Share

78. PIMPINAN TOPENG PERAK MUNCUL KEMBALI UNTUK MENCULIK TABIB AGUNG VIRGOLIN

Duarr!

Petir menggelegar seakan ingin membelah langit setelah cahaya kilat muncul menyilaukan setiap mata.

"Untung kita sudah sampai. Hujannya deras sekali!" tutur Virgolin melihat turun hujan dari jendela kamar yang terbuka.

"Iya. Pantas saja, cuaca sangat terik, ternyata mau turun hujan," ujar Airin.

Virgolin merenggangkan otot. "Tulang pinggangku pegal. Aku ingin berbaring."

"Istirahat saja. Aku juga akan istirahat di kamarku," ucap Airin. "Kalau tabib perlu sesuatu, panggil saja aku."

Pintu kamar ditutup rapat oleh Airin dari luar. Virgolin segera naik ke atas tempat tidur yang sangat sederhana. Tubuh lelahnya telentang. Sejenak menatap langit-langit, tak lama kemudian dengkuran halus keluar dari bibirnya sebagai tanda Virgolin telah pergi ke alam mimpi.

Sementara itu, Pisceso masih bersama Jidan dan sesepuh dari Desa Padi. Semuanya berkumpul di ruang tengah ditemani teh hangat dan beberapa potong singkong serta ubi rebus yang masih mengeluarkan uap panas.

"Tabib dari langit m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status