Share

55. BELAJAR NAIK KUDA

Wajah Putra Mahkota Pisceso terlihat menyiratkan kebingungan.

"Kalau kau ingin pergi, pergilah. Aku tidak punya hak melarang seorang putra mahkota yang mencemaskan rakyatnya untuk tidak pergi," ujar Virgolin.

"Kalau kamu ingin ikut, kamu boleh ikut," ucap Pisceso. "Tadinya aku berpikir, istana ini lebih aman melindungi dirimu daripada di luar sana. Tapi jika kamu ingin ikut, kamu boleh ikut. Kita bisa menunggu sampai pintu cahaya langit terbuka kembali."

"Aku boleh ikut?!" tanya Virgolin kaget langsung menatap iris mata Pisceso.

Seeerrr ,,,

Jantung Pisceso berdesir ketika iris matanya ditatap Vitgolin. Berjuta gemuruh langsung mengisi seluruh dadanya disertai perasaan hangat menyelinap ke dalam hatinya.

"Hai!" tegur Virgolin mendapati Pisceso hanya diam saja menatapnya. "Kok malah diam?!"

Pisceso langsung mengalihkan pandangan, wajahnya bersemu merah. "Kamu boleh ikut, tapi ,,,,"

"Tapi apa?!"

"Kamu harus belajar naik kuda," jawab Pisceso. "Tidak mungkin kita menunggangi kuda bersama.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status