Share

Bab 18 : Semena-mena

Pagi ini aku memutuskan pulang ke rumah terlebih dahulu setelah sama-sama dengan Mas Haris sahur di rumah sakit. Suamiku memutuskan untuk tidak berjualan hari ini walau aku melarangnya.

Dia kasihan padaku karena tidak ada teman menjaga Ibu. Padahal tak perlu begitu, soalnya Bapak dan Ibu sudah diizinkan pulang oleh dokter hari ini.

Aku tiba di rumah pukul tujuh pagi. Sebenarnya tidak ingin pulang namun aku khawatir dengan Bagus dan Caca. Takut mereka belum makan seperti kemarin mengingat kemarin Kak Ita tidur satu harian di rumah.

Begitu turun dari angkot aku bergegas jalan dari gang menuju rumah, namun agak terkejut saat dari ujung jalan kulihat Ghea berjalan sembari menggandeng dua anak kecil yang kukenali dengan jelas, Bagus dan Caca.

"Ghea!" panggilku padanya membuat ia menoleh kaget. Bagus dan Caca masing-masing memegang roti di tangan.

"Loh, Mbak, baru pulang dari rumah sakit?"

"Iya, mau ke rumah lihat Bagus sama Caca. Ini mereka berdua kok ada sama kamu? Kak Ita kemana?"

"Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status