Share

BAB : 55

“Kenapa?” tanya Karel melihat reaksi kaget Ziel. “Nggak masalah, kan?”

Ziel sampai bingung harus memberikan balasan, reaksi ataupun komentar seperti apa.

“Yakali aku nggak nyentuh kamu setelah nikah, belum nikah aja kamu bisa ku kekepin,” berengut Ziel seolah tak terima dengan permintaan Karel.

Karel hendak tertawa mendengar perkataan Ziel, tapi ia coba untuk tahan. Karena maksud dari perkataannya itu bukan sebuah sentuhan yang biasa, tapi justru hal sakral bagi hubungan pasangan suami istri.

“Lebih tepatnya, kamu harus janji. Meskipun kita udah nikah, jangan sampai sikapmu lepas kendali padaku. Harus ingat, jika aku masih sekolah.”

Ziel menatap serius pada Karelyn. “Kalau aku nggak bisa menahannya?”

Mata Karel dibuat membola, menatap Ziel dengan tatapan takut. “Ih, kok gitu.”

“Kan aku cuman bilang ‘kalau’, Sayang. Sebagai seorang laki-laki normal, dihadapkan pada sesuatu yang membuat naluriku sebagai laki-laki muncul, ya aku harus apa? Masa iya mau nyari mangsa di luar. Padahal ada k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status