Share

TAK DIBERI SERAGAM KELUARGA
TAK DIBERI SERAGAM KELUARGA
Penulis: AirinNash

Bab 1.

Penulis: AirinNash
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-22 16:18:42

Hanya Aku Yang Tidak Diberi Seragam Oleh Keluarga Suamiku 

**

[Bilang sama Riana, Ferdi. Kamu jadi suami kok lembek amat. Masa dia gak datang kemarin. Dua hari lagi Yumna menikah. Adek kandung kamu kawin. Jadi kamu bilangin sama bini kamu suruh datang.] 

[Ia, jadi suami jangan takut sama istri. Apalagi pekerjaan kamu bagus. Gara-gara dia gak datang Ibu kemarin repot harus bayar orang lebih buat cuci piring. Ibu gak mau tahu kamu suruh dia datang dua hari lagi ke pesta pernikahan Yumna.] 

[Setuju. Yumna juga kesal. Kan malu di acara lamaran juga gak datang. Mbak Riana di tanyai saudara tahu gak, Mas.]

Aku membaca satu persatu pesan-pesan yang mereka kirimkan ke grup wa. Sakit hatiku membacanya. Baru dua kali tak datang ke hajatan keluarga Mas Ferdi tapi aku udah di bicarakan seakan aku penjahat di keluarganya. Aku sengaja menyadap wa suamiku. 

Percuma aku datang kalau gak dianggap. Mereka cuma butuh tenagaku saja. Sementara Mas Ferdi dan keluarganya gak pernah datang ke hajatan keluargaku sekalipun. 

Waktu adekku Indri nikah dia gak mau datang. Waktu Kamil adik bungsuku di khitan dia juga gak mau datang. Pokoknya banyak acara keluargaku dia gak pernah mau datang. 

Aku merasa malu sama beberapa tamu yang selalu bertanya padaku di mana suamiku. Kenapa dia gak datang? 

Aku kemudian membaca pesan yang lain dari gawai Mas Ferdi. Ternyata dia masih sering berhubungan dengan mantannya. Felisha nama mantan suamiku. Membaca pesannya membuat hatiku sakit dan tercabik. 

[Mas, kenapa ya kita gak jodoh. Pasti Riana bahagia hidup dengan kamu. Aku masih cinta sama kamu. Ternyata suamiku tidak sebaik kamu, Mas.] 

[Ya mau bagaimana lagi. Kan kamu dulu yang ninggalin aku.] 

[Aku menyesal, Mas. Aku kan udah berkali-kali minta maaf padamu. Tak sudikah kamu memaafkanku.] 

[Aku butuh pembuktian bukan cuma maaf.] 

[Pembuktian seperti apa yang kamu mau. Aku akan buktikan padamu.] 

Nyeri rasanya dadaku membaca pesan-pesan mereka. Benar benar membuat aku sakit hati. Entah apa yang sudah di lakukannya pada mantan kekasihnya itu. 

[Kamu pasti lagi tidur sama istri kamu?] 

[Kenapa emang? Kamu juga lagi sama suami kamu, 'kan?] 

[Enggaklah. Suamiku bikin kesal dia main gawai aja seharian. Dia pasti juga punya kekasih gelap.] 

[Kalau aku lagi sama istri aku kamu cemburu gak?] 

[Iyalah. Aku kan udah bilang kalau masih sayang sama kamu. Menurut kamu siapa lebih cantik. Aku atau istri kamu.] 

[Sebenarnya cantikan kamu tapi kamu istri orang.] 

[Emangnya istri kamu kurang cantik?]

[Biasa aja.]

[Kalau biasa. Kenapa kamu nikahin dia?]

[Namanya udah jodoh.] 

Aku merasa kecewa ketika membaca pesan-pesan dari gawai Mas Ferdi. Dia meladeni saja setiap kiriman dari Felisha. Dia anggap aku apa? Padahal aku setia padanya. Aku berusaha agar menjaga kehormatan ku sebagai istri Inya dan Ibu dari anak kami, Dini yang sudah berusia lima tahun. 

Aku kembali membuka chat dari keluarganya. Banyak lagi pesan masuk. 

[Ferdi. Kenapa Riana gak hamil lagi? Anak kamu cuma satu aja dari tahun ke tahun. Gak malu sama keluarga yang punya banyak anak. Istri kamu itu cuma di rumah kerjanya ongkang-ongkang kaki. Sementara kamu kerja banting tulang. Harusnya kalau istri di rumah maka anak di banyakin. Mandul kali istrimu. Ganti aja udah." 

Celetuk Mbak Rahmi di grup keluarga. Aku mendengkus membaca pesannya yang membuat kesal. Padahal beberapa kali aku menjaga anaknya yang tiga orang itu. Dia suka menitipkan anaknya padaku. Kalau di depan dia bermulut manis agar aku mau menjaga anaknya yang berusia 3 dan 5 tahun sementara anaknya berusia 7 tahun agak nakal. Terkadang bertengkar dengan Dini. 

Suamiku anak pertama dan mempunyai dua adik perempuan dan satu adik lelaki. Adik lelakinya jarang nongol di grup wa keluarga karena masih SMA. Adiknya itu terkenal nakal dan suka tawuran. 

"Riana. Kamu di tanyain sama keluargaku. Kenapa kamu gak datang di hajatan nya Yumna. Dua hari lagi hari pernikahannya. Kamu harus datang, Riana." 

Mas Ferdi masuk dan aku tersentak. Aku melihat wajah kesalnya. Dia marah padaku seharusnya dia marah sama keluarganya. 

"Untuk apa aku datang. Aku capek sama kamu. Kamu dan keluargamu egois semua." 

"Egois apa. Berani kamu menjelekkan keluargaku!" 

Mata Mas Ferdi mendelik menatapku. Aku malas untuk sementara membahas karena hatiku sakit membaca semua pesan-pesannya di grup keluarga dan belum lagi chat nya dengan Felisha. 

"Mau kemana kamu, Riana. Selesaikan ini. Pokoknya dua hari lagi aku gak mau tahu kamu harus datang." 

"Untuk apa aku datang. Untuk jadi tukang cuci piring. Sementara kalian berphoto dengan pakaian seragam." 

"Ngomong apa kamu!" 

"Udahlah, Mas. Aku tahu kalau keluargamu gak suka sama aku. Entah apa salahku sama keluargamu. Aku cuma di jadikan tukang bantu-bantu di hajatan tanpa boleh ke depan. Kamu tahu gak. Kamu sendiri gak pernah mau datang ke hajatan keluargaku apalagi keluargamu. Kenapa kamu gak pernah mau datang ke hajatan keluargaku?" 

Aku menatap kesal Mas Ferdi. Dia menghela napas berusaha mencari perkataan yang tepat. 

"Aku gak bisa berbaur sama keluargamu." 

"Jangankan kasih uang. Datang hajatan ke keluargaku saja kamu gak mau." 

"Bicara apa kamu. Kamu berharap aku kasih uang ke keluarga kamu. Mereka keluargamu dan bukan keluargaku. Bukan tugasku kasih uang sama mereka. Pikir, Riana!" 

Aku semakin emosi saja mendengar ucapan Mas Ferdi. Baiklah jika dia sudah mulai hitung-hitungan sama aku. 

"Mas. Aku meninggalkan pekerjaanku demi berbakti sama kamu. Karena gak ada yang jaga anak kita sementara Ibu dan adik-adikku ada di kampung. Tapi apa yang kudapat. Kamu bahkan pelit sama aku." 

"Sekarang Dini sudah besar lebih baik kamu kerja saja untuk ngasih keluargamu. Itu bukan keluargaku! Ingat kamu harus datang ke acara Riana!" Dia mengancam ku. 

Aku mendengkus kesal. Lihat saja. Ku permalukan keluargamu. 

**

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu datang juga. Tentu saja mereka sudah rapi dan menggunakan seragam semua. Hanya aku yang tak di belikan oleh Ibu dan Mbak Rahmi. 

"Eh, kamu datang juga ya. Akhirnya, tapi maaf gak ada seragam karena waktu rapat kerja kamu gak datang sih. Riana. Mbak kan agak sibuk gimana kalau kamu jagain Chikita dan Cantika. Kalau Miko biar dia main sendiri karena udah 7 tahun juga." 

"Maaf, Mbak gak bisa. Aku lebih baik jagain anak aku!" kataku langsung menjawab ucapannya. 

"Kamu nolak perintahku!" Dia mendengkus marah. 

"Iya, kenapa itu kan anak kamu. Kamu gak mandul dan subur sehingga bisa punya anak banyak ya udah jaga sendiri!" 

Wajah Mbak Rahmi memerah karena marah mendengar ucapanku. 

"Ada apa ini. Sebentar lagi kita mau photo bareng. Riana, kamu akhirnya datang. Bantu-bantu cuci piring di belakang. Ibu cuma bayar satu orang aja tuh. Lagian pakaian kamu kok jelek banget. Malu-maluin!" Ibu mertua menyambung. Dengan tega mengatakan itu padaku. 

Aku hanya diam saja malas menjawabnya. Beberapa saat kemudian tukang photo menyuruh keluarga pengantin agar datang untuk berfoto bersama. 

Mereka semua bersiap-siap ke pelaminan untuk berfoto dengan Yumna dan suaminya. Mas Ferdi juga sudah bersiap-siap mengambilkan tempat untuk berfoto tetapi dia sama sekali tidak mengajak ku. 

Ketika juru foto itu hendak mengambil gambar mereka tiba-tiba aku datang saja dan masuk ke pelaminan. Mereka semua heran melihatku karena pakaian ku berbeda dari mereka semua. 

"Maaf, Mbak ini siapa?" tanya juru photo itu. 

"Eh, Mas. Saya kakak ipar mempelai perempuan. Masa Ibu mertua nyuruh menantunya cuci piring di belakang padahal itu tugas orang kerja dan di bayar. Ogah, aku juga mau ikutan photo!" 

"Apa-apaan kamu Riana!" bentak Ibu marah karena merasa malu. 

Rame lanjut 🙏

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Narsih In
bukankah riana bilang suaminya anak pertama lalu mba rahmi itu siapanya
goodnovel comment avatar
Renni Sartika
bara2 juga kamu riana......... lanjjuytty
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • TAK DIBERI SERAGAM KELUARGA    Bab 2.

    Hanya Aku Yang Tidak Diberi Seragam Oleh Keluarga Suamiku. Bag 2 **"Riana. Apa-apaan kamu!" kata Ibu marah padaku. Aku mendengkus kesal saat dia menarik tanganku untuk menjauh dari pelaminan itu seakan-akan aku memang tidak pantas berada diantara keluarga besar mereka. Yang membuat hatiku sakit adalah Mas Ferdi diam saat Ibunya bersikap kasar padaku, hanya Dini yang ada di sampingku. Anakku yang selalu menjadi tempatku berkeluh kesah. Apa saja akan aku ceritakan kepadanya. Tentu saja itu kulakukan saat dia tidur agar aku tidak terlalu depresi menghadapi kelakuan keluarganya. "Apa-apaan sih, Bu." "Kamu jangan mengacau di sini Riana! Tugas kamu di dapur. Pergi kamu dan jangan ngaku-ngaku kamu!" Mata Ibu mendelik melihatku. Seakan bola matanya mau keluar karena dia gak suka dengan tingkahku yang mempermalukan keluarganya jika aku ikut berphoto di sana bersama mereka. Melihat pertikaian kami anakku, Dini menangis. Anak ku itu hampir empat tahun dan terkejut melihat perlakukan nenekn

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-22
  • TAK DIBERI SERAGAM KELUARGA    Bab 3.

    Hanya Aku Yang Tidak Diberi Seragam Oleh Keluarga Suamiku BAG 3. **Aku pulang saja ke rumah dengan perasaan jengkel. Aku udah gak mau lagi di bodoh-bodohi keluarga suamiku terutama Ibu mertua, Mbak Rahmi, serta perkataan pedas Yumna yang menyakitkan hatiku. Aku yakin kalau tindakan mereka kepadaku pasti akan mendapatkan balasannya. Karena selama ini aku sudah menghormati mereka layaknya keluarga sendiri. Membantu mereka bila ada hajatan. Aku mengerjakan dengan tulus ikhlas. Bahkan aku rela berada di belakang sementara mereka bercengkrama di depan. Aku kerjakan semua karena bakti kepada suami dan bakti ke keluarganya. Namun, Bu Sutinah pernah kudengar berkata pada tetangga lain. Dia menceritakan diriku. Katanya kok mau ya di bodohi mertua. Padahal dia sering loh di jelek-jelekkan mertuanya. Tapi, masih aja mau bantu mertua. Saat itu aku tak terlalu percaya dengan perkataan Bu Sutinah karena dia cuma tukang gosip. Namun, setelah aku menyadap WA suamiku dan terpampanglah grup keluarg

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-22
  • TAK DIBERI SERAGAM KELUARGA    Bab 4.

    Hanya Aku Yang Tidak Diberi Seragam Oleh Keluarga Suamiku BAG 4. **PoV Ferdi. **Hal yang sangat sulit kulakukan adalah berbaur dengan keluarga Riana. Entah mengapa aku sulit untuk duduk-duduk bersama dengan keluarganya. Aku memang tidak pernah datang ke hajatan keluarga Riana jika mereka mengadakan syukuran atau apapun yang datang hanya Riana saja ke kampung dan aku tidak. Bisa dikatakan Aku menikah dengan Riana karena terpaksa. Dia perempuan yang sabar menurutku. Dia juga bisa berbaur dengan keluargaku. Walaupun keluargaku tidak menyukainya. Namun, Mereka takut terjadi apa-apa dengan diriku setelah aku putus dengan Felisha. Mau bagaimana lagi keluarga Felisa tidak bisa menerimaku karena status sosial kami yang berbeda. Apalagi aku hanyalah anak pensiunan biasa. Sedangkan orang tua Felisa itu memiliki usaha sendiri. Dia adalah gadis terpandang. Karena aku putus darinya membuat diriku sedikit terguncang. Tak sengaja aku bertemu dengan Riana. Dia awalnya bekerja sebagai tenaga ho

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-22
  • TAK DIBERI SERAGAM KELUARGA    Bab 5.

    Hanya Aku Yang Tidak Diberi Seragam Oleh Keluarga Suamiku bag 5.**PoV Riana. "Riana … Maksud kamu apa?" tanya Mas Ferdi menyusul ku. Menghentikan langkahku dengan memegang tanganku seakan-akan tidak membiarkan aku pergi dari sini. "Apasih, Mas!" Aku menyentakkan tangannya dengan kasar. Yang membuat hatiku hancur adalah ketika anakku harus melihat pertengkaran demi pertengkaran yang terjadi di antara kami. Sikap pedas mertua dan para ipar yang sering menyakiti belum lagi ketidak pedulian Mas Ferdi pada Dini. Dia lebih peduli dengan dunianya sendiri dan kepentingan keluarganya. "Kamu jangan main-main perkara perceraian. Apa maksud kamu tadi kalau mau ke Pengadilan Agama? Apakah kamu mau menggugat aku cerai. Kamu jangan main-main dengan perkataan itu, Riana!" Aku tertawa kecil menertawakannya. "Kenapa? Kamu takut?" tanyaku sedikit mengejeknya. "Ya enggaklah, aku nggak pernah takut dengan ancaman-ancaman kamu karena asal kamu tahu aja jadi janda itu susah dan nggak enak. Kamu akan

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-22
  • TAK DIBERI SERAGAM KELUARGA    Bab 6.

    Hanya Aku Yang Tak Diberi Seragam Oleh Keluarga Suamiku bag 6. **PoV Riana. Aku merasa senang karena urusanku sudah selesai. Pemberkasan juga sudah selesai. Tinggal menunggu proses selanjutnya dan aku harus bersabar. Aku mau tahu setelah Mas Ferdi dan keluarganya tahu kalau aku bukan pengangguran. Bagaimana perasaan mereka? Pasti mereka akan terkejut. Aku lalu ke sekolah anakku. Aku menjemput Dini. Dia pasti sudah menungguku. Setelah sampai di sekolah anakku. Dini memang sudah pulang dan dia bergegas menghampiriku. Aku berjongkok untuk memeluk anakku dan memberikan diapresiasi karena dia sudah belajar dengan baik di sekolah TK nya. "Bagaimana belajarnya, Sayang?" tanya ku. "Alhamdulillah, Bunda. Dini senang." Ketika aku hendak menarik tangan anakku untuk meninggalkan sekolah TK itu. Guru Dini memanggilku. Aku kemudian menghentikan langkahku dan melirik ke belakang. Aku melihat gurunya itu berjalan ke arahku bersama seorang anak. Aku menghela nafas panjang karena aku mengetahui

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-18
  • TAK DIBERI SERAGAM KELUARGA    Bab 7.

    Hanya Aku Yang Tidak Diberi Seragam Oleh Keluarga Suamiku 7. **Aku sama sekali tak peduli dengan ucapan Mbak Rahmi. Walau sebenarnya aku merasa penasaran dengan lelaki yang jalan dengannya. Itu teman atau selingkuhan? Namun, kalau aku bertanya lebih lanjut maka Mbak Rahmi tak akan mau menjawab. "Tante, sebenarnya Mama pergi kemana? Om tadi siapa?" tanya Chikita dengan polosnya. "Enggak tahu, Sayang." "Mama emang kalau sama temannya baik dan kalau sama kami selalu marah-marah." "Marah-marah gimana?" tanyaku penasaran. "Suka marah aja, Tante. Kalau sedang telfonan sama Papa kadang marah-marah sendiri. Terus Mama jarang masak. Chikita kadang lapar tapi makanan gak ada." Duh, aku sungguh kasihan dengan anak Mbak Rahmi. Itulah salahnya dia punya anak banyak-banyak tapi gak sanggup menjaganya. "Terus? Chikita kalau Mama gak masak makan apa?" "Kadang makan di rumah Nenek. Kadang Tante yang kasih." Aku mengelus rambut anak itu. Kasihan sebenarnya. Ibunya saja gak tahu diri. Ketika

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-18
  • TAK DIBERI SERAGAM KELUARGA    Bab 8

    Hanya Aku Yang Tak Diberi Seragam Oleh Keluarga Suamiku bag 8.**PoV Ferdi. Aku bersemangat ketika mendapatkan telepon dari ibu yang mengatakan kalau Felisha ada di rumah. Jujur aku masih mencintai Felisha. Aku merasa bodoh saat ketahuan Riana berbohong tentang uang yang kuberikan pada Felisha. Katanya padaku kalau dia ulang tahun. Jadi aku memberikan dia uang sebagai hadiah ulang tahunnya. Karena Felisha menuntut aku memberikan dia hadiah. Jujur saja kami belum bertemu lagi. Pertemuan kembali saat adikku Yumna menikah. Sekarang aku merasa sangat speechless karena kedatangan Felisha ke rumah. "Senang rasanya Felisha mau datang ke sini. Ibu udah kangen sama kamu, Nduk." Ibu bertutur kata manis pada Felisha. Ucapannya berbanding terbalik saat dia berbicara dengan Riana, istriku. "Iya, Bu. Sekalian mampir kesini." Felisha mengulas senyum ke Ibu. Senyum nya sangat menawan. Aku menyukainya. Dia tidak berubah dan masih cantik. Sudah hampir dua tahun Felisha menikah. Namun, belum puny

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-18
  • TAK DIBERI SERAGAM KELUARGA    Bab 9.

    Hanya Aku Yang Tidak Diberi Seragam Oleh Keluarga Suamiku bag 9.**PoV RianaAura wajah Mas Ferdi berubah ketika aku mulai membuka kartunya. Rahasia yang mungkin dia sembunyikan kepada sang mantan kekasih. Dia ingin terlihat sebagai laki-laki yang baik hati dan tidak ketahuan keburukannya. Aku merasa yakin kalau Mas Ferdi berusaha untuk menutup-nutupi kalau dia adalah lelaki yang perhitungan terhadap keluarga. "Riana! Jangan bicara sembarangan." Mas Ferdi mulai marah padaku. Tak terima ketika aku mengatakan itu. Dia berharap aku membicarakan hal yang baik-baik tentang dirinya. Tentu saja tidak semua akan aku bongkar di sini termasuk kejutan manis yang akan diterima oleh mereka semua. Sebentar lagi. "Jangan bicara sembarangan bagaimana, Mas? Kenapa kamu harus marah-marah sama aku dan nada bicara kamu begitu tinggi. Padahal aku hanya ingin membahas masalah pernikahan yang akan kita jalani secara bertiga seperti yang kamu inginkan!"Mas Ferdi akan merasakan apa yang aku rasakan. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-18

Bab terbaru

  • TAK DIBERI SERAGAM KELUARGA    S2 Bab 3

    TAK DIBERI SERAGAM KELUARGA BAG 3 S2. **PoV FERDI**"Riana, ini sudah malam apakah kamu nggak bisa menginap di sini aja?" tanyaku ke Riana. Perkataan itu terlontar begitu saja. Entah kenapa aku ingin melihat Riana dan Dini lebih lama lagi. Aku juga baru tahu mereka tetanggaku dan aku belum menikmati masa-masa bersama mereka. Kalau saja aku tahu lebih lama mereka tetanggaku mungkin aku bisa betah di rumah dan tidak perlu banyak keluar rumah bisa mengamati Riana. Walaupun dia bukan Istriku lagi. Dia tertawa kecil. Entah kenapa tawanya Itu membuat hatiku gusar. Hatiku gusar, aku hanya bisa melihatnya tidak bisa melakukan hal lebih seperti dulu lagi. Kenapa rasa itu bisa sesakit ini tapi begitulah kehidupan. Ku melepas sesuatu yang seharusnya tidak ku lepaskan. Namun justru aku harus kehilangan segalanya setelah Riana pergi dariku dan itu adalah penyesalan terbesar dalam hidupku yang tidak bisa hindari dan membuatku semakin terpuruk sedih ketika mengingat itu. "Maaf, Mas Ferdi kaya

  • TAK DIBERI SERAGAM KELUARGA    S2. Bab 2.

    TAK DIBERI SERAGAM KELUARGA S2 BAB 2. **PoV FERDI.Kulihat Riana sudah keluar dari rumah yang ada di samping rumah kontrakan kami. Rumah kontrakan kami itu berjejer jadi dia tinggal di sebelah rumahku. Aku sangat miris dari dulu sampai sekarang Riana selalu saja ingin membeli rumah sendiri. Tetapi bersamaku justru dia tidak mendapatkan hal tersebut. Pernah suatu saat kami itu saling bercerita satu sama lain di mana Riana mengatakan kalau lebih bagus kami menabung bersama-sama. Tidak boleh ada uang yang seharusnya ditutup-tutupi. Tapi aku sama sekali nggak mau hal itu terjadi karena bagiku uangku adalah milikku dan bukan punya Riana. Jadi aku bebas sesuka ku melakukan apa saja dengan uang yang ku dapatkan dari pekerjaan. Padahal aku menyadari tujuan Riana sebenarnya baik. Agar kami memiliki rumah bersama tidak perlu mengontak rumah lagi di dekat rumah ibu yang dulu selalu saja mengatur-ngatur kehidupan kami sebagai suami istri. Namun nasi sudah menjadi bubur. Aku menyesali segalany

  • TAK DIBERI SERAGAM KELUARGA    S2 Bab 1.

    TAK DI BERI SERAGAM KELUARGA SEASON2 BAG 1. **POV FERDI. hatiku begitu hampa dengan kebohongan yang diciptakan Felisha. Kenapa dia tega sekali membohongi ku di saat aku sudah mulai percaya dia. Sampai anaknya lahir aku tetap percaya kepadanya kalau itu adalah anakku. Kenyataannya itu bukan anakku sampai sekarang aku juga nggak tahu Itu anak siapa. Tapi tes DNA membuktikan kalau bayi yang dilahirkan Felisha memang bukan anakku. Malam ini aku merasa benar-benar terpuruk. Saat rumah di sebelah kami sudah tidak ada lagi penghuninya. Biasanya tinggal Riana bersama Aryo dan juga Dini anakku di sana. Aku juga baru tahu kalau mereka sebenarnya tetangga ku tapi kenapa aku baru tahu sekarang dan hanya sebentar aku mengetahui dia tetanggaku. Tapi sekarang mereka sudah tidak ada lagi di sini membuat hatiku sedih. Aku berpikir beberapa saat. Apakah Riana mau kembali lagi kepadaku. Entah kenapa aku menyesal menceraikan dia aku membuang berlian berharga dan mendapatkan batu akik. Tidak seperti

  • TAK DIBERI SERAGAM KELUARGA    Bab 38. End Season1

    Kami membangun rumah impian kami. Suamiku juga membuat rumah itu atas nama ku dan juga kebahagiaan kami yang sebentar lagi akan memiliki anak dia tidak ragu melakukan itu karena katanya anak dan diriku lebih berhak atas dirinya. Aku sangat bahagia dipertemukan oleh laki-laki yang baik seperti Mas Aryo yang bisa memberikan aku kebahagiaan. "Riana, kamu jadi pindah?" kata Mas Ferdi saat kami sibuk berbenah barang-barang yang akan membawa kami ke rumah baru. "Alhamdulillah, Iya, Mas." Aku melihat wajah kecewa Mas Ferdi ketika aku mengatakan akan pindah rumah. Saat itu Mas Aryo juga melihat kami sedang berbicara dan dia segera menghampiri. "Terima kasih Ferdi karena selama ini sudah menjadi tetangga yang baik bagi kami.""Kalian pindah ke mana? Bagaimanapun Dini adalah anakku dan aku berhak untuk tahu di mana kepindahan kalian karena aku ingin bertemu dengan Dini seterusnya dan kalian tidak boleh menghalang-halangi aku!" kata Mas Ferdi. "Tentu saja aku akan memberikan alamatnya kepad

  • TAK DIBERI SERAGAM KELUARGA    Bab 38B

    Mas Ferdi terdiam sejenak. Dia memandangku sendu. Ada rasa sedih ketika aku mengatakan itu tetapi aku harus mengatakan di depan Felisha agar dia tahu bagaimana sikap Mas Ferdi ketika kami menikah dulu dan dia jangan menuduhku sembarangan. "Cukup, Felisha. Kenapa kamu malah bawa-bawa Riana dalam hal ini. Lagi pula aku dan Riana sudah berpisah dan Dini memang anakku. Aku yakin karena Riana juga sudah bersumpah itu anak kami. Yang pasti Riana tidak seperti kamu Felisha. Wanita ular yang tukang selingkuh. Hari ini juga aku menceraikanmu. Kamu bukan Istriku lagi. Dari dulu seharusnya aku menceraikanmu dan tidak menerimamu sebagai istri. Aku tidak mau lagi hidup dengan perempuan penjahat seperti ini yang menipuku serta keluargaku!" Mas Ferdi mengatakan begitu saja kalau dia muak dengan segalanya yang diciptakan Felisha. "Ferdi. Kenapa kamu mengambil keputusan kayak gini. Tidak seharusnya kamu menceraikan anak saya dalam keadaan kayak gini!" kata Ibunya gak terima. "Sadar, Bu. Anak kamu

  • TAK DIBERI SERAGAM KELUARGA    Bab 38A

    HANYA AKU YANG TAK DIBERI SERAGAM OLEH KELUARGA SUAMIKU 38. **POV RIANA. Saat aku diajak oleh suamiku untuk melihat hasil tes DNA. Kami pergi ke rumah sakit dengan perasaan campur aduk. Suamiku sudah bergetar dan dia merasa takut sebenarnya untuk melihat hasil dari tes DNA itu. Beberapa kali dia menggenggam tanganku dengan erat untuk memberikan ku sugesti agar bisa menerima jika benar anak yang dilahirkan Felisha adalah anaknya maka aku juga harus menerima anak itu. Namun, kami bisa bernapas lega karena ketika Dokter memberikan hasil tes itu hasilnya negatif. Anak yang dilahirkan Felisha bukan anak dari Mas Aryo. Aku bisa bernafas lega dan saat itu Mas Aryo memelukku. Aku nggak tahu kenapa dia begitu bahagia saat tahu kalau Felisha bukan mengandung anaknya. "Terima kasih, Sayang. Karena kamu sudah percaya padaku. Alhamdulillah hasilnya negatif." "Kenapa kamu begitu bahagia, Mas tidak mempunyai anak dari Felisha. Apakah dia perempuan yang begitu buruk?" Aku bertanya begitu saja

  • TAK DIBERI SERAGAM KELUARGA    Bab 37B

    Felisha juga tidak bisa bebas seperti dulu lagi karena dia melahirkan secara sesar, jadi dia harus menjaga bentuk tubuhnya agar lebih ideal. Dia harus lebih banyak istirahat untuk memulihkan kondisinya sehabis melahirkan. Kertas yang dilempar Ferdi itu jatuh tepat ke wajah Felisha. Felisha tidak mengerti kenapa Ferdi datang marah-marah padanya. Sudah hampir sebulan dia tidak datang kemari bahkan tidak menafkahi. Apakah ini lelaki yang disebut suami?Ferdi dan keluarganya hanya membuat Felisha susah saja. Felisa menikah hanya untuk mendapatkan kebahagiaan. Namun, kini dia mendapat sengsara. Kalau kayak gini lebih bagus anak yang dilahirkannya diserahkannya saja kepada Ferdi. "Apa ini, Mas. Kenapa kamu datang tiba-tiba marah-marah sama aku dan kamu ngelempar kertas ini ke wajahku. Aku nggak suka kayak gitu kamu udah hampir 1 bulan nggak datang bahkan nggak menafkahi. Apa maksud kamu? Kamu mau menelantarkan aku!" kata Felisha geram. Pertengkaran yang terjadi di antara mereka di dengar

  • TAK DIBERI SERAGAM KELUARGA    Bab 37A

    HANYA AKU YANG TAK DIBERI SERAGAM OLEH KELUARGA SUAMIKU 37. **Aryo kepikiran terus dengan ucapan Ferdi yang mengatakan kalau anak Felisha itu anaknya. Bagaimana kalau benar anak Felisha adalah anaknya karena seperti yang dikatakan kalau pernikahan mereka baru 7 bulan tetapi Felisha sudah melahirkan. Dia terakhir kali tidak melakukan hubungan badan dengan Felisha 3 bulan yang lalu sebelum mereka berpisah saat Felisha ketahuan selingkuh dengan lelaki lain dan jalan bareng dengan Ferdi. Apakah itu anaknya karena waktunya mepet-mepet sekali membuat kepala Aryo mau pecah memikirkannya. Jalan satu-satunya adalah dengan tes DNA. "Mas, kamu dari tadi belum makan. Bagaimana kalau kamu sakit. Kamu nggak usah mikirin itu," kata Riana lembut. Dia memegang bahu suaminya itu agar suaminya bersabar dengan cobaan yang sedang mereka hadapi. "Bagaimana aku tidak kepikiran, Riana. Kalau anak itu adalah anakku bagaimana? Sejujurnya aku nggak mau punya anak dari Felisa. Dia nggak pantas jadi seorang

  • TAK DIBERI SERAGAM KELUARGA    Bab 36B

    Ferdi terdiam ketika keluarganya mengatakan itu. Dia akan melakukan tes DNA saja seperti yang di sampaikan oleh Yumna. Bila anaknya, mungkin saja itu anak Aryo. Ferdi bisa dibebankan kepada laki-laki tersebut karena Ferdi tidak ingin mengurus bayi yang dilahirkan Felisha. **Ferdi pun melakukan rencananya. Dia mengambil sampel bayi itu diam-diam. Dia memotong kuku bayi itu kemudian dia mengambil rambut bayi itu untuk dilakukan tes DNA. Dia akan nekat saja karena kalau meminta izin dari Felisa maka wanita itu tidak akan mengizinkan. Kalau terbukti itu bukan anaknya maka Ferdi tidak akan segan lagi. Tidak akan pernah memaafkan Felisha. "Felie, untuk sementara waktu kamu tinggal saja dulu di rumah orang tuamu karena nggak ada juga yang bisa ngerawat kamu kalau tinggal bersamaku." Orang tua Felisha saat itu datang menjenguk anak mereka. Mereka sedang menggendong bayi yang dilahirkan Felisha. Bayi itu perempuan dengan bobot 3,3 kg lahir dalam keadaan sehat secara operasi sesar. "Oke ak

DMCA.com Protection Status