Share

Menjemput Anak-anak Sekolah

Pak Khamdan berdiri mematung. Aku yakin beliau masih bingung dengan keadaan ini. Karena aku duduk di sofa paling ujung, jadi aku mendatangi Pak Khamdan.

Alhamdulillah saya masih sehat, Pak. Ayo Bapak duduk dulu.” Pak Khamdan menurut, ia lalu duduk.

“Bapak jangan ikutan sedih Pak. Hari ini sudah banyak orang yang menangis di sini.” Bujukku dengan setengah bercanda. Tapi rupanya hal itu tidak mempan juga. Pak Khamdan menangis tanpa suara.

“Saya menemukan tas nyonya yang remuk di dekat puing-puing pesawat. Karena itu saya yakin nyonya sudah tiada.” Kata Pak Khamdan pelan.

Aku yakin pasti keluarga besar Baskoro mengalami hari-hari yang pahit. Tak beda jauh dengan apa yang ku alami selama lima tahun ini.

Pak Khamdan lantas menyeruput teh yang ada di meja. Kami akhirnya ngobrol santai. Mas Gavrielle dengan entengnya menyalakan televisi. Ia memutar iklan yang memperlihatkan produk teh yang ku rac

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status