Share

Rubuhnya Tembok Kesombongan

“Jangan bilang kalau ini bagian dari rencanamu untuk rujuk?” seru Arum.

Danu menghentikan makannya, meletakkan pisau dan garpunya kemudian melihat wanita cantik di depannya.

“Jadi kamu berpikir ke arah sana sekarang?”

Arum berdecak sambil meremas ujung blazernya. “Mas, jangan berbelit-belit. Aku tahu kamu dalang di balik semuanya, kan?”

Danu berdecak, menggelengkan kepala dengan mata yang terus fokus ke Arum.

“Arum … aku tahu aku salah. Aku sudah mengabaikanmu lima tahun lalu. Aku sudah tidak menjalankan peranku sebagai suami dengan baik. Itu juga yang membuatmu berpikir kalau aku tengah menjebakmu untuk rujuk denganku.”

Arum tidak menjawab, mata pekatnya kini membalas tatapan tajam Danu. Sesekali rambut Arum berterbangan tertiup angin malam menambah kesan sensual di wajahnya. Lagi-lagi Danu terpesona dengan visual istrinya kali ini.

“Segitu jahatnya aku di matamu hingga kam

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status