Share

70 Kamar yang Berbeda

“Duit cash tinggal segini,” gumam Yolla sambil melirik isi dompetnya setelah sopir taksi itu berlalu pergi.

“Sedekah itu yang ikhlas,” komentar Callisto sambil ngeloyor pergi.

Yolla melempar pandang sangat bengis ke arah punggung Callisto yang menjauh.

“Kenapa aku jadi nyasar ke pantai ini juga sih?” gerutu Yolla sambil mengentakkan kakinya ke tanah, seakan berharap ada jin yang keluar untuk mengabulkan tiga permintaan darinya. Mau tak mau dia terpaksa menyeret kopernya dalam kebingungan mencari penginapan yang sesuai dengan kelas sosialnya.

“Penginapannya, Bu?”

“Tivi, kipas angin, kamar mandi di dalam!”

“Murah Bu, mari ....”

“Kamar mandi pribadi, kipas, silakan Bu ....”

Yolla hanya melirik sekilas kepada para pemilik penginapan yang sibuk menawarkan fasilitas kepadanya setiap kali dia lewat dan pada para pengunjung yang berdatangan.

“Duh ... mana sih hotel dekat sini?” gerutu Yolla sembari merasakan tumitnya mulai menjerit protes. Dalam hati dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status