Share

Menginap di Rumah Lama

Mataku semakin pedas saja dan rasanya aku semakin ingin menangis. Ternyata sambal yang ku makan pedas sekali. Aku meraih tempat air yang di bawa Mas Gavrielle lalu menuang air ke gelas.

“Huh, pedesss.” Mas Gavrielle memberiku tissue makan.

“Kenapa kamu nggak ngomong sejak dulu, Sen?” Protes Mas Gavrielle di sertai tatapan tajam.

Nyali Arsen pasti ciut. Ia jadi menundukkan pandangannya. Tak berani menatap aku maupun Mas Gavrielle.

“Sudah dong Mas, jangan marahi Arsen. Yang penting kita sudah kumpul lagi.”

Mas Gavrielle lantas berjalan ke wastafel untuk mencuci tangan. Ia kembali setelah mencuci wajahnya.

“Maafin Papa, Cen. Bukan maksud Papa begitu.” Mas Gavrielle mengacak rambut Arsen lalu ia duduk kembali.

Aku nggak menyangka sama sekali kalau putraku ternyata adalah sosok yang sudah memberi modal secara tidak langsung pada usahaku. Dulu aku merintis usaha itu dari nol. Kal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status