Share

Bernafas Lega

“Oma bilang apa barusan? Kata Opa kita kemarin lagi main peran kayak di film th-riller itu lhoh.” Kata Ancel. Setelahnya ia memutar ponsel memperlihatkan sekeliling ruangan yang terjangkau ponsel.

Mama terlihat manggut-manggut saja. Di samping mama, Tante Deasy hanya menatap putriku sembari menutup mulutnya. Tante Deasy menahan isak tangisnya.

“Oma-oma bilang sama Mbok Sumi ya, masak yang e-nak, Cel mau pulang.” Putriku itu benar-benar ceriwis. Suasana di ruangan ini berubah karena putriku yang tidak bisa diam.

Mama kembali menunduk.”Oma sayang sama kalian, besok Oma buatin es krim ya.”

Ancel melompat-lompat sampai ponsel yang di pegangnya hampir jatuh.

“Ancel, pelan-pelan.” Tegur papa. Papa mengambil ponsel yang di pegang Ancel lalu papa bicara dengan mama mengabarkan kalau kami akan pulang secepatnya.

Anak adalah rezeki sekaligus anugerah yang di titipkan oleh Sang Pencipta. Karena kedatangan anak-anakku, rumah mewah ini menjadi ramai sekali.

Arsen terbahak-bahak karena Om Shane kal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status