Share

BAB : 47

Arland sudah keluar dari kamar itu, sementara Kiran masih di sana. Duduk di samping Karel yang dalam posisi tidur.

“Om marah padaku ya, Tante?”

“Nggak,” jawab Kiran. “Om hanya merasa bersalah karena nggak bisa jagain kamu. Tiba-tiba kamu sampai terluka, sering bersedih, menangis dan sekarang kamu sakit.”

“Aku nggak berniat seperti itu.”

“Udah, sekarang kalau kamu memang perduli sama perasaan Om ataupun Tante, tolong jaga perasaan dan jaga kesehatan kamu. Karena saat kamu tak baik-baik saja, kami justru merasa tak bisa jagain kamu, Sayang.”

“Aku janji.”

Kiran memberikan ponsel milik Karel. “Ini ponsel kamu tante tarok di sini, ya. Tapi kayaknya nggak aktif.”

“Sengaja ku matiin.”

“Kabur dari pantauan Ziel?”

“Bukan kabur, Tante. Cuman tadi pas Kak Davi jemput, tiba-tiba aku mimisan. Aku nggak mau ketahuan, makanya memilih untuk pulang pake taksi.”

“Katanya dianterin teman.”

“Aku bohong,” gumamnya.

Kiran hanya bisa menarik napasnya panjang. Gadis ini akalnya banyak sekali. Hingga membuatn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status