Home / Romansa / TERGODA CINTA DUDA DINGIN / 21. Lelaki Penuh Gengsi

Share

21. Lelaki Penuh Gengsi

last update Last Updated: 2024-11-12 22:49:10

Naura : Please, tolongin gue!

Siska : Kenapa lo? Pingsan lagi?

Naura : Kalau gue pingsan gak bakalan ngirim chat ini, ndul!

Siska : Yah, siapa tahu raga lo!

Naura : Ngaco! Tolong selamatkan gue sekarang.

Siska : Lo sudah makan belum sih kok ngaco?

Naura menghembuskan napas kesal dan kembali mengetik balasan dengan cepat.

Naura : Gue lagi makan siang sama dua orang tua murid. Lelaki yang satu murah senyum tapi gak ganteng-ganteng amat berstatus duda tulen dan lelaki yang lain, wajah songongnya minta digampar bolak balik dan status dudanya masih dipertanyakan tapi ganteng. Ini hasil dari jebakan dua anak kecil. Gue dikibulin hari ini.

Siska : Lo masih gadis tapi kenapa magnetnya om-om duda sih?

Naura : Sialan!!

Siska typing.....

"Ehmmm—"

Naura mengangkat pandangan saat Pak Rendy yang duduk di depannya sedang menyuapi Malika berdeham menarik perhatian membuat Naura langsung tersenyum sopan.

"Apa anak saya merepotkan di sekolah,Bu?"

Naura diam sesaat kemudian menggeleng. "Oh sama sekali
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   22. keciduk Makan Malam

    "Bagaimana?" Tanya Naura basa basi.Arjuna yang baru saja meletakkan pisau setelah menghabiskan steak terbaik di restorannya itu mengangguk. "Good.""Just it?!"Arjuna mengambil gelas winenya. "Ini menu terbaik restoranmu kan?""Begitulah," ucap Naura dengan senyuman bangga."Kalau begitu kamu sudah tahu apa jawabanku."Naura mencebikkan bibirnya, mengambil gelas berisi red wine miliknya dan meminumnya sambil ngedumel dalam hati. Tinggal bilang enak aja kok repot pake muter-muter segala. Emangnya susah banget cuma tinggal ngomong empat kata itu doang. Cih!Naura meletakkan gelasnya, menatap Arjuna yang sedang meminum winenya. "Kamu—""Ganteng. I know," sela Arjuna sok pedenya membuat Naura melotot kesal."Kamu belum pernah ngerasain tabokan maut ya," desis Naura seraya menekan kata-katanya."Belum," jawab Arjuna seadanya. "Kalau kamu bersedia melakukannya maka aku akan meminta hidupmu sebagai pertanggunjawabannya."Naura ternganga maksimal. Lelaki di depannya ini beneran gendeng."Apa

    Last Updated : 2024-11-13
  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   23. Mulai Terpengaruh

    "Elo nyeselkan?"Naura tersentak kaget dari lamunannya saat mendengar teguran Siska. Dengan lebay, Naura menghela napas panjang, bertopang dagu, mengambil satu sushi dengan sumpit yang kemudian dia angkat sejajar dengan mata dan memandanginya tanpa minat. Biasanya, makanan favoritnya itu bisa membuat mood-nya yang semula runtuh langsung melambung dalam sejekap. "Cuma kepikiran aja sih.”Siska berdecak, terlihat sekali menikmati Ramennya. "Wajar aja sih kalau dia marah. Belum jelas apa statusnya, elo sudah ngomong gitu di depan orang tua lo sendiri. Kalau ternyata dia sudah duda, mampus lo!”Naura manyun, masih memperhatikan sushinya dan mendesah, "Kenapa kalau lihat sushi ini, aku kayak lihat wajahnya Arjuna."Siska hampir saja menyemburkan Ramen yang dikunyahnya."Wah, lo benar-benar pintar melakukan penghinaan. Bisa kena pasal berlapis loh nanti!" decaknya. "Kurang ajar banget, muka seganteng dia disamakan dengan Sushi." Naura mencebik. "Bukan itu maksud gue.""Terus?" "Sushi in

    Last Updated : 2024-11-15
  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   24.Babysitter Dadakan

    Naura punya agenda weekend tapi dia pura-pura gak ingat juga tidak peduli karena lelaki yang dengan seenaknya membuat janji kemungkinan besar tidak muncul, jadi yang Naura lakukan hanya bergelung di dalam selimut sampai jiwanya siap untuk bangun dan menyapa dunia mengabaikan ponselnya yang bergetar tanpa henti.Siska semalam sudah pergi ke rumah orang tuanya di Bandung, jadi hari ini dia bisa bersantai seperti orang gak punya kerjaan tanpa ada orang yang mengganggunya.TING TONG TING TONGNaura menutup wajahnya dengan bantal saat mendengar suara bel berbunyi di luar.TING TONG TING TONG "Arrrgghh!” Naura duduk dengan wajah kesal. "Siapa sih ah?!"TING TONG TING TONG "Iya sebentar,” teriaknya, turun dari ranjang, memakai sandal bulu kelinci pinknya dan bergegas ke luar. "Siapa sih orang gak tahu diri yang menggangu pagi-pagi begini?" Naura sempat melihat sekilas jam dinding yang menunjukkan pukul enam pagi.Hanya mengenakan baby doll motif Minnie, penutup mata yang nangkring di kepa

    Last Updated : 2024-11-15
  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   25. Anak Kecil Banyak Maunya

    Perjalanan membutuhkan waktu sekitar dua jam kurang dilihat dari traffic kendaraan saat weekend tapi baru setengah jam berjalan, Naura yang duduk diapit Keylan dan Papinya sudah merasa seperti melakukan perjalanan selama dua hari. Bagaimana Naura gak lebay kalau keduanya kompak tertidur dan menjadikan bahu juga pahanya sebagai pengganti bantal. Like father like son, bagaikan pinang dibelah kampaknya wiro sableng.Arjuna gendeng menjadikan bahunya sebagai tempat untuk menyandarkan kepalanya sementara Keylan yang capek mainan, melungker dengan kepala di atas pahanya sambil memeluk mobil-mobilannya. Trus Naura kudu piye?"Maaf ya Non. Pak Arjuna dan Keylan baru pulang dari London dan sampai di Jakarta hampir larut malam," ucap sang supir yang sepertinya supir kepercayaan Arjuna.Naura tersenyum, "Oh begitu Pak. Pantas saja sepertinya mereka kelelahan."Sialan memang! Apa ini gunanya dia berada di tengah-tengah mereka? Konspirasi bapak dan anak yang luar biasa menjengkelkannya!"Iya Non

    Last Updated : 2024-11-18
  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   26. Kejadian Memalukan

    "Kerja rodi," desahnya dengan kepala yang terasa nyut-nyutan.Naura mengangkat dua koper ukuran kecil yang warna dan bentuknya sama di atas tempat tidur dan berdiri diam nampak berpikir. "Ini yang mana koper bajunya Keylan ya?"Naura memandangi keduanya lalu memilih yang paling kanan dan membukanya. Dilihatnya tumpukan paling atas ada berkas-berkas yang Naura tahu pasti punya Arjuna."Ah bukan yang ini."Naura mendorong minggir koper itu dan menggeser koper yang satunya berniat membukanya tapi apesnya koper Arjuna malah terjatuh dari tempat tidur dalam keadaan terbalik. Naura terkesiap melihatnya dan menutup mulutnya dengan tangan."Mampus!"Naura buru-buru berjongkok untuk membereskannya dan berdecak saat pakaian Arjuna terjatuh semua ke lantai. Naura merapikan beberapa kemeja dan celana yang ada di sana sebelum di masukkan lagi ke koper dan setelah semua beres, Naura terbelalak melihat benda-benda terakhir yang berserakan di sana."Aduh—" Naura mengaduh, mengacak rambutnya dengan bi

    Last Updated : 2024-11-19
  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   27. Duda Atau Bukan?

    "Ketawa aja terus sesuka hatimu!!" Naura jengkel. "PUAS?!"Arjuna menunduk memijit pelipisnya, menelan sisa tawanya dan mengangkat pandangan dengan tatapan geli juga senyuman di bibir. Satu sikunya diletakkan di atas meja."Aku—" Naura menunggu, Arjuna tertawa lagi. "Astaga, ini menggelikan."Naura ternganga, apa maksudnya Arjuna gendeng ini?"Papi teltawaaaaa." Keylan tersenyum lebar. Memangnya kalau Arjuna ketawa, itu seperti menang togel, harus dirayakan. Walaupun yah, Naura terkesima melihatnya. Sangat terkesima. Bayangkan saja, laki-laki yang lebih sering menampilkan ekspresi datar ternyata memiliki tawa serenyah kerupuk rengginang, membuat wajahnya semakin tampan. Momen yang menyenangkan meskipun Naura gak tahu, Arjuna itu sedang menertawakan apa."Oke. Serius deh aku geli."Naura menyimpitkan mata melihat Arjuna yang menahan senyum dengan tatapan dalam, tiba-tiba tangannya terulur mencubit pipinya dengan gemas membuat Naura merasakan tubuhnya menegang, desiran darahnya terasa

    Last Updated : 2024-11-21
  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   28. Mengasuh Anak orang

    "Kamu sangat ingin tahu kan, aku ini sebenarnya duda atau bukan?"Naura melotot. "Ihh, jangan kepedean ya!! Untuk apa juga aku kepo tentang hal itu?!" Mereka diam lalu Naura melanjutkan. "Ah ya, aku cuma gak mau sih orang nganggap aku wanita perebut laki orang karena kelihatan begitu dekat dengan kalian padahal itu cuma urusan hutang budi.""Aku bukan lelaki brengsek yang mendekati wanita lain di saat sudah terikat dengan seseorang.""Oh ya?" Naura nampak tidak percaya. "Lalu wanita menor tadi gimana?""Kamu cemburu?" tuduh Arjuna langsung membuat Naura sontak melotot."Sudah aku bilang jangan kepedean!" semburnya dengan wajah kesal.Arjuna menggidikkan bahu. "Ya santai aja dong jawabnya, gak usah ngegas gitu."Naura mengatupkan bibir dan memalingkan wajah. Malu. Setelahnya yang ada hanya keheningan dan suara raungan Keylan yang bermain dengan mobil-mobilannya."Fransiska itu anak teman bisnisku," Arjuna buka suara. "Dia bukan siapa-siapa."Naura menoleh, "Terus, aku peduli gitu?" Arj

    Last Updated : 2024-11-22
  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   29. Pelukan Tiba - Tiba

    Selama setengah jam kemudian yang ada hanya kedamaian. Di sebelahnya, Keylan anteng nonton youtube sementara dia bisa kembali bersantai sambil menonton acara gosipnya. Ah, kalau begini terus kan bawaannya jadi bisa menikmati. Kenapa juga dia gak mikir dari awal ya. Sepertinya dia harus banyak-banyak belajar hal beginian sama kakak perempuannya biar gak pusing sendiri. "Bu gulu—""Hmm.""Minta susu.""Hah?" Naura duduk. "Susu?"Keylan mengangguk. "Kata Papi, kalau mau minum susu minta sama Bu gulu."Naura ternganga, menurunkan pandangan dan melihat ke arah— reflek Naura menutupi area dadanya."Wah, dasar gendeng!" Umpat Naura, berdiri dan berjalan menuju kamarnya sendiri untuk mengambil ponsel kerjanya dan menelepon si Papi gendeng."Hal—""Eh, anakmu minta susu tuh," selanya."Susu?" Tanya Arjuna. "Ya kamu kasih dong.""Kasih? Susunya siapa yang mau aku kasih, hah?""Ya susu yang sama kamulah kasihkan dia." Naura ternganga. "Gimana sih?""Woi, gue belum bisa ngeluarin sus—" Naura m

    Last Updated : 2024-11-23

Latest chapter

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   69. Rencana Holiday

    Satu tahun kemudian,Rumah, menjadi tempat yang paling Arjuna rindukan saat berada jauh dari sana. Jadi, setelah semua urusannya di Vancouver beres, dia menolak ajakan kawan-kawannya bertahan sehari untuk mengelilingi kota sebelum kembali ke Indonesia. Dia hanya ingin cepat-cepat pulang dan berkumpul bersama keluarganya.Berada dua minggu di sana membuatnya tidak tenang, meskipun setiap ada kesempatan, Arjuna selalu melakukan panggilan video call untuk menyalurkan rindu pada keluarganya tercinta.Arjuna memandangi layar ponsel, di mana ada senyuman Naura juga si kembar di sana. Seketika perasaan rindu itu seperti tidak bisa dibendung lagi, berharap kalau saat dia sampai nanti, mereka semua masih terjaga untuk menyambutnya.Arjuna mencoba untuk melakukan panggilan ke istrinya tapi suara deringnya hanya berlalu begitu saja.“Apa dia sudah tidur?” gumamnya.Dilihatnya jam tangannya dan menghela napas panjang seraya menyandarkan punggung di kursi mobil taksi yang dinaikinya. Pantas s

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   68. Akhir Kisah

    Setelah mengalami proses hukum dan sidang yang panjang, Wisnu dijatuhi hukuman karena bersalah telah melakukan tindakan kriminal dan dijatuhi hukuman selama lima belas tahun penjara. Suaminya nampak belum puas tapi setidaknya dia sudah mendapatkan keadilan seperti yang dia inginkan.Minggu sore ini, mereka hanya berdua di rumah, duduk di sofa panjang menoton film Filipina romantis. Naura memeluk popcorn jagung di tangannya sementara Arjuna memeluknya dari belakang, melingkupi perutnya yang besar.“Fransisca sedang menjalani rehabilitasi akibat kecanduannya akan obat-obatan.”Naura menoleh, “Aku gak nyangka dia wanita yang seperti itu.”“Selama aku mengenalnya dulu, dia tidak pernah menunjukkan gejala pecandu obat jadi aku pikir, kalau dia baru-baru saja memakainya.” Naura mengangguk, sibuk memandangi wajah tampan James Reid di film This Time yang sudah dia tonton ratusan kali. “Aku harap dia dapat ganjarannya karena berniat menabrakmu hari itu.”“Dia mabuk.” Naura menoleh. “Dia s

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   67. Rasa Syukur Tak Terbendung

    Hal pertama yang dirasakannya saat dia sadar hanyalah kepalanya yang terasa sakit. Naura mengerjapkan mata, menatap langit-langit yang putih bersih, aroma rumah sakit kembali tercium. Merasa heran kenapa dia yang hanya pingsan malah kembali berakhir tergeletak di sini. Kalau dipikir-pikir, akhir-akhir ini dia sering sekali terbangun di rumah sakit. “Ini sebenarnya kenapa?” Samar-samar Naura mendengar suara suaminya di tempat yang agak jauh. “Aku yang dioperasi kenapa malah Naura yang gak sadar-sadar?” “Kami juga tidak tahu Pak Arjuna. Bu Naura tidak mengalami luka serius, kondisinya stabil dan kami hanya memberikan dia obat tidur dosis kecil untuk mengistirahatkan tubuhnya selama bapak di operasi.” “Tapi sudah tiga hari dia belum sadar? Apa dia koma?” “Tidak. Sepertinya ada sesuatu yang membuatnya belum bangun. Kami akan segera memeriksanya lagi.” “Sebaiknya begitu karena aku tidak mau dia kenapa-napa—“ Nada suara suaminya tegas. “Juga anak-anakku di sana.” N

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   66. Mengadopsi ?

    Makan malam keluarga kali ini lengkap dan ramai. Diadakan di salah satu restoran milik keluarganya di area outdoor dengan angin yang berhembus sepoi-sepoi. Naura duduk memperhatikan keponakan-keponakannya yang bermain disekitarnya sambil mengaduk-aduk nasi di piring untuk mereka. Masih aja lebih suka minta disuapin terutama si kembar dan juga Keylan. “Tan-tan, kata Mama, kita mau jalan-jalan ke Disneyland nanti.” “Oh ya—“ Naura menyuapi para bocil yang dulu sering dia sebut troublemakers. “Asyik dong. Tante gak diajak?” “Tante kan sudah besar jadi gak boleh main ke tempat mainan anak kecil.” Naura pura-pura merengut, “Ih kalau gitu nanti Tante nangis aja deh.” “IHH JANGANNN—“ teriak si kembar bersamaan. “Nanti minta diajak sama Mama aja ya.” Lalu mereka berlari mendekati Arabella dan menariknya untuk mendekatinya dengan wajah mengeryit. “Apaan sih ini?” “Tan-Tan mau ikut kita ke Disneyland Ma,” ucap Kesha. “Ajak Tan-Tan ya biar dia gak nangis terus,” tambah Kaisar. N

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   65. Keinginan Seorang Istri

    Mungkin ini karma yang harus dia tanggung karena di awal-awal dulu, dia tidak mensyukuri berkah yang Tuhan berikan untuknya berupa kedatangan bayi kembar di dalam rahimnya. Terkesan tidak menginginkan meskipun pada akhirnya pelan-pelan, dia malah menikmati momen-momennya sebagai seorang calon Ibu.Tapi sekarang dia seperti merasakan kosong. Seminggu sejak keluar dari rumah sakit, Naura terus memegangi perutnya berharap kalau mereka masih ada di sana, bertumbuh dan menunggu momen untuk lahir ke dunia.Naura berusaha keras mencoba untuk mengikhlaskan tapi yang tertinggal hanyalah sebuah penyesalan yang tidak tahu kapan akan bisa dia lepaskan.Orang-orang disekelilingnya terutama keluarganya tidak lagi menyinggung tentang kehamilannya yang dulu, begitu juga dengan suaminya. Ada perbedaan yang begitu nyata dia rasakan, bahkan sikap suaminya yang terlihat begitu hati-hati saat berbicara dengannya.Satu hal yang tidak tertahankan harus dia lihat setiap hari hanyalah, tatapan suaminya ya

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   64. Tragedi Tak Terduga

    “Aku besok harus ngapain Mas?”Naura merasa khawatir karena besok siang dia harus datang ke persidangan sebagai saksi dan bertemu lagi dengan Mirza. Suaminya yang tidur di sebelahnya mengelus kepalanya. “Jangan hiraukan keberadaan Mirza di sana. Kamu hanya harus menceritakan kejadian saat kamu mendengar Mirza menelepon preman-preman suruhannya itu dan juga saat dia mengancammu di swalayan.”Naura mengigit ujung kukunya. “Apa bukti rekaman ancamannya yang aku rekam diam-diam itu belum cukup?”“Kamu harus tetap bersaksi sayang. Ini salah satu prosedur persidangan yang harus dilakukan agar bukti-bukti semakin kuat.”“Aku bukan saksi utamanya kan?” Naura menatap suaminya. “Secara tidak langsung semua ini bermula karena hubungan kami yang hancur. Seperti yang dikatakan oleh Tante Marina.”“Andai saja aku ada di sana saat dia datang.”“Sikapnya itu menunjukkan siapa mereka sebenarnya,” ucap Naura. “Dulu, aku bertemu dengannya hanya beberapa kali dan itu juga bukan pertemuan yang men

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   63. Keluarga Cemara

    “Event kuliner Asia ya?” Tanya Naura, memperhatikan proposal di tangannya yang baru saja diserahkan oleh Marketing Head untuk mendapatkan persetujuannya. “Iya Bu. Tahun ini kita memenuhi kualifikasi untuk ikut pagelaran kuliner yang diadakan di hotel Armani Dubai.”“Ini kesempatan langka.” Naura membaca baik-baik proposalnya, sementara Amel yang duduk di depan mejanya memperhatikan. “Mereka melakukan sistem seleksi—“ Naura mengangkat pandangannya. “Orang kita harus benar-benar menyiapkan banyak hal itu event ini.”Amel mengangguk, “Pak Dani sudah mempersiapkannya sejak jauh-jauh hari. Meeting akan dilakukan lusa untuk membahas event ini dan saya sudah mengirim semua bahan meetingnya ke email Bu Naura.”Naura mengangguk, mengelus perutnya yang terasa lapar membuat Amel langsung berdiri siaga. “Ibu Naura mau makan apa? Biar Amel pesankan.”Naura memerengkan bibirnya, “Tumben kamu perhatian banget.”“Nanti saya disemprot sama Pak Arjuna Bu,” kekeh Amel, Naura memutar bola mata. “

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   62. Tentang Keylan

    Tiga bulan kemudian, "Deg..Deg…Deg..Deg” Naura merasakan matanya berkaca-kaca saat mendengar detak jantung kedua anaknya yang saling bersahutan saat mereka cek kandungan ketika kehamilannya memasuki trimester kedua. Suaranya begitu menenangkan dan Naura tidak bisa berhenti mendengarnya. “Semuanya sehat, Ibu dan bayi sehat dan berkembang dengan baik. Detak jantungnya bisa kalian dengar sendiri.” Arjuna menghembuskan napas lega. “Syukurlah. Mual-mualnya juga sudah mulai berkurang dok.” Dokter Melani mengangguk. “Itu artinya, setelah ini semuanya akan baik-baik saja. Ibu bisa beraktifitas lebih banyak karena masa mabuknya sudah berkurang tapi tetap harus hati-hati karena kehamilan kembar lebih membuat cepat lelah dari pada kehamilan tunggal.” “Rasanya perut pasti bakalan sesak ya dok," Tanya Naura. “Iya begitulah. Semakin besar mereka akan semakin memenuhi dinding Rahim, saling bersinggungan sesama saudara dan berbagi makanan. Ibu Naura harus banyak-banyak mengonsumsi makan

  • TERGODA CINTA DUDA DINGIN   61. Dipaksa Menjadi Ibu

    “Bu gulu bantuin Key dong susun puzzle.”“Ehh, dicoba dulu susun sendiri. Perhatikan baik-baik gambar utuhnya. Jangan pantang menyerah.”“Keylan kalah sama Malika.” Malika menunjukkan puzzlenya yang sudah terisi beberapa. “Tadi malam Malika diajarin sama Tante Siska.” Naura mendelik mendengarnya. “Kita mainan puzzle bareng bertiga sama Ayah.”“Ihh gak. Key juga bisa sendiri kok,” sungutnya.Wah progresnya sudah laju ini kayaknya Mas Rendy. Naura kepo. “Malika diajarin sama siapa?”“Tante Siska Bu. Temen mainnya Ayah.”Naura ber-O ria seraya mencoba menahan kekehannya. Sekarang gak apa-apa masih teman main Ayahnya, bentar lagi pasti jadi teman tidurnya tuh.“Malika suka gak sama Tante Siska?” tanya Naura, mencoba mengorek informasi.Malika yang polos mengangguk, “Suka. Tante suka bawain Malika kue.”Naura dalam hati mengakui kepintaran Siska mencuri hati calon anaknya. Agak mengejutkan juga sih kalau ternyata mereka malah semakin dekat tapi bagus juga karena Naura tah

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status