Share

Eyang Pulang Kampung

Eyang Kinarsih meninggalkan kami. Ia masuk ke mobil lalu mobil Papa Syaron meninggalkan halaman parkir Warung Mbah Mo.

“Ini sudah malam Ren. Sebaiknya kita pulang.” Ajak Mas Gavrielle. Ia meraih tanganku.

“Mas apa sedemikian buruk Riwayat keluargaku?” Pertanyaanku membuatnya menoleh. Ia membuka pintu mobil untukku.

“Kita bahas lain kali Ren. Hari yang melelahkan.” Kata suamiku sembari meraih kepalaku dengan tangan kirinya. Kami meninggalkan warung.

Pengunjung masih ramai. Meski begitu aku tidak ingin berlama-lama untuk tinggal di warung. Aku ingin tahu dimana benang merah antara kepemilikan tanah eyangku, warung yang dialihnamakan kepadaku dan juga sikap eyangku yang sangat misterius terkait keberadaan eyang kakungku.

“Mas dulu kita punya kenangan yang indah di warung ini. Sekarang justru jadi milik kita.” Mas Gavrielle tak menggubrisku. Ia menyetir dengan kecepatan sedang sampai akhirny

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status