Share

Bab 208: Kesempatan Kedua?

Bab 208: Kesempatan Kedua?

“Maafkan aku, Mas.., aku mohooon.., maafkan aku..,”

Tangisan yang mengiba, meratap lagi nestapa Resti ini, tidak bisa tidak, telah membuat hatiku bergetar! Aku tersentuh. Entah apakah ini kekuatan magis dari tangisan seorang wanita, aku pun terdiam menyimaknya, lalu menekur.

Alam pikiranku kemudian terbang secepat peluru ke masa lalu. Tiba-tiba aku terkenang pada bagaimana dulu aku dan Resti bertemu, berkenalan, kemudian berpacaran, lalu.., huh! Aku menepis semua bayangan yang menggoda itu dengan menggeleng-gelengkan kepalaku.

Demi Tuhan, aku tetap menghormati Tante Resmi yang di kesempatan ini pun tetap aku panggil dengan sebutan ‘mama’. Maka, maksud dari kata-kataku berikutnya bukanlah untuk membuat ia tersinggung ataupun sakit hati. Akan tetapi, lebih kepada menunjukkan betapa berlapang dadanya aku sebagai laki-laki.

Terlebih dulu memandang wajah Tante Resmi, a

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status