Share

230 Surat Perjanjian

Mendengar jawaban Jenifer, sungguh isi dadaku terasa dicabik-cabik. Entah mulutnya terbuat dari apa, sehingga pandai sekali membolak-balikan fakta.

"Sudahlah, kalau kamu menginginkan tanggung jawab dari Mas Yusuf, segera tanda tangani surat itu. Karena kalau kamu tidak setuju, silahkan kamu angkat kaki dan jangan pernah meminta pertanggung jawaban dari suami saya." Aku masih berusaha tetap tenang.

"Tak kusangka kamu benar-benar licik," cibir Jenifer berdesis.

"Jaga mulut kamu, karena saya tidak seperti itu," bantahku segera. Entah kekuatan dari mana, aku cukup tegas hari ini tanpa ada air mata yang sebelumnya terus saja mengaliri pipi.

Jenifer kembali diam. Kulihat dadanya kembang kempis mungkin tengah menahan emosi.

Hening sejenak. Bahkan Mas Yusuf menyerahkan semua keputusan kepadaku saat ia belum mampu mengingat apa-apa.

"Oke, saya akan menyetujui surat perjanjian ini." Jenifer mulai mengambil pulpen yang telah kusodorkan.

"Tunggu, Jenifer. Kamu belum membaca lembar ketiga sebagai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status