Share

Sebuah Janji yang Terlupa

“Bud, bisa minta tolong pesankan tempat di resto langgananku yang di puncak untuk akhir pekan!!” pinta Danu.

Pagi itu begitu tiba di kantor, Danu langsung memanggil Budi ke ruangannya. Budi hanya manggut-manggut sambil sibuk mencatat.

“Untuk berapa orang, Tuan? Lalu jam berapa reservasinya?”

Danu terdiam sejenak, tampak mengetukkan jari ke dagu sambil mengulum senyum.

“Tentu hanya untuk dua orang, Bud. Kalau bisa sore menjelang malam saja. Aku ingin menikmati sunset di sana. Pilih view yang bagus, ya!!”

Budi menganggukkan kepala sambil mengulum senyum. Danu melihat reaksi asistennya kemudian menoleh ke arah Budi.

“Kenapa kamu tersenyum? Kamu tahu aku akan mengajak siapa?”

Budi kini menggelengkan kepala. “Tidak, Tuan. Saya … saya hanya menebak saja.”

“Lantas siapa tebakanmu?”

Budi terdiam sesaat sambil mendongakkan kepala. “Apa Nyonya Aru

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
janji kalo bkn hitam diatas putih n' cm skedar ucapan . sah² aja kynya dilanggar . apalagi kalo merugikan salah satu pihak . jgn berbelit-belit thor, kasi tau perjanjian apa yg dlu dibuat Danu n' Nadia ?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status