Beranda / Pernikahan / Surat Wasiat Istriku / 25. Nasi Goreng Spesial

Share

25. Nasi Goreng Spesial

“Selamat pagi?” sapa Falisha saat berada di dapur.

“Nyonya Falisha? Kenapa Anda kemari? Jika perlu sesuatu tinggal panggil saja,” sahut seorang wanita paru baya itu sedikit membungkukkan badannya.

“Aku sudah kebiasaan bangun pagi, dengan Mbok?”

“Saya Mbok Ijah, kepala dapur di sini, yang ini namanya Mira dan yang itu namanya Sumi, mereka yang membantu saya, maklum saya sudah sedikit lambat karena sudah tua, mau pensiun juga nggak enak, bisa capek badan kalau nggak kerja. Jelasnya dengan ramah dan disambut senyuman manis dari Falisha.

“Panggil saya Feli atau Lisha saja Mbok, kalau Nyonya seperti orang tua saja,” sahutnya lagi sambil melihat apa yang mereka kerjakan.

“Jangan nanti kami yang dimarahi oleh Tuan Fattan. Oh ya jika ada yang dinginkan ...

“Aku mau masak Mbok, apa boleh?” potongnya dengan cepat dan bersemangat.

Mbok Ijah dan dua wanita lainnya saling berpandangan, karena selama ini tidak ada majikan yang turun tangan ke dapur dan memasak sendiri.

“Waduh nggak Nyonya, ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status