Sebelum Benny sempat bangkit untuk mencari Sienna, Wiandro menawarkan bantuan. "Gimana kalau aku menyuapimu?""Cih!" Wajah Jacob tampak masam, seolah-olah merasa jijik membayangkan adegan tersebut.Wiandro mengedikkan bahu, lalu memeriksa jam karena masih punya urusan. "Ya sudah, aku pulang dulu. Besok aku datang lagi."Setelah Wiandro pergi, Benny juga bangkit dan berkata, "Aku harus mengawasi perkembangan tim, biar kucari orang untuk menyuapimu.""Nggak perlu," tolak Jacob yang tidak ingin penampilan menyedihkannya ini dilihat orang lain.Benny tidak mengatakan apa pun dan langsung menuju ke bangsal sebelah. Sienna sudah diizinkan pulang pagi ini, tetapi entah mengapa, dia masih belum mengurus prosedur keluar rumah sakit sejak tadi.Tiba-tiba, Benny mengetuk pintu bangsalnya dan berkata, "Jacob sudah siuman, cepat urus dia sana."Tanpa menunggu respons Sienna, Benny langsung pergi setelah berbicara. Sementara itu, Sienna menuruni ranjangnya dengan perlahan dan tiba di depan bangsal J
Dari mana datangnya aturan seperti itu? Sienna sungguh terkejut melihat Jacob yang begitu tidak tahu malu. Namun, ketika melihat luka di area dadanya, Sienna menunduk lagi dan hanya mengelap air di tubuhnya.Setelah semuanya kering, Sienna mengambil piama di samping dan membantunya memakaikannya. Kemudian, dia membungkuk untuk membuang air di bak mandi.Begitu membungkuk, tubuh Sienna sontak dipeluk oleh Jacob dari belakang. Sienna pun terperangah, sementara Jacob berucap, "Kenapa kamu tega sekali?"Tenggorokan Jacob belum pulih sepenuhnya sehingga suaranya terdengar sangat serak. Jari tangan Sienna kebetulan menyentuh permukaan air dan terasa hangat.Sumbat bak mandi terbuka sehingga air mulai mengalir. Meskipun Jacob sudah berhasrat, sayangnya dia tidak sanggup melakukannya untuk sekarang. Kini, dia merasa lelah dan ingin tidur.Sienna memapahnya ke ranjang, Jacob juga tidak mengatakan apa pun. Hanya saja, wajahnya tampak pucat pasi.Malam berlalu dengan tenang. Sienna masih duduk di
Amy tentu tahu bahwa dirinya tidak boleh bersikap kelewatan atau Jacob bisa membencinya. Itu sebabnya, setelah diizinkan untuk masuk, dia benar-benar menunggu di lantai 1.Amy juga tahu bahwa luka Jacob tidak akan pulih secepat itu, jadi Jacob tidak mungkin pulang dalam beberapa hari ini. Dia terus menunggu sampai keesokan harinya.Hari ini, Amy tiba-tiba melihat seekor anjing putih di halaman. Dia tidak tahu bahwa Jacob alergi bulu anjing sehingga mengira itu anjing peliharaannya.Ketika melihat pelayan memberi anjing itu makan daging dengan kualitas terbaik, Amy menghampiri dan berkata, "Biar aku saja, ini anjingnya Tuan Jacob? Gemas sekali, siapa namanya?"Pelayan tidak terlalu menyukai Amy, jadi tidak mengatakan apa pun. Amy pun tersenyum sinis dalam hatinya karena merasa para pelayan di sini meremehkannya. Dia membatin, 'Hehe, setelah menikah dengan Jacob, aku akan memecat kalian semua.'Kemudian, Amy mengambil daging untuk menyuapi Snow. Tiba-tiba, dia mendengar obrolan kedua pel
Sienna merawat Jacob sepanjang pagi di rumah sakit, lalu pergi menemui dokter untuk bertanya kapan Jacob bisa keluar rumah sakit."Paling nggak harus butuh setengah bulan, tergantung perkembangan pemulihan Tuan Jacob."Sienna menganggukkan kepala dan membawa makan siang untuk Jacob. Dia melihat ada sebuah ponsel di samping Jacob, sepertinya itu disiapkan oleh Sony. Setelah melihat di sekitarnya sejenak, Sienna menyadari ponselnya juga sudah disiapkan.Baru saja Jacob membuka ponselnya, dia menerima sebuah panggilan dari pelayan di Royal Estate. Lantaran sedang makan dan tangannya juga tidak bertenaga, Jacob akhirnya menekan tombol pengeras suara."Ada apa?""Tuan, Nona Amy sudah menunggumu di sini semalaman."Seluruh tubuh Jacob menjadi kaku dan secara refleks memandang Sienna. Dia masih ingat kata-katanya terhadap Sienna bahwa dia akan menikahi Amy. Kepribadian Sienna sangat serius, mungkin saja dia akan menganggap serius perkataan Jacob. Semalam dia akhirnya berhasil meraih tangan Si
Sienna bergegas menuju klinik hewan tersebut. Di sana sudah ada beberapa pelayan yang menunggunya. Snow sudah diperiksa dokter dan hasilnya juga sudah keluar, saat ini sedang dalam proses penyelamatan."Anjing ini disiksa orang. Kalian lihat siapa yang sudah menyiksa anjing ini?"Sienna yang baru saja berdiri dengan tenang, amarahnya langsung meledak saat mendengar perkataan itu. "Apa maksudmu?"Dokter itu melirik Sienna. Setelah memastikan Sienna adalah pemiliknya, dia pun menaikkan kacamatanya. "Sesuai perkataanku, dia pingsan karena kekerasan eksternal. Kalau kalian nggak menemukan orang yang menyiksa anjing ini, meskipun kali ini berhasil menyelamatkannya, nggak ada jaminan kelak bisa berhasil juga."Sienna menggertakkan giginya dengan kuat dan menatap beberapa pelayan itu dengan tajam.Mendengar perkataan itu, para pelayan langsung terkejut hingga berlutut di lantai. "Nona Sienna, kami nggak mungkin punya nyali sebesar itu untuk menyiksa Snow. Kami tahu Tuan sangat peduli denganny
Namun mobil itu tidak menuju Royal Estate, melainkan berhenti di Vila Cahwana. Saat ini, Amy masih tidak menyadari ini adalah vila milik Sienna dan mengira ini adalah salah satu properti milik Jacob. Wajahnya dipenuhi dengan senyuman bahagia.Amy bahkan mengira Jacob sangat bermurah hati memberikannya vila. Dia teringat sebelumnya Jacob memberinya dua puluh miliar, lalu sepuluh miliar lagi. Ini adalah jumlah uang yang tidak mungkin diperoleh orang biasa seumur hidupnya. Namun, vila ini pasti bernilai triliunan.Begitu masuk ke ruang tamu dan melihat Sienna yang duduk di sofa, Amy sontak terkejut. Dia mengernyitkan alisnya dan langsung memaki, "Sienna, apa maksudmu ini?"Sekarang kondisi Sienna terlihat terlalu tenang, hingga membuat orang merasa aneh. Namun saat teringat anak di kandungannya, Amy tidak takut apa pun. Bagaimanapun juga, saat ini mereka masih belum melakukan tes gen, sehingga semua orang masih mengira anak itu milik Jacob. Sebagai mantan istri yang ditinggalkan, Sienna t
Di rumah sakit. Jacob sudah menerima rekaman kamera pengawas dari Royal Estate. Awalnya dia masih tidak tahu apa isi rekaman itu, hingga akhirnya dia menyaksikannya sendiri.Pelayan dari Royal Estate menelepon Jacob dan menjelaskan, "Tuan, Snow masih dalam proses penyelamatan di rumah sakit, situasinya sangat buruk."Mendengar hal itu, hati Jacob langsung menjadi muram. "Di mana Amy?""Tuan menyuruh kami untuk mengusirnya, jadi Nona Amy sudah pergi."Jacob menelepon Sienna lagi. Tadi pagi Sony sudah menyiapkan ponsel mereka, Sienna seharusnya akan menerima teleponnya.Namun ponsel Sienna berada di dalam tas di sofa dan dalam mode senyap, sehingga dia sama sekali tidak mendengar ponselnya berdering. Lagi pula, sekarang dia sedang mencambuk Amy. Dia sudah berbelaskasihan karena tahu Amy sedang hamil, sehingga dia hanya mencambuk wajah Amy.Melihat Sienna tidak menerima teleponnya, Jacob langsung merasa Sienna pasti sudah pergi mencari Amy. Dia berdiri di pihak Sienna karena tindakan Amy
Jacob mendorong kursi rodanya untuk mendekat dan meraih tangan Sienna yang masih mencekik leher Amy. Sienna memang sudah tidak memiliki banyak kekuatan lagi, sehingga Jacob bisa menghentikannya dengan mudah.Amy awalnya sudah hampir pingsan, tetapi kehadiran Jacob memberinya kekuatan. Dia berkata dengan suara serak, "Tuan Jacob, tolong selamatkan aku, wanita ini mau membunuhku. Tolong selamatkan aku demi anak ini."Mengungkit tentang anak pada saat seperti ini hanya akan menusuk hati Sienna lagi. Ekspresi Jacob juga langsung menjadi muram, tetapi malah terdengar Amy terus berbicara."Aku tahu kamu nggak akan tega membiarkanku mati. Huhuhuhu. Wanita ini mau membunuh anak kita di kandunganku ini. Dia ini gadis desa yang kejam dan binatang yang menjijikkan, sama seperti binatang yang mati itu. Huhuhu. Tuan Jacob, nyawa anak kita lebih berharga daripada nyawa binatang itu.""Tutup mulutmu!" kata Jacob dengan nada yang sangat dingin.Jika hal ini terjadi sebelumnya, Amy pasti akan sangat ke
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg