Beranda / Pernikahan / Suamiku Ustadz Dingin / 28. Perkelahian di pesantren

Share

28. Perkelahian di pesantren

Keributan di kamar Muhajir, dimana terlihat Gibran dengan seorang teman satu kamarnya sedang berkelahi. Lalu Ustadz Mahmud datang untuk memisahkan mereka berdua. Sebab sedari tadi teman yang lainnya tak mampu melerai perkelahian itu.

Ujung bibir Gibran sudah terluka, dan temannya yang bernama Iqbal itu juga terluka di bagian dagunya. Cukup lama mereka baku hantam sebab suatu masalah yang mereka perdebatkan.

"Ada apa ini? Kenapa kalian sampai berkelahi seperti tadi," tanya Ustadz Mahmud memegang kedua tangan santri kelas sebelas jurusan PK itu.

Gibran meringis tatkala menyentuh ujung bibirnya. Begitupun Iqbal yang tak kalah kesakitannya juga. Perkelahian itu membuat beberapa ustadz dan pengurus menghampiri kamar Muhajir itu. Dan beberapa santri putra yang juga masih belum istirahat.

"Salah paham, Ustadz," jawab Gibran dengan melirik Iqbal yang membuang wajahnya.

"Ya sudah, kalian berdua ikut saya ke ruang pengurus," ucap Ustadz Mahmud lalu keluar dari kamar Muhajir. Diikuti oleh Gibran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status