Share

Perlahan Terbuka

“Apa katamu? Tinggal di apartemenmu?” ucap Arum.

Danu tidak menjawab hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum. Arum berdecak sambil menyugar rambutnya asal. Entah mengapa Danu semakin intens menatap mantan istrinya. Kali ini baru ia sadari kalau visual mantan istrinya begitu memikat. Lagi-lagi tanpa diminta ada yang sedang berdesir hebat di dada Danu.

“Gak. Aku gak mau. Aku punya tempat tinggal dan itu bukan di panti.”

Danu menghela napas panjang sambil mengangguk berulang.

“Syukurlah kalau begitu. Kuantar pulang!!”

Tanpa menunggu jawaban Arum. Danu sudah berjalan keluar dari ruang rawat jalan itu. Mereka berjalan beriringan menuju parkiran. Arum hanya diam. Otaknya sibuk berpikir akan membawa Danu ke mana kali ini.

“Kita mampir makan dulu, ya!! Kamu harus minum obat sebelum dan sesudah makan. Jadi sampai di rumah tinggal istirahat saja,” ucap Danu.

Mereka sudah berada di dalam mobil

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status