Beranda / Pernikahan / Suamiku Terjerat Rayuan Janda / Bab 8. Sesuatu Yang Kau Sembunyikan

Share

Bab 8. Sesuatu Yang Kau Sembunyikan

Penulis: Kanina
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-09 16:50:21

Aku melirik ke arah Mas Raka yang buru-buru meraih ponselnya. Ia tampak berusaha menyembunyikan pesan itu dariku.

“Aku ke kamar dulu,” ucapnya memberitahuku.

Ia beranjak meninggalkan meja makan tanpa menunggu jawabanku.

Aku menahan tremor tanganku yang mendadak hadir tanpa sebab. Lutut ku juga merasa lemas. Sekuat tenaga aku menumpu badan dengan tanganku, meraih tempat duduk yang berada tak jauh dari jangkauan ku.

Tanpa terasa, bulir bening jatuh melawati pipi. Tubuhku bergetar, tak sanggup menahan emosi yang saat ini membuncah tak terkendali. Ingin ku marah atas semua kebohongan yang dilakukan oleh suamiku itu. Tapi aku tak berdaya.

"Mama kenapa nangis?" Suara Delisa menyadarkanku yang larut dalam perasaanku sendiri.

Gadis kecil itu baru saja turun dari kamarnya. mungkin dia sudah merasa lapar karena aku tak kunjung membawakannya makanan.

"Mama tidak apa-apa, Sayang. Delisha sudah lapar ya? Sini duduk di sini, Mama suapin," ucapku mengajak gadis kecil itu majan malam.

"Mama jangan se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suamiku Terjerat Rayuan Janda    Bab 9. Mengikuti Raka

    "Mama, Ayo main," ucap Delisha membuyarkan lamunanku.Aku tersenyum ditengah rasa kalut yang kini menyelimuti hatiku."Delisha mau ikut Mama, nggak?" tawarku pada Delisha.Gadis kecil itu kemudian menganggukkan kepalanya. "Kita mau ke mana, Ma?""Kita jalan-jalan yuk!" ajakku.Gadis mungil itu bersorak riang mendengar ajakanku. Aku memang jarang sekali mengajak Delisha pergi jalan-jalan akhir-akhir ini. Tak heran kalau dia begitu senang dan antusias saat aku ajak pergi.Aku meraih tasku, membawa serta Delisha. Aku memutuskan untuk menyusul suamiku ke kantornya. Entah mengapa instingku mengatakan ada sesuatu yang tak beres.Usai mengunci pintu rumah, taksi online yang aku pesan tiba. Gegas aku masuk ke dalam kendaraan beroda empat itu dan duduk di dalamnya dengan Delisha yang berada dalam pangkuan."Mau diantar ke mana, Bu?" tanya sang sopir dari balik kemudi.“Ke PT Samudera, Pak,” jawabku.Sopir itu mengangguk singkat. Dengan kecepatan sedang mobil melaju membawa kami ke perusahaan

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-10
  • Suamiku Terjerat Rayuan Janda    Bab 10. Sopir Taksi Menyebalkan

    Sepanjang perjalanan pulang, suasana sangat hening. Hanya sesekali terdengar embusan napas kasar dari “Kalau Ibu capek, bisa istirahat saja. Perjalanan masih cukup jauh,” ujar sopir itu sembari tersenyum. Aku hanya mengangguk. Namun, aku tak lagi memejamkan mataku meski aku merasa kantuk mulai menyerang. Aku harus terjaga. Aku yang tadinya berniat istirahat sebentar dalam mobil, terpaksa mengurungkan niat. Aku berulang kali memergoki pria itu melihat ke arahku melalui kaca spion tengah. Hal itu cukup membuatku tak nyaman. Apa ada yang aneh dariku sehingga pria itu menatapku seperti itu?Atau jangan-jangan, sopir itu memiliki niat tak baik terhadapku? "Ibu ngga perlu khawatir. Saya akan mengantar ke tempat tujuan dengan selamat. Saya ngga tega aja lihat ibu kecapekan," ujar sopir taksi itu menatapku melalui kaca tengah mobil."Iya, Pak. Terima kasih," sahutku sekenanya.Aku tak pulang ke rumah di mana Mas Raka dan aku sebelumnya tinggal. Sengaja aku ingin melihat bagaimana reaksiny

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-11
  • Suamiku Terjerat Rayuan Janda    Bab 11. Tak ada Kabar

    'Zhy, apa kamu sudah tidur?' sebuah pesan kembali masuk ke dalam ponselku.'Kalau begitu, selamat malam!'Tak kubalas pesan dari orang yang mengaku bernama Dika itu. Aku mengabaikan dan menganggap itu hanyalah sebuah pesan dari orang iseng saja.Pada akhirnya aku memilih untuk menghapus pesan dari orang yang mengaku sebagai Dika itu. Itu lebih baik, membatasinya sebelum menjadi sebuah petaka.Aku masih menatap layar ponsel yang selalu aku lihat beberapa menit sekali. Membuka profil Mas Raka, berharap pria itu online.Berkali-kali ku scroll layar aplikasi berwarna hijau itu sembari membaca pesan-pesan dari Mas Raka yang telah lalu, kembali mengingat bagaimana mesranya kami bertukar pesan.Aku masih tetap menunggu pria itu menanyakan keberadaan ku. Namun, ternyata semua itu hanyalah angan ku. Mas Raka sama sekali tak menghubungiku dan tak mengkhawatirkan ku sama sekali.“Ternyata dia memang benar-benar tak lagi mengingatku. Tak peduli aku ada di mana,” gumam ku.Ponselku akhirnya ku le

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-13
  • Suamiku Terjerat Rayuan Janda    Bab 12. Rafa atau Dika?

    "Bantuan apa yang kau maksud?"Dika tampak menautkan kedua alisnya. Melihat seorang pria yang baru melewati gerbang rumah, mendekat ke arah kami yang sebelumnya berbicara empat mata."Kamu siapa?" tanya Dika kepada pria itu."Bukan urusan kamu menanyakan siapa aku. Kamu belum menjawab pertanyaan ku sebelumnya," ujar pria itu dengan tegas.Aku hanya menyimak percakapan dua orang pria yang ada di hadapanku. Tak ada satu pun dari mereka yang mau mengalah. Aura persaingan begitu tampak dari dua orang itu. Hanya saja, apa yang sedang mereka perebutkan? Aku? Aku 'kan bukan siapa-siapa mereka?Lucu dan aneh!"Aku adalah teman Zizi. Sementara kamu, siapa?" tanya Dika akhirnya."Aku Rafa. Teman dan orang kepercayaan Zizi selama ini," sahut Rafa memberi penekanan di setiap kalimatnya."Oh," singkat Dika.Aku membulatkan kedua mataku. Mendengar jawaban Andika yang sangat amat singkat, aku merasa sedikit aneh.Bagaimana tidak?kepalaku terasa seolah seperti sedang dipaksa berpikir. apakah kata 'o

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-15
  • Suamiku Terjerat Rayuan Janda    Bab 13. Sebuah Peringatan

    'Kembalilah! Pulang ... kalau kamu tak ingin menjadi seorang ibu yang buruk bagi Delisha'Sebuah pesan dari Mas Raka tanpa sadar membuatku hampir melempar ponsel yang masih menyala. Bisa-bisanya dia mengirim pesan itu. Dari mana dia mendapatkan foto-foto itu? Itu bukanlah sebuah foto rekayasa atau editan.Apa mungkin dia menguntit ku?'Kalau kamu ingin tahu dari mana aku mendapatkannya, pulanglah!'Kembali sebuah pesan diterima benda pipih yang sedang kupegang. Haruskah aku kembali?Tidak! Aku tak ingin kembali padanya. Bukankah aku hanya perlu menyingkirkan foto yang dimiliki oleh Mas Raka atau mencari tahu dari mana sumber asalnya?"Mama?" Entah sejak kapan Delisha sudah berada di dekatku. Gadis kecil itu merengek meminta diperhatikan. Kedua matanya masih tampak sayu karena rasa kantuk yang mungkin belum hilang."Mama jangan marah-marah," celetuk gadis kecilku. Setelahnya dia memelukku dengan erat.Aku meraih gadis kecilku dalam gendongan, mencium pipinya yang chubby dan menggemaskan

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-25
  • Suamiku Terjerat Rayuan Janda    Bab 14. Masih Abu-abu

    "Hentikan, Raf!" ucapku berusaha menghentikan Rafa dengan ucapannya yang tak berdasar.Namun, pemuda itu menoleh. Rafa menatapku dengan kedua alisnya yang terangkat. Mungkin dia merasa kalau aku menghentikan apa yang ia lakukan karena aku masih mencintai Mas Raka.Rafa mengakhiri panggilan suara dengan Mas Raka begitu saja. Samar aku mendengar Mas Raka mengumpat cukup keras sebelum tombol merah itu ditekan oleh Rafa."Apa ada yang salah?" tanya Rafa tanpa sedikit pun merasa bersalah.Aku hanya diam menatapnya tajam. Perkataannya tadi kepada Mas Raka bisa membuat orang lain salah paham. Apalagi dia berkata tentang pengadilan, perceraian, rujuk, orang lain dan juga menyebutkan bahwa dirinya salah satu orang lain itu. Apa-apaan?!"Apa ... kamu masih mencintainya? Sehingga kamu tak terima aku berkata demikian?" selidik RafaTidak!Aku sudah mati rasa dan tak memiliki cinta untuk Mas Raka yang telah menghadirkan sebuah pengkhianatan ke hadapanku. Sedikit pun tak ada rasa yang tersisa untuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-19
  • Suamiku Terjerat Rayuan Janda    Bab 15. Permintaan Dika

    Aku melihat pria itu berjalan menghampiri kami di ruang tamu. Entah mengapa aku merasa sedikit lucu. Mengapa tuan rumahnya kini menjadi tamunya dan sang tamu menjadi tuan rumahnya?"Silakan minumannya," ucapnya santai sembari meletakkan nampan berisi minuman di hadapan kami.Kebetulan aku dan Delisha tengah duduk di atas lantai, bergurau beberapa saat sembari menunggu Dika yang tengah menyiapkan minuman tadi."Ini kita sebenarnya kebalik ngga sih?" Ucapku berusaha mencairkan kecanggungan.Sungguh, aku masih merasa malu karena bersikap ketus padanya beberapa waktu lalu. Meski demikian dia malah memperlakukan kami dengan begitu baik bahkan membawakan hadiah untukku dan Delisha."Ya, mau bagaimana lagi, aku tak ingin merepotkan mu. Maaf jika kurang sopan," ucapnya sembari tersenyum simpul."Tidak apa-apa. Ngomong-ngomong, ada apa kamu bertamu?"Kulihat Dika mengembuskan napas kasar. Setelahnya ia membenarkan posisi duduknya agar lebih tegak sebelum kemudian menatapku dengan wajah seriusn

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-20
  • Suamiku Terjerat Rayuan Janda    Bab 16. Undangan Mahal

    "Apa? Bagaimana mungkin kamu pemiliknya? Jangan bercanda," aku nyaris tertawa kalau tak melihat ekspresi Dika yang tak berubah.Wajahnya tampak meyakinkan saat mengatakan kalau dirinya adalah pemilik sebuah perusahaan. Dan itu sama sekali di luar dugaan. Aku tak terlalu banyak mengingat tentang pria ini. Karena saat kami satu sekolah dulu, Dika adalah laki-laki pendiam dan seorang kutu buku. Bahkan dulu seringkali menjadi bulan-bulanan siswa lainnya karena Dika tak pernah melawan."Aku benar-benar serius, Zi. Kamu akan mengetahuinya besok. Jadi, datanglah. Barangkali kamu akan mendapatkan tontonan bagus sebagai kejutannya," ucap Dika santai."Baiklah, ini undangannya, bukan?" tanyaku memastikan. Aku mengangkat sebuah kartu berwarna merah berhiaskan warna emas di beberapa bagiannya.Dari tampilan kertas itu saja sudah bisa dipastikan kalau itu bukan sembarang undangan. Aku bisa mencium bau kertas mahal apalagi saat menyentuh bagian berkilau itu yang tak biasa."Tak semua orang bisa men

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-23

Bab terbaru

  • Suamiku Terjerat Rayuan Janda    Bab 37. Status Baru

    "itu tidak seperti yang kamu tuduhkan, Zi. Aku—" pria di hadapanku seolah kehabisan kata. Dia tak berani menattap ke arahku saking gugupnya. Wajahnya pun terlihat lebih pucat dibanding sebelumnya.Begitu pula dengan wanita yang masih berdiri dengan anaknya tak jauh dari tempat kami. Dia terlihat gugup dan pucat sembari mengedarkan pandangan ke sekitar. Kulihat dia menarik ujung lengan baju Mas Raka, memohon untuk pergi dari sana karena malu.Aku tak peduli meski jadi bahan tontonan sekali lagi. Karena itu adalah kenyataannya, mereka yang melakukan pengkhianatan."Aku tak percaya kalau kamu tidak pernah tidur dengan suamiku," ucapku mengarah pada Cindy."Jaga bicara kamu!" Tangan Mas Raka terayun dan hampir mengenai pipiku. Namun, sebuah tangan dengan sigap menghalau tangan pria itu."Kalian lagi!" ucap Mas Raka dengan nada mengejek.Kulihat dia sudah tak peduli dengan Dika dan tampak tak sopan, tidak seperti saat pesta waktu itu. Mas Raka terlihat tidak takut dengan keberadaan Dika di

  • Suamiku Terjerat Rayuan Janda    Bab 36. Janda Anak Satu

    "Hanya apa?" desak Rafa dan Dika nyaris bersamaan."Mama! Om Rafa dan Om Dika kompak ya? Seperti kartun kembar, ngomongnya barengan," ucap Delisha yang tiba-tiba menyela.Aku pun tersenyum mendengar celotehnya. Benar, Rafa dan Dika akhir-akhir ini sepertinya selalu kompak. Apa karena mereka sering bertemu akhir-akhir ini ya?"Katakan, Zi. Apa kamu masih menyimpan rasa pada mantanmu sehingga kamu tak bisa menerima orang baru di hidupmu saat ini?" desak Dika.Pria itu terlihat tidak sabar. Mungkin karena dia terbiasa menjadi seorang atasan, sehingga dia sedikit lupa kalau saat ini kami bukan di lingkungan kerja. Apalagi aku bukanlah karyawan Dika.Aku menghela napas berat. Mengakui sebuah perasaan bagi seorang perempuan itu amatlah susah. Apalagi perempuan itu diciptakan sebagai makhluk gengsian. Dan aku tak menampik akan hal itu. Aku menatap Dika dan Rafa bergantian. Jelas sekali mereka menunggu jawaban yang akan aku berikan."Jujur, perasaan cinta yang pernah ada di antara kami rasany

  • Suamiku Terjerat Rayuan Janda    Bab 35. Apa Kamu Masih Mencintainya?

    "Mama!" Delisha langsung turun dari kursi yang ia duduki lalu berlari menghambur ke arah ku. Kusambut gadis kecilku dengan penuh senyum. Sehari tak bertemu dengannya membuatku sangat rindu. Kupeluk tubuh mungil Delisha dengan sangat erat, rasanya tak ingin lagi kulepas. Setelah pengkhianatan Mas Raka, hanya Delisha lah satu-satunya orang yang sangat berharga untukku. "I-ini tidak seperti yang kamu pikirkan, Zi," ucap Raka menginterupsi. Pria itu gelagapan dan terlihat canggung saat melihatku di sana. Apalagi Cindy! Ke mana sikap arogan yang sering dia tunjukkan saat bertemu denganku? Apa dia mulai merasa bersalah? Oh, sepertinya tidak. Wanita itu sepertinya tak tahu malu untuk mengakui kesalahannya yang berkencan dengan suami orang. Ya, bagaimanapun secara dokumen negara Mas Raka masih suamiku karena akta cerai kami masih sedang dalam proses. Namun, ada rasa syukur karena itu akan menjadi bukti kongkrit bahwa ada wanita lain dalam pernikahanku dengan Mas Raka. Hanya saja, aku teta

  • Suamiku Terjerat Rayuan Janda    Bab 34. Damai?

    "Tidak bisakah kita berdamai, Zi?" tanya Mas Raka saat kami sudah duduk berhadapan.Ingin rasanya aku tertawa mendengar apa yang dia katakan. Berdamai? Yang benar saja! Berdamai seperti apa yang dia maksudkan? Bukankah keputusan ini adalah hal terbaik?"Maksudnya?" tanyaku singkat.Kulihat pria itu menyandarkan punggungnya ke kursi yang dia duduki. Bisa ku pastikan saat ini dia juga menyilangkan kedua kakinya. Dia pun menatapku santai, dengan senyum aneh yang bagiku sangat mengerikan."Tidak bisakah kamu kembali bersamaku, memperbaiki semuanya lagi, Zi? Aku berjanji, aku akan menjadi suami dan ayah yang baik. Aku-""Mas!" Aku menyela perkataannya sebelum semakin melantur ke mana-mana. Aku yakin omongannya tidak dapat dipercaya. Karena aku sudah mengenal seorang Raka dengan baik. Berkali-kali aku memaafkannya, tapi dia tak pernah menunjukkan keseriusannya untuk berubah."Aku tak butuh janji-janji yang selalu kamu lontarkan. Kamu sudah terlalu banyak mengumbar janji. Tapi, pernahkah kam

  • Suamiku Terjerat Rayuan Janda    Bab 33. Raka meminta bertemu

    "Anda siapa?" Kini Dika bersuara. Tatapan tajam pria itu membuat Bu Norma yang hampir membuat gaduh tampak panik. Dia merasa terintimidasi oleh Dika yang memang sangat tegas kepada orang lain yang tidak dia suka. "S-saya tetangganya Mbak Zizi. Kamu siapa?" ucap Bu Norma gelagapan dan menanyai Dika balik. Mungkin Bu Norma sering melihat Dika ke sini. Tapi dia tidak tahu siapa Dika sebenarnya. Apalagi wajah Dika yang terbilang tampan, membuat Bu Norma sempat terpukau. "Sepertinya ... Aku melewatkan sesuatu," ucap Dika menoleh ke arahku. Aku mengangkat kedua bahu, tak berniat memberitahu. Hingga kulihat dia berjalan mendekat ke Arah Bu Norma yang berdiri di dekat gerbang. Pria itu mengayunkan kakinya dengan santai, menatap Bu Norma dengan mata elangnya, membuat wanita julid itu sedikit bergetar dan berjalan mundur beberapa langkah. Entah mengapa aku merasa senang melihat ekspresi perempuan julid itu. "Apa terjadi sesuatu, Zi?" tanya Dika yang tiba-tiba menoleh ke arahku lagi.

  • Suamiku Terjerat Rayuan Janda    Bab 32. Ke Mana Delisha?

    "Mana Delisha?" Aku bergegas menghampiri pria yang tadi pagi pergi berkeliling dengan putriku. Dia tampak menunduk dengan wajah sedih yang baru pertama kali aku lihat."Maaf, Zi. Maaf aku lalai. Delisha ... Dia pergi—""Jangan bercanda, Rafa! Katakan! Ke mana putriku?!" sentakku tatkala Rafa hendak menyentuh lenganku.Aku bergegas menemui Rafa yang tadi tiba-tiba menelepon. Padahal tadi pagi ku titip putriku padanya. Dan bisa-bisanya dia berkata putriku pergi? Anak sekecil itu memang bisa pergi ke mana?"Katakan dengan jelas ke mana perginya putriku, Rafa!!" Aku kembali meninggikan suaraku. Sungguh aku tak ingin terjadi sesuatu dengan putriku satu-satunya."Dia dibawa ayahnya pergi," ucap Rafa menunduk tajam. "Maafkan aku, Zi. Maaf."Pria itu mengulang kata maaf dengan kepala yang tertunduk. Jelas dia merasa bersalah. Dan aku tahu pasti apa yang membuatnya seperti itu. Bagaimanapun, tadi Rafa berhadapan dengan ayah kandung Delisha yang lebih berhak membawa putri kecilku bermain diband

  • Suamiku Terjerat Rayuan Janda    Bab 31. Membuat Gugatan

    "Tidak perlu!" Aku melipat kedua tanganku di depan dada, menghentikan gerakan tangan seorang pemuda yang sudah memutar kunci motorku hingga kemudinya tak lagi terkunci. "Kenapa? Gak mungkin kamu bawa Delisha ke sana kan?" ujar pemuda itu. "Kalau kamu mengantarku, jelas saja Delisha akan ikut ke sana. Tapi, kamu sudah berjanji padaku untuk membantuku menjaga Delisha sementara aku pergi ke pengadilan, bukan?" ucapku mengangkat sebelah alis. Pemuda itu tergelak sesaat. Dia merasa salah strategi karena pada akhirnya ucapannya ibarat senjata makan tuan. Alih-alih mengantar, kini pemuda itu menggendong Delisha lalu membawa gadis kecil itu ke rumahnya, mengambil motor miliknya dan membawa gadis kecil itu berkeliling mencari sekolah usia dini untuk Delisha. "Nanti kalau sudah pulang, jangan lupa berkabar, ya?" seru Rafa yang sudah berada di atas motornya bersama Delisha. Pria itu sengaja berhenti di depan rumah berpamitan sebelum pergi. Delisha sendiri tak keberatan jika Rafa yang mengan

  • Suamiku Terjerat Rayuan Janda    Bab 30. Pengajuan

    'Apa-apaan dia? Seenaknya aja ngomong!' Kedua mataku nyaris melompat keluar saat Rafa dengan entengnya menantang perangkat desa di hadapan kami untuk menikahkan kami. Tidak bisa! Enak saja dia mengatakan itu! Aku saja masih belum selesai masa iddah. Dan pria itu dengan gampangnya mengatakan hal itu. Tapi, salahku juga karena membiarkan kesalahpahaman ini terjadi. Meski aku seorang wanita yang bercerai, bukan berarti secepatnya itu aku menikah lagi. "Tunggu! Memangnya Mbak Zizi single parent? Bukannya Mbak Zizi ada suami?" tanya Ketua RW di sana. "Ya karena nggak ada suaminya itu jadi kegatelan, Pak!" celetuk Bu Nora membuat suasana tenang kembali riuh. Aku hanya bisa mengembuskan napas panjang. Hari ini rasanya sangat melelahkan padahal hari belum berganti malam. Selalu saja ada yang mereka tanyakan dan yang selalu mereka ingin tahu. "Saya sedang dalam proses perceraian dengan mantan suami saya. Meski secara agama kami sudah berpisah, bagaimanapun kami dalam proses berpisah

  • Suamiku Terjerat Rayuan Janda    Bab 29. Hasutan

    "Zivana! Keluar!!! Atau kami dobrak pintu rumahmu!!" teriak seorang perempuan dengan suara lantang. Aku yang baru terbangun dari istirahat siangku bersama Delisha cukup terkejut. Untung saja putriku sama sekali tak sampai terusik dengan keributan yang ada di luar. Perlahan aku menutup pintu kamar dan berjalan menuju pintu utama. Saat kubuka, sudah ada beberapa orang berdiri di depan gerbang rumah. bahkan ada yang berusaha membuka paksa gerbang yang tak terlalu tinggi itu. "Nah! itu dia orangnya!" ucap salah seorang di antara mereka seraya menunjuk ke arahku. Aku hanya bisa menautkan alisku, masih tak paham dengan arah pembicaraan mereka. "Tunggu dulu! Ada apa ini?" aku mencoba bertanya pada mereka untuk mencari tahu apa yang menjadikan mereka datang berbondong ke sini. Apalagi kulihat yang datang menghampiri kebanyakan ibu-ibu. Aku menautkan alis. Kalau dipikir-pikir, aku sama sekali tak pernah mengusik mereka. Tak terlalu banyak berinteraksi dengan mereka apalagi dengan s

DMCA.com Protection Status