Share

21. HAMA WERENG DI WILAYAH BAGIAN UTARA

Virgolin kembali ketakutan. Melihat ke sekeliling. "Dunia macam apa ini? Kenapa menghilangkan nyawa orang begitu sangat mudahnya di sini?!"

"Tabib, cepatlah naik!" Pisceso akhirnya menarik tangan Virgolin agar mendekati kuda putih yang berdiri dengan gagahnya.

"Eh, eh, aku tidak mau! Aku takut!" tolak Virgolin sembunyi di belakang tubuh Pisceso.

Pisceso kembali menarik tangan Virgolin agar ke luar dari belakang tubuhnya. "Jangan takut. Ada aku yang akan menjagamu!"

"Tapi,,, tapi ,,,,"

"Cepatlah!"seru Pisceso. "Apa harus aku menggendong mu agar mau naik ke punggung kuda?!" ancamnya.

Akhirnya Virgolin menyerah. "Ok! Ok! Aku mau naik, tapi tunggu! Aku ambil napas dulu." Dengan konyolnya, Virgolin menarik napas panjang dan menghembuskan secara perlahan.

"Ayo, cepatlah!"

"Kenapa kuda ini begitu tinggi? Apa tidak ada kuda yang lebih pendek?!" Virgolin malah tawar menawar tentang kuda.

Pisceso habis kesabaran. Ditariknya pergelangan tangan Virgolin agar lebih mendekat ke kuda. "Cepatlah,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status