Share

BAB 77.

Kanisa membuka kedua matanya, menatap kosong langit-langit kamarnya. Perasaanya saat ini tengah campur aduk, dia lalu melirik Tendero yang terbaring tidur di sebelahnya dengan tatapan kosong.

Kejadian semalam yang menimpahnya pun kembali terulang di benaknya. Kanisa memejamkan matanya berusaha mengusir setiap bayangan kejadian yang sudah dilaluinya bersama pria kejam di sebelahnya itu. Pria itu, Tendero kembali menjamah tubuhnya tanpa ampun. Kemarahan dan kebencian di dalam diri Kanisa terhadap Tendero pun semakin meningkat namun dia berusaha menekan semua itu.

Menyesal atau pun menangisi dirinya yang selalu berakhir dilecehkan oleh pria di sebelahnya itu pun sudah tidak ada gunanya lagi. Kanisa benar-benar tidak tahu harus seperti apa lagi untuk menghadapi sosok di sebelahnya itu.

Kanisa bangun dari posisi tidurnya dan pergi ke kamar mandi. Memutuskan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status