ternganga maksimal memandangi Papanya yang nampak santai sementara anaknya sudah seperti kena serangan jantung. "Papa yakin dia gak akan menolak dijodohkan paksa dengan kamu." "Ih, Papa ini ngaco deh! Kalau dia aja menolak dijodohkan dengan wanita modelan Fransiska apalagi sama modelan Naura yang amburadul begini!" decaknya. "Eh, ja

DMCA.com Protection Status