Share

BAB 76.

“Antonio Baldev Sing.”

Tendero melemparkan tubuh tidak berdaya Antonio yang sudah babak belur di tangannya itu ke lantai dingin di mana darah yang keluar dari pria itu tampak mengotori lantai ruangan tersebut. Ruangan yang selalu dijadikan Tendero sebagai tempat eksekusi untuk musuh-musuh atau para penghianat yang tertangkap olehnya.

Sudah banyak nyawa melayang di tempat itu dan hari ini adalah giliran Antonio untuk menyerahkan nyawanya pada sang iblis kejam dan tidak berperasaan dihadapannya. Siapa lagi kalau bukan Tendero.

Raut wajah Tendero saat ini terlihat tanpa ekspresi sama sekali. Sorot matanya tajam dan bengis dengan bibir menipis, belum lagi dengan aura membunuh yang keluar dari pria itu semakin mengintimidasi sosok Antonio yang sudah tidak berdaya di bawah Tendero.

“Maaf... Maafkan saya tuan... Mo... Mohon ampuni saya,” ucap Antonio memoh

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status