Namun mobil itu tidak menuju Royal Estate, melainkan berhenti di Vila Cahwana. Saat ini, Amy masih tidak menyadari ini adalah vila milik Sienna dan mengira ini adalah salah satu properti milik Jacob. Wajahnya dipenuhi dengan senyuman bahagia.Amy bahkan mengira Jacob sangat bermurah hati memberikannya vila. Dia teringat sebelumnya Jacob memberinya dua puluh miliar, lalu sepuluh miliar lagi. Ini adalah jumlah uang yang tidak mungkin diperoleh orang biasa seumur hidupnya. Namun, vila ini pasti bernilai triliunan.Begitu masuk ke ruang tamu dan melihat Sienna yang duduk di sofa, Amy sontak terkejut. Dia mengernyitkan alisnya dan langsung memaki, "Sienna, apa maksudmu ini?"Sekarang kondisi Sienna terlihat terlalu tenang, hingga membuat orang merasa aneh. Namun saat teringat anak di kandungannya, Amy tidak takut apa pun. Bagaimanapun juga, saat ini mereka masih belum melakukan tes gen, sehingga semua orang masih mengira anak itu milik Jacob. Sebagai mantan istri yang ditinggalkan, Sienna t
Di rumah sakit. Jacob sudah menerima rekaman kamera pengawas dari Royal Estate. Awalnya dia masih tidak tahu apa isi rekaman itu, hingga akhirnya dia menyaksikannya sendiri.Pelayan dari Royal Estate menelepon Jacob dan menjelaskan, "Tuan, Snow masih dalam proses penyelamatan di rumah sakit, situasinya sangat buruk."Mendengar hal itu, hati Jacob langsung menjadi muram. "Di mana Amy?""Tuan menyuruh kami untuk mengusirnya, jadi Nona Amy sudah pergi."Jacob menelepon Sienna lagi. Tadi pagi Sony sudah menyiapkan ponsel mereka, Sienna seharusnya akan menerima teleponnya.Namun ponsel Sienna berada di dalam tas di sofa dan dalam mode senyap, sehingga dia sama sekali tidak mendengar ponselnya berdering. Lagi pula, sekarang dia sedang mencambuk Amy. Dia sudah berbelaskasihan karena tahu Amy sedang hamil, sehingga dia hanya mencambuk wajah Amy.Melihat Sienna tidak menerima teleponnya, Jacob langsung merasa Sienna pasti sudah pergi mencari Amy. Dia berdiri di pihak Sienna karena tindakan Amy
Jacob mendorong kursi rodanya untuk mendekat dan meraih tangan Sienna yang masih mencekik leher Amy. Sienna memang sudah tidak memiliki banyak kekuatan lagi, sehingga Jacob bisa menghentikannya dengan mudah.Amy awalnya sudah hampir pingsan, tetapi kehadiran Jacob memberinya kekuatan. Dia berkata dengan suara serak, "Tuan Jacob, tolong selamatkan aku, wanita ini mau membunuhku. Tolong selamatkan aku demi anak ini."Mengungkit tentang anak pada saat seperti ini hanya akan menusuk hati Sienna lagi. Ekspresi Jacob juga langsung menjadi muram, tetapi malah terdengar Amy terus berbicara."Aku tahu kamu nggak akan tega membiarkanku mati. Huhuhuhu. Wanita ini mau membunuh anak kita di kandunganku ini. Dia ini gadis desa yang kejam dan binatang yang menjijikkan, sama seperti binatang yang mati itu. Huhuhu. Tuan Jacob, nyawa anak kita lebih berharga daripada nyawa binatang itu.""Tutup mulutmu!" kata Jacob dengan nada yang sangat dingin.Jika hal ini terjadi sebelumnya, Amy pasti akan sangat ke
Sekujur tubuh Jacob seketika menegang. Dia mengira dirinya salah dengar. Malam itu, ternyata Sienna juga datang ke Royal Estate? Kenapa dia tidak ingat apa pun?Begitu diingatkan oleh Darwo, Jacob tiba-tiba teringat bahwa dirinya memang melihat Sienna saat mabuk. Hanya saja, dia mengira itu hanya mimpi.Karena mengira itu mimpi, Jacob pasti melakukan sesuatu yang sangat diinginkannya. Dia membawa Sienna ke depan jendela dan menindihnya.Jacob sungguh menginginkannya, sampai menggenggam pinggangnya dengan erat. Akan tetapi, dia mengira semua itu hanya ilusi karena terlalu berhasrat pada Sienna.Kebahagiaan seperti itu memang tiada tara. Jika dipikir secara saksama, Jacob hanya bisa mendapat kebahagiaan tak terlukiskan itu saat melakukannya dengan Sienna."Kakek, aku ...." Jacob hendak berbicara, tetapi Darwo tiba-tiba melemparkan dokumen kepadanya sambil menyela, "Aku sudah menyelidikinya. Begitu meninggalkan Royal Estate, Amy pergi mencari pelayan pria untuk tidur dengannya.""Jadi, me
Darwo baru menyadari dirinya berbicara terlalu banyak sehingga segera melambaikan tangan sambil menimpali, "Apanya? Pokoknya kamu ini hanya tahu membuat kekacauan! Kamu urus saja sisanya! Kamu sudah meniduri Sienna, tapi malah salah mengenali orang, sampai-sampai membuat Amy berani bertindak sesuka hati!""Kakek!" Jacob sontak meninggikan suaranya. Dia geram sampai napasnya menjadi berat. "Kamu bilang Sienna menyukai mantan majikan Snow?"Darwo bangkit sambil memegang tongkatnya. Jelas, dia tidak ingin ikut campur masalah ini. Dia pun membalas, "Aku hanya menebaknya.""Menebak?" Jacob merasa semua ini sangat konyol. Suaranya bahkan terdengar sangat sedih. Kalau benar seperti itu, semua yang terjadi sangat ironis.Waktu itu, Jacob menahan alerginya dan menggendong Snow ke rumah sakit hewan sampai-sampai dirinya sendiri yang harus diopname. Demi menemukan topik pembicaraan dengan Sienna, Jacob memilih untuk membahas Snow dengan harapan Sienna meladeninya.Alhasil, mantan majikan Snow ada
Lobi seketika menjadi hening. Untuk sesaat, Jacob merasa dirinya tidak bisa mendengar apa pun. Dia menggenggam sandaran tangan kursi roda dengan erat hingga urat nadinya menggembung.Perkataan Sienna terdengar sungguh menyakitkan karena dia belum tahu bahwa anak di kandungan Amy bukan anak Jacob. Jadi, perkataan ini mengandung dua makna, yaitu merujuk pada anak yang pernah dikandungnya, juga anak di kandungan Amy.Jacob terbatuk beberapa kali, tidak tahu harus bagaimana menyahut. Di hadapan Sienna, dia bisa menjadi kuat dan bersikap tidak masuk akal. Akan tetapi, ketika Sienna melontarkan kalimat seperti itu, dia kehilangan kemampuan untuk berkata-kata.Jacob hanya bisa menggigit bibirnya, sementara Sienna bertanya kepada dokter, "Bagaimana kondisi Snow?""Dia sudah bereaksi, dokter penanggung jawabnya masih berusaha menyelamatkannya." Kalimat selanjutnya tidak bisa didengar oleh Jacob lagi. Otaknya ini sungguh aneh, dia jelas-jelas berusaha untuk mendengar, tetapi hanya terdengar suar
Ketika Sony mendorong Jacob ke luar, dia tidak berani menanyakan sepatah kata pun. Setelah tiba di depan mobil, Sony membukakan pintu dan hendak bertanya, apakah mereka akan kembali ke Vila Cahwana atau Royal Estate.Namun, Sony mendapati bosnya ini terus menundukkan kepala, tidak tahu apa yang dipikirkannya. Mungkin karena terlalu gelap, Sony samar-samar melihat ada tetesan air yang mengenai baju rumah sakit Jacob."Tuan, kita kembali ke Royal Estate?" tanya Sony."Ya." Jacob mengiakan.Ada jalur khusus kursi roda di mobil, jadi Sony tidak perlu memapah Jacob lagi. Dia langsung naik ke mobil dan duduk di kursi pengemudi.Sebelum meninggalkan rumah sakit, Jacob sudah mengurus prosedur pulang dan memberi tahu dokternya bahwa dia akan memulihkan diri di rumah. Selain itu, dokter profesional juga akan datang memeriksanya secara rutin. Pihak rumah sakit pun tidak bisa mengatakan apa pun lagi dan hanya berpesan beberapa hal kepadanya.Sesampainya di Royal Estate, Jacob menginstruksi, "Coba
"Sebentar, kamu ini sudah ditundukkan Sienna, ya?" tanya Wiandro dengan bingung.Jacob tidak berbicara, hanya menundukkan kepala. Tangannya yang terkepal menjadi mengendur. Wiandro menunggu cukup lama, tetapi tidak ada tanggapan. Dia pun bisa menebak bahwa sesuatu telah terjadi, bahkan Jacob sedang merasa bersalah. Lagi pula, Jacob hanya tidak bisa membalaskan dendamnya pada Sienna."Jacob, aku benar-benar nggak ngerti, apa yang kamu sukai darinya?" tanya Wiandro lagi."Aku suka bercinta dengannya. Sudah puas?" timpal Jacob yang langsung mengakhiri panggilan.Wiandro pun menatap layar ponselnya, merasa lucu sekaligus kesal. Di dunia ini, yang paling keras bukanlah berlian, melainkan mulut Jacob!Kemudian, Wiandro berniat menghubungi kantor polisi, menyuruh mereka untuk menangkap Amy kembali. Bagaimanapun, tidak ada gunanya dia berselisih dengan Jacob demi wanita ini.Sebelum menelepon, Wiandro sontak teringat pada Jacob yang menyuruhnya untuk meminta maaf kepada Sienna. Pria ini sepert
Jacob tidak mengatakan apa-apa. Dia langsung masuk dan mengambil koper Sienna yang berada di dalam kamar, lalu menggenggam tangan Sienna dan menariknya keluar.Pada saat itu, ponsel Sienna kembali berdering, tetapi dia tidak memperhatikannya karena yang ada di pikirannya hanya mengapa Jacob bisa begitu cepat tiba. Pikirannya agak kacau dan Jacob juga tidak mengatakan apa-apa, sehingga dia merasa bersalah dan memilih untuk diam. Selain itu, dia juga merasa agak lemas karena sakit di lambungnya tadi.Saat hendak masuk ke dalam mobil, ponsel Sienna kembali berbunyi. Kopernya sudah dimasukkan ke dalam bagasi dan Jacob ke kursi depan untuk menyalakan mobilnya, sedangkan dia berdiri di luar untuk menerima panggilan."Sienna, kamu di mana? Bukankah aku sudah bilang jangan berkeliaran?" tanya Jacob.Mendengar pertanyaan itu, seluruh tubuh Sienna langsung menjadi kaku dan pikirannya segera menjadi jernih. Apa maksudnya ini? "Jacob?""Ya."Jacob bertanya dengan nada yang sangat cemas, "Kenapa ka
Motor pun berhenti di pusat kota. Tidak ada begitu banyak gedung tinggi di Kango dan gedung yang tertinggi di sana pun hanya sekitar puluhan lantai saja. Yang tidak diketahui Sienna adalah daerah itu adalah tempat yang dihuni Jacob saat ini. Gedung tertinggi yang dilihatnya itu kebetulan adalah pusat kesejahteraan sosial.Sementara itu, saat ini Jacob sudah berada di bandara untuk menjemput Sienna. Sebelumnya, jadwal penerbangan pesawat sempat tertunda, tetapi sekarang tiba-tiba tidak ada informasi tentang penerbangan itu lagi. Setelah bertanya-tanya, dia baru tahu Sienna sudah meninggalkan bandara.Jacob hanya bisa melihat Sienna mengendarai motor bersama seorang wanita karena jumlah kamera pengawas di sepanjang jalan di Kango sangat sedikit. Namun, ke mana mereka pergi, tidak ada yang tahu. Dia yang merasa panik pun meminta timnya untuk memeriksa kembali kamera di sepanjang jalan dan akhirnya menemukan jejak Sienna di sebuah jalan.Mengetahui Sienna menuju kota yang dihuninya sekaran
Namun, Arlo dan yang lainnya tidak menyangka kota tempat Jacob berada tiba-tiba dilanda kepanikan pada siang harinya.Tepat pada pukul tujuh paginya, seorang pasien yang sudah terinfeksi penyakit ditemukan berada di pusat kota yang paling ramai. Ini berarti penyakit itu sudah menyebar ke pusat kota. Pusat perbelanjaan tempat ditemukan pasien itu sudah diisolasi dan semua orang di dalamnya ditahan untuk diperiksa, sedangkan orang yang berada di luar merasa ketakutan.Jacob berdiri di balkon hotel dan melihat orang-orang yang berada di jalanan bergerak dengan tergesa-gesa. Semua orang beramai-ramai pergi ke supermarket untuk membeli barang karena kota ini akan segera kacau. Oleh karena itu, dia langsung mengernyitkan alis saat menerima telepon dari Jero dan jantungnya berdebar. "Menjaga satu orang pun kamu tidak becus!"Jero yang sadar dengan kesalahannya tidak berani membantah.Jacob berusaha untuk menahan emosinya, lalu segera mencoba menelepon Sienna setelah menutup teleponnya, tetapi
00 menundukkan kepala dan memikirkannya sebentar, lalu perlahan-lahan menggelengkan kepala. "Tuan sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluargaku dan membuat keluarga kami hidup damai selama bertahun-tahun ini. Aku melakukan semua ini dengan sukarela."Dari tatapan mata 00, terlihat ada perasaan yang disembunyikannya. Dia tentu saja memiliki penyesalan yaitu pria di depannya ini tidak menyukainya, padahal dia sudah menjalani operasi plastik untuk menyerupai Sienna. Jika dia berdandan, orang biasa tidak akan bisa membedakannya dengan Sienna.00 benar-benar ingin selalu menemani Jacob menggantikan Sienna, tetapi dia juga tahu menyatakan perasaannya adalah tindakan yang gegabah karena dia hanya seorang pengganti. Perkataannya pada Sienna saat itu yang bisa menyebabkan kesalahpahaman sudah termasuk tindakan terberani yang pernah dilakukannya seumur hidupnya.Dia bertekad harus menyelesaikan misi kali ini karena Jacob sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluarganya.Jacob mengeluarkan sebuah kal
Namun, orang baik yang mendanai yayasan ini memang menyediakan tempat tinggal untuk semua pengungsi ini. Jadi, tidak ada yang curiga.Apalagi, orang-orang yang dikabarkan bekerja di Jalan Wally memang mengirim uang kepada keluarga mereka. Itulah sebabnya ucapan pihak yayasan sangat meyakinkan.Jacob menyipitkan matanya. Dia mengamati lingkungan yang kacau di sekitar. Jacob tidak tahan tinggal di lingkungan seperti ini. Akan tetapi, lingkungan ini bagaikan surga bagi pengungsi yang terbiasa tinggal di tempat kotor.Bahkan, di bagian tengah terdapat patung orang baik itu. Kabarnya, banyak orang yang menyembah patung itu setiap hari.Jacob sudah memahami sistem di tempat ini secara garis besar. Saat langit masih gelap, Jacob berkeliling di lantai bawah lagi.Orang-orang di yayasan terlihat beraktivitas dengan bebas. Sebenarnya, banyak kamera pengawas dipasang di setiap sudut. Bahkan ada orang yang berpatroli.Banyak pengungsi tidak tidur. Mereka duduk di kursi panjang sambil mengobrol di
Ed mulai menyiapkan data yang diperlukan untuk mengajukan diri menjadi ketua. Saat menyerahkan dokumen, Ed mendengar suara yang keras dari aula. Kemudian, terdengar suara teriakan staf yang histeris.Ed buru-buru pergi ke aula. Dia melihat seseorang yang diikat dengan rantai besar. Sepertinya orang itu berusia sekitar 19 tahun. Matanya memerah, dia terlihat agresif.Salah satu staf menyuntikkan obat bius kepada orang itu, tetapi dia tidak tumbang. Orang itu malah menyeringai dan meraung pada staf yang mendekat.Ed mengernyit. Mae berjalan mendekatinya dan berujar, "Ini hasil penelitian terbaru. Dia akan menjadi senjata mematikan yang hebat. Dia memang kelihatan masih muda, tapi setidaknya dia sudah membunuh 1.000 orang."Ed terkejut. Mae tersenyum dan menjelaskan, "Ngeri, ya? Staf penelitian mengurung dia dan ribuan anak di kamar yang terletak di lantai paling bawah. Hanya orang yang melewati 7 rintangan bisa bertahan hidup."Mae meneruskan, "Hanya dia yang berhasil melewati 7 rintanga
Mae meletakkan stempel ubur-ubur di samping dan tidak melihatnya lagi. Suasana di kamar menjadi hening. Ed tidak tahu pemikiran Mae. Selama ini, Mae sangat misterius.Mae meminum teh, lalu tersenyum dan bertanya, "Bagaimana dengan putri Luna yang pernah kamu ceritakan sebelumnya?"Ed menyahut, "Dia masih hidup."Mae mengangkat alisnya. Jika Ed yang bertindak, seharusnya putri Luna sudah mati. Mae berkomentar, "Sepertinya kamu memberinya kesempatan untuk hidup.""Nggak menarik kalau langsung dibunuh," timpal Ed. Dia ingin memperlakukan mereka seperti bahan eksperimen di ruang observasi. Ini adalah tujuan akhir Ed membawa Sienna kembali ke Bloodkillers.Ed ingin Sienna merasakan kesenangan menjadi seorang pemimpin. Setelah mendapatkan kepercayaan Sienna, Ed akan membawanya ke markas penelitian. Saat itu, Sienna akan menjadi bahan eksperimen yang bisa dikendalikan oleh Ed.Namun, Ed tidak menyangka Sienna sama sekali tidak tertarik untuk menjadi pemimpin. Sienna hanya ingin bersama Jacob
Anak buah Jacob keluar pagi-pagi. Jacob berpesan kepada 00 lagi untuk jalan-jalan di luar, tetapi jangan terlalu mencolok. Kemudian, 00 memakai masker dan topi. Dia mulai jalan-jalan di kota.Sementara itu, Ed dan Hans sampai di Kango pada sore hari. Namun, mereka tidak pergi ke kota, melainkan pergi ke markas penelitian dengan menaiki helikopter.Markas penelitian terletak di paru-paru dunia dan lingkungannya sangat rumit. Markas ini ditutupi hutan yang lebat dan dikelilingi berbagai macam racun. Jadi, markas ini terletak di bawah tanah.Awalnya, investasi untuk proyek ini sebesar ratusan triliun. Setelah puluhan tahun berlalu, markas penelitian ini masih terlihat baru.Alat sensor pupil di depan pintu memeriksa identitas Ed dan Hans. Mereka harus menjalani pemeriksaan seperti ini setiap berjalan 10 meter. Tujuannya adalah mencegah orang luar masuk.Selain data pupil, masih ada alat perbandingan rekaman cara berjalan di pemeriksaan terakhir. Koridor sepanjang 20 meter ini dipenuhi den
Namun, Jacob sudah pergi ke Afrikan. Sienna juga tidak berdaya. Dia menarik napas dalam-dalam, akhirnya dia hanya mengirim pesan singkat kepada Jacob.[ Hati-hati. ]Jacob membalas pesan Sienna.[ Nana, jangan khawatir. Aku akan segera kembali. Aku baru sampai, jadi aku belum memahami kondisi di sini. Aku takut ada yang melacak keberadaanku, makanya terkadang ponselku dimatikan. ][ Kalau kamu tidak bisa menghubungiku, jangan cemas. Aku akan melaporkan perkembangan situasi di sini 3 hari sekali. ]Jacob masih takut Sienna marah, jadi dia mengirim pesan kepada Sienna lagi.[ Oke? ]Jacob sudah telanjur pergi ke Afrikan. Sienna tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tentu saja Sienna tahu Jacob bertindak cepat karena kondisi Omar sudah sekarat.Ditambah dengan kondisi Luna, mereka harus segera menyelidiki markas penelitian. Sienna membalas pesan Jacob.[ Oke. ]Melihat pesan Sienna yang singkat, Jacob tahu Sienna pasti marah. Hatinya terasa sakit. Jacob jarang mengirim emotikon saat mengobrol.