Share

27. Duda Atau Bukan?

Penulis: irma_nur_kumala
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-21 16:06:49

"Ketawa aja terus sesuka hatimu!!" Naura jengkel. "PUAS?!"

Arjuna menunduk memijit pelipisnya, menelan sisa tawanya dan mengangkat pandangan dengan tatapan geli juga senyuman di bibir. Satu sikunya diletakkan di atas meja.

"Aku—" Naura menunggu, Arjuna tertawa lagi. "Astaga, ini menggelikan."

Naura ternganga, apa maksudnya Arjuna gendeng ini?

"Papi teltawaaaaa." Keylan tersenyum lebar.

Memangnya kalau Arjuna ketawa, itu seperti menang togel, harus dirayakan. Walaupun yah, Naura terkesima melihatnya. Sangat terkesima. Bayangkan saja, laki-laki yang lebih sering menampilkan ekspresi datar ternyata memiliki tawa serenyah kerupuk rengginang, membuat wajahnya semakin tampan. Momen yang menyenangkan meskipun Naura gak tahu, Arjuna itu sedang menertawakan apa.

"Oke. Serius deh aku geli."

Naura menyimpitkan mata melihat Arjuna yang menahan senyum dengan tatapan dalam, tiba-tiba tangannya terulur mencubit pipinya dengan gemas membuat Naura merasakan tubuhnya menegang, desiran darahnya terasa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   28. Mengasuh Anak orang

    "Kamu sangat ingin tahu kan, aku ini sebenarnya duda atau bukan?"Naura melotot. "Ihh, jangan kepedean ya!! Untuk apa juga aku kepo tentang hal itu?!" Mereka diam lalu Naura melanjutkan. "Ah ya, aku cuma gak mau sih orang nganggap aku wanita perebut laki orang karena kelihatan begitu dekat dengan kalian padahal itu cuma urusan hutang budi.""Aku bukan lelaki brengsek yang mendekati wanita lain di saat sudah terikat dengan seseorang.""Oh ya?" Naura nampak tidak percaya. "Lalu wanita menor tadi gimana?""Kamu cemburu?" tuduh Arjuna langsung membuat Naura sontak melotot."Sudah aku bilang jangan kepedean!" semburnya dengan wajah kesal.Arjuna menggidikkan bahu. "Ya santai aja dong jawabnya, gak usah ngegas gitu."Naura mengatupkan bibir dan memalingkan wajah. Malu. Setelahnya yang ada hanya keheningan dan suara raungan Keylan yang bermain dengan mobil-mobilannya."Fransiska itu anak teman bisnisku," Arjuna buka suara. "Dia bukan siapa-siapa."Naura menoleh, "Terus, aku peduli gitu?" Arj

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   29. Pelukan Tiba - Tiba

    Selama setengah jam kemudian yang ada hanya kedamaian. Di sebelahnya, Keylan anteng nonton youtube sementara dia bisa kembali bersantai sambil menonton acara gosipnya. Ah, kalau begini terus kan bawaannya jadi bisa menikmati. Kenapa juga dia gak mikir dari awal ya. Sepertinya dia harus banyak-banyak belajar hal beginian sama kakak perempuannya biar gak pusing sendiri. "Bu gulu—""Hmm.""Minta susu.""Hah?" Naura duduk. "Susu?"Keylan mengangguk. "Kata Papi, kalau mau minum susu minta sama Bu gulu."Naura ternganga, menurunkan pandangan dan melihat ke arah— reflek Naura menutupi area dadanya."Wah, dasar gendeng!" Umpat Naura, berdiri dan berjalan menuju kamarnya sendiri untuk mengambil ponsel kerjanya dan menelepon si Papi gendeng."Hal—""Eh, anakmu minta susu tuh," selanya."Susu?" Tanya Arjuna. "Ya kamu kasih dong.""Kasih? Susunya siapa yang mau aku kasih, hah?""Ya susu yang sama kamulah kasihkan dia." Naura ternganga. "Gimana sih?""Woi, gue belum bisa ngeluarin sus—" Naura m

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   30. Dikira Baby Sitter Beneran

    Wanita itu kamu."Aiishh, kenapa kalimat itu begitu membuatku pusing?"Sudah sejak setengah jam yang lalu, mengabaikan televisi yang menyala tanpa suara di depannya, Naura mencoba mengurai kalimat Arjuna tapi yang ada dia malah pusing sendiri. "Kenapa? kapan? bagaimana?" Naura nyerah, dia sama sekali tidak mengerti. "Ah bodo amatlah!"Kalimat itu jelas tapi Naura sama sekali gak ngerti, bagaimana bisa Arjuna selama ini ternyata mendekatinya dengan misi terselubung. Demi Tuhan, mereka baru kenal, di masa lalu sama sekali tidak memiliki histori apapun, sejak awal memperlihatkan sikap permusuhan karena dia begitu menyebalkan sampai Naura rasanya ingin mencakar wajah songong tapi gantengnya itu dan sekarang, laki-laki itu bertingkah seakan-akan dia akan menjadi Nyonya Arjuna di masa depan. Gendeng!"Gue sama sekali gak punya bayangan akan menikah dengan duda beranak satu suatu hari nanti." Naura mendesah, seakan-akan menikah dengan duda seganteng apapun wujudnya menjadi beban berat di hi

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   31. Pengumuman Pernikahan

    Naura tersenyum miris, membuka lembar demi lembar album foto yang tidak sengaja dia temukan di dalam tas Keylan di kamarnya yang hening. "Kenapa mereka berpisah?" Gumam Naura, matanya menyusuri deretan foto yang mengumbar kebahagiaan itu. "Padahal mereka sangat serasi seperti keluarga bahagia."Semua foto yang ada di dalam sana menampilkan foto Arjuna, Keylan dan sosok Arlita yang sempat membuatnya penasaran berada dalam satu frame yang memuat momen-momen penting ketiganya. Membuat Naura rasanya iri melihat senyuman lebar yang mereka abadikan. Arjuna bahkan sama sekali tidak menunjukkan wajahnya yang tanpa ekspresi seperti saat bersamanya.Tertegun melihat satu foto yang membuat dadanya bergemuruh kencang tapi juga hangat di saat yang bersamaan. Momen saat Keylan lahir dan Arjuna terlihat sangat bahagia saat memeluknya bahkan menangis. Kalau saja dia tidak melihat foto di tangannya itu, Naura tidak akan bisa membayangkan Arjuna dalam sosok Family Man yang begitu mencintai anaknya. Le

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   32. Kejadiannya Begitu Cepat

    Naura masuk ke dalam villa yang masih ramai dengan para pekerja yang sedang melakukan bersih-bersih setelah acara selesai. Naura tidak menyadari kalau dia sudah pergi terlalu lama karena keasyikan mengobrol dengan Zain. Naura masih belum tahu, bagaimana nantinya menyikapi Wisnu setelah kebenaran terungkap. Dia masih harus memikirkan banyak hal karena laki-laki itu sudah mencampakkannya begitu saja apapun alasannya.Jam bergerak mengarah ke angka dua belas malam. Saat melewati pintu Arjuna dan Keylan, Naura berhenti sebentar untuk menghela napas pendek lalu kembali melangkah ke arah pintu kamarnya dan membukanya perlahan. Dihidupkanya lampu kamar yang gelap dan terkesiap kaget saat melihat seseorang duduk di atas tempat tidurnya dengan tangan memijit pelipis.Laki-laki itu nampak berantakan, masih mengenakan kemeja yang jasnya sudah dia lepas dan lengannya dia gulung sebatas siku."Arjuna—"Sontak Arjuna membuka matanya, berdiri dan memandanginya dengan tangan terkepal, ekspresinya sam

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   33. Mantan Tunangan

    "Bu gulu habis nangis."Naura menoleh sedikit ke Keylan yang duduk di atas tempat tidurnya, memeluk robot Optimus Primenya dan memperhatikan wajahnya yang sendu."Anak kecil sok tahu ah," balas Naura acuh."Mata Bu Gulu bengkak. Apa Papi memalahi Bu gulu dan memukul pakai penggalis sepelti anak-anak sekolah yang nakal?"Naura hampir saja tergelak saat mendengarnya. Dihelanya napas panjang dan menutup koper milik Keylan yang sudah dia bereskan. Arjuna entah berada di mana karena tadi Keylan yang masuk ke dalam kamarnya dan minta bajunya dimasukin koper."Apa Papi pernah memarahimu?"Keylan menggeleng. "Papi gak pernah malah tapi Papi lebih suka diam kalau sedang malah.""Oh ya?""Ibu gulu Ilma tadi malam ke mana? Papi nyaliin kesana kemali sampai teljatuh dali tangga kalena bulu-bulu. Pasti sakit.”Naura terdiam dan tersenyum. "Papimu takut kalau Ibu kabur kali dan kamu tidak ada yang menjaga."Keylan menelangkan kepalanya, Naura berdiri dan menurunkan kopernya. "Nah kalau gitu sekaran

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   34. Berita Perjodohan

    Naura mengigit bibirnya,bimbang. Seharusnya, dia bahagia bisa kembali mendapatkan Wisnu yang mau mencoba untuk kembali dan menerimanya tapi kenapa,hatinya terasa gusar hingga dia tidak bisa langsung memberi Wisnu kesempatan kedua untuk kembali membuktikan keseriusannya."Aku sudah mencoba semampuku untuk mencari jalan keluar dari masalah kita. Aku bahkan bekerja sebagai guru Paud dengan harapan kalau aku bisa sedikit demi sedikit mengurangi rasa tidak sukaku pada anak-anak. Itu semua kulakukan demi kamu,Wisnu," suaranya terdengar parau."Iya, aku tahu." Wisnu menatapnya putus asa,jejak kesedihan itu tergambar jelas membuat hati Naura terasa sakit. "Aku sangat menghargai itu."Naura menelan salivanya, mencoba untuk tidak menumpahkan tangisannya. "Seandaianya--" Wisnu menatapnya dalam diam. "Seandainya aku kembali memberimu kesempatan, apa yang akan kau lakukan?"Wisnu semakin menggenggam erat tangannya, "Aku akan menemanimu sampai kamu siap, kalau perlu aku akan melamarmu lebih dulu la

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   35. Salah Fokus

    Naura bingung. Dia bukan wanita yang mendedikasikan hidupnya untuk menjadi guru apalagi mengajar anak-anak yang membutuhkan kesabaran ekstra. Sebelum ini, dia bahkan tidak suka berinteraksi dengan anak-anak yang disebutnya sebagai troublemaker. Dia hanya guru gadungan yang bekerja hanya untuk tujuan pribadinya agar Wisnu mau melihat keseriusannya. Jadi, dia bingung saat dihadapkan pada situasi seperti ini.Keylan tantrum. Sejak sepuluh menit sebelum pulang, dia merengek sama Naura supaya mau menelepon Papinya untuk menjemputnya karena memang semingguan ini Naura intip-intip, Arjuna mungkin sedang sibuk mengurus sesuatu hingga menyuruh Pak Supir kepercayaannya untuk menjemput Keylan.Ya, Naura ogahlah. Dia gak mau berada disituasi seperti waktu itu, terlebih lagi kondisi hubungan mereka saat ini lagi panas sehingga membuatnya enggan untuk menuruti kemauan Keylan.Alhasil, anak itu nangis meraung-raung dan melempar tasnya ke sana ke sini di dalam ruangan hingga menimbulkan keributan se

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30

Bab terbaru

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   69. Rencana Holiday

    Satu tahun kemudian,Rumah, menjadi tempat yang paling Arjuna rindukan saat berada jauh dari sana. Jadi, setelah semua urusannya di Vancouver beres, dia menolak ajakan kawan-kawannya bertahan sehari untuk mengelilingi kota sebelum kembali ke Indonesia. Dia hanya ingin cepat-cepat pulang dan berkumpul bersama keluarganya.Berada dua minggu di sana membuatnya tidak tenang, meskipun setiap ada kesempatan, Arjuna selalu melakukan panggilan video call untuk menyalurkan rindu pada keluarganya tercinta.Arjuna memandangi layar ponsel, di mana ada senyuman Naura juga si kembar di sana. Seketika perasaan rindu itu seperti tidak bisa dibendung lagi, berharap kalau saat dia sampai nanti, mereka semua masih terjaga untuk menyambutnya.Arjuna mencoba untuk melakukan panggilan ke istrinya tapi suara deringnya hanya berlalu begitu saja.“Apa dia sudah tidur?” gumamnya.Dilihatnya jam tangannya dan menghela napas panjang seraya menyandarkan punggung di kursi mobil taksi yang dinaikinya. Pantas s

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   68. Akhir Kisah

    Setelah mengalami proses hukum dan sidang yang panjang, Wisnu dijatuhi hukuman karena bersalah telah melakukan tindakan kriminal dan dijatuhi hukuman selama lima belas tahun penjara. Suaminya nampak belum puas tapi setidaknya dia sudah mendapatkan keadilan seperti yang dia inginkan.Minggu sore ini, mereka hanya berdua di rumah, duduk di sofa panjang menoton film Filipina romantis. Naura memeluk popcorn jagung di tangannya sementara Arjuna memeluknya dari belakang, melingkupi perutnya yang besar.“Fransisca sedang menjalani rehabilitasi akibat kecanduannya akan obat-obatan.”Naura menoleh, “Aku gak nyangka dia wanita yang seperti itu.”“Selama aku mengenalnya dulu, dia tidak pernah menunjukkan gejala pecandu obat jadi aku pikir, kalau dia baru-baru saja memakainya.” Naura mengangguk, sibuk memandangi wajah tampan James Reid di film This Time yang sudah dia tonton ratusan kali. “Aku harap dia dapat ganjarannya karena berniat menabrakmu hari itu.”“Dia mabuk.” Naura menoleh. “Dia s

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   67. Rasa Syukur Tak Terbendung

    Hal pertama yang dirasakannya saat dia sadar hanyalah kepalanya yang terasa sakit. Naura mengerjapkan mata, menatap langit-langit yang putih bersih, aroma rumah sakit kembali tercium. Merasa heran kenapa dia yang hanya pingsan malah kembali berakhir tergeletak di sini. Kalau dipikir-pikir, akhir-akhir ini dia sering sekali terbangun di rumah sakit. “Ini sebenarnya kenapa?” Samar-samar Naura mendengar suara suaminya di tempat yang agak jauh. “Aku yang dioperasi kenapa malah Naura yang gak sadar-sadar?” “Kami juga tidak tahu Pak Arjuna. Bu Naura tidak mengalami luka serius, kondisinya stabil dan kami hanya memberikan dia obat tidur dosis kecil untuk mengistirahatkan tubuhnya selama bapak di operasi.” “Tapi sudah tiga hari dia belum sadar? Apa dia koma?” “Tidak. Sepertinya ada sesuatu yang membuatnya belum bangun. Kami akan segera memeriksanya lagi.” “Sebaiknya begitu karena aku tidak mau dia kenapa-napa—“ Nada suara suaminya tegas. “Juga anak-anakku di sana.” N

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   66. Mengadopsi ?

    Makan malam keluarga kali ini lengkap dan ramai. Diadakan di salah satu restoran milik keluarganya di area outdoor dengan angin yang berhembus sepoi-sepoi. Naura duduk memperhatikan keponakan-keponakannya yang bermain disekitarnya sambil mengaduk-aduk nasi di piring untuk mereka. Masih aja lebih suka minta disuapin terutama si kembar dan juga Keylan. “Tan-tan, kata Mama, kita mau jalan-jalan ke Disneyland nanti.” “Oh ya—“ Naura menyuapi para bocil yang dulu sering dia sebut troublemakers. “Asyik dong. Tante gak diajak?” “Tante kan sudah besar jadi gak boleh main ke tempat mainan anak kecil.” Naura pura-pura merengut, “Ih kalau gitu nanti Tante nangis aja deh.” “IHH JANGANNN—“ teriak si kembar bersamaan. “Nanti minta diajak sama Mama aja ya.” Lalu mereka berlari mendekati Arabella dan menariknya untuk mendekatinya dengan wajah mengeryit. “Apaan sih ini?” “Tan-Tan mau ikut kita ke Disneyland Ma,” ucap Kesha. “Ajak Tan-Tan ya biar dia gak nangis terus,” tambah Kaisar. N

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   65. Keinginan Seorang Istri

    Mungkin ini karma yang harus dia tanggung karena di awal-awal dulu, dia tidak mensyukuri berkah yang Tuhan berikan untuknya berupa kedatangan bayi kembar di dalam rahimnya. Terkesan tidak menginginkan meskipun pada akhirnya pelan-pelan, dia malah menikmati momen-momennya sebagai seorang calon Ibu.Tapi sekarang dia seperti merasakan kosong. Seminggu sejak keluar dari rumah sakit, Naura terus memegangi perutnya berharap kalau mereka masih ada di sana, bertumbuh dan menunggu momen untuk lahir ke dunia.Naura berusaha keras mencoba untuk mengikhlaskan tapi yang tertinggal hanyalah sebuah penyesalan yang tidak tahu kapan akan bisa dia lepaskan.Orang-orang disekelilingnya terutama keluarganya tidak lagi menyinggung tentang kehamilannya yang dulu, begitu juga dengan suaminya. Ada perbedaan yang begitu nyata dia rasakan, bahkan sikap suaminya yang terlihat begitu hati-hati saat berbicara dengannya.Satu hal yang tidak tertahankan harus dia lihat setiap hari hanyalah, tatapan suaminya ya

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   64. Tragedi Tak Terduga

    “Aku besok harus ngapain Mas?”Naura merasa khawatir karena besok siang dia harus datang ke persidangan sebagai saksi dan bertemu lagi dengan Mirza. Suaminya yang tidur di sebelahnya mengelus kepalanya. “Jangan hiraukan keberadaan Mirza di sana. Kamu hanya harus menceritakan kejadian saat kamu mendengar Mirza menelepon preman-preman suruhannya itu dan juga saat dia mengancammu di swalayan.”Naura mengigit ujung kukunya. “Apa bukti rekaman ancamannya yang aku rekam diam-diam itu belum cukup?”“Kamu harus tetap bersaksi sayang. Ini salah satu prosedur persidangan yang harus dilakukan agar bukti-bukti semakin kuat.”“Aku bukan saksi utamanya kan?” Naura menatap suaminya. “Secara tidak langsung semua ini bermula karena hubungan kami yang hancur. Seperti yang dikatakan oleh Tante Marina.”“Andai saja aku ada di sana saat dia datang.”“Sikapnya itu menunjukkan siapa mereka sebenarnya,” ucap Naura. “Dulu, aku bertemu dengannya hanya beberapa kali dan itu juga bukan pertemuan yang men

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   63. Keluarga Cemara

    “Event kuliner Asia ya?” Tanya Naura, memperhatikan proposal di tangannya yang baru saja diserahkan oleh Marketing Head untuk mendapatkan persetujuannya. “Iya Bu. Tahun ini kita memenuhi kualifikasi untuk ikut pagelaran kuliner yang diadakan di hotel Armani Dubai.”“Ini kesempatan langka.” Naura membaca baik-baik proposalnya, sementara Amel yang duduk di depan mejanya memperhatikan. “Mereka melakukan sistem seleksi—“ Naura mengangkat pandangannya. “Orang kita harus benar-benar menyiapkan banyak hal itu event ini.”Amel mengangguk, “Pak Dani sudah mempersiapkannya sejak jauh-jauh hari. Meeting akan dilakukan lusa untuk membahas event ini dan saya sudah mengirim semua bahan meetingnya ke email Bu Naura.”Naura mengangguk, mengelus perutnya yang terasa lapar membuat Amel langsung berdiri siaga. “Ibu Naura mau makan apa? Biar Amel pesankan.”Naura memerengkan bibirnya, “Tumben kamu perhatian banget.”“Nanti saya disemprot sama Pak Arjuna Bu,” kekeh Amel, Naura memutar bola mata. “

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   62. Tentang Keylan

    Tiga bulan kemudian, "Deg..Deg…Deg..Deg” Naura merasakan matanya berkaca-kaca saat mendengar detak jantung kedua anaknya yang saling bersahutan saat mereka cek kandungan ketika kehamilannya memasuki trimester kedua. Suaranya begitu menenangkan dan Naura tidak bisa berhenti mendengarnya. “Semuanya sehat, Ibu dan bayi sehat dan berkembang dengan baik. Detak jantungnya bisa kalian dengar sendiri.” Arjuna menghembuskan napas lega. “Syukurlah. Mual-mualnya juga sudah mulai berkurang dok.” Dokter Melani mengangguk. “Itu artinya, setelah ini semuanya akan baik-baik saja. Ibu bisa beraktifitas lebih banyak karena masa mabuknya sudah berkurang tapi tetap harus hati-hati karena kehamilan kembar lebih membuat cepat lelah dari pada kehamilan tunggal.” “Rasanya perut pasti bakalan sesak ya dok," Tanya Naura. “Iya begitulah. Semakin besar mereka akan semakin memenuhi dinding Rahim, saling bersinggungan sesama saudara dan berbagi makanan. Ibu Naura harus banyak-banyak mengonsumsi makan

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   61. Dipaksa Menjadi Ibu

    “Bu gulu bantuin Key dong susun puzzle.”“Ehh, dicoba dulu susun sendiri. Perhatikan baik-baik gambar utuhnya. Jangan pantang menyerah.”“Keylan kalah sama Malika.” Malika menunjukkan puzzlenya yang sudah terisi beberapa. “Tadi malam Malika diajarin sama Tante Siska.” Naura mendelik mendengarnya. “Kita mainan puzzle bareng bertiga sama Ayah.”“Ihh gak. Key juga bisa sendiri kok,” sungutnya.Wah progresnya sudah laju ini kayaknya Mas Rendy. Naura kepo. “Malika diajarin sama siapa?”“Tante Siska Bu. Temen mainnya Ayah.”Naura ber-O ria seraya mencoba menahan kekehannya. Sekarang gak apa-apa masih teman main Ayahnya, bentar lagi pasti jadi teman tidurnya tuh.“Malika suka gak sama Tante Siska?” tanya Naura, mencoba mengorek informasi.Malika yang polos mengangguk, “Suka. Tante suka bawain Malika kue.”Naura dalam hati mengakui kepintaran Siska mencuri hati calon anaknya. Agak mengejutkan juga sih kalau ternyata mereka malah semakin dekat tapi bagus juga karena Naura tah

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status