Beranda / Pernikahan / Surat Wasiat Istriku / 59. Kesedihan Farah

Share

59. Kesedihan Farah

“Mas, aku sudah buatkan teh jahe kesuakaanmu, aku letakkan di meja,” ucapnya saat melihat Fattan sudah keluar dari kamar mandi.

Namun, pria itu tampak masih mengacuhkan Farah. Dia hanya diam dan langsung pergi menuju lemari ganti pakaian. Farah menjadi bingung karena pakaian yang suaminya ambil pakaian resmi dan rapi.

Sebuah setelan jas berwarna hitam lengkap dengan dasi. Tak dipungkiri seorang pria yang bergelar suami itu memang terlihat tampan dan berkelas. Pantas saja banyak yang ingin menjadi istrinya atau hanya sebagai wanita simpanan agar bisa selalu bersama pria tampan itu. Pintar, kaya dan juga sangat tampan satu paket komplit lengkap yang membuat banyak wanita sangat mengagumi Fattan.

Farah melirik ke jam dinding. Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. Biasanya Fattan tidak akan keluar rumah kecuali kebutuhan mendesak.

“Mas Fattan mau pergi lagi? Ke mana Mas, apakah aku boleh ikut?” tanya Farah berharap akan diajak oleh suaminya sendiri.

Lagi-lagi Fattan tak menjawab
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status