Share

Bab 58 : Cerita Sebenarnya

"Nyonya, minum dulu."

Aku menoleh, Mbak Wati meletakkan segelas teh di depan meja. Kini aku duduk di ruang tamu, dengan tubuh lemas usai kedatangan Kanya tadi.

Pikiranku terusik, aku mendadak gelisah. Tanpa sadar terus mengelus-elus perutku. Cemas? Sudah pasti. Apalagi saat seorang wanita asing yang dirinya tak pernah kukenal tiba-tiba datang dan mengatakan sesuatu yang mengejutkan.

Apa benar, Mas Haris dan Kanya punya seorang anak? Seperti yang dikatakan Kanya tadi. Dia ingin putranya mewarisi Adiwangsa?

Bertanya lebih lanjut pada Ghea, rasanya tak akan ada gunanya. Dia telah menceritakan padaku soal Kanya dan mungkin juga tak tahu soal masalah ini. Lagipula, dia sudah cukup sibuk untuk mengurusi masalah pernikahannya. Amu tak bisa terus melibatkannya dengan masalah yang kualami.

"Nyonya ...," panggil Mbak Wati kembali. Kali ini aku menoleh, melihatnya menatapku dengan wajah khawatir. Mabka Wati perlahan mendekat, menggenggam tanganku dengan erat.

"Nyonya jangan terlalu banyak pikira
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status