Sienna bergegas menuju klinik hewan tersebut. Di sana sudah ada beberapa pelayan yang menunggunya. Snow sudah diperiksa dokter dan hasilnya juga sudah keluar, saat ini sedang dalam proses penyelamatan."Anjing ini disiksa orang. Kalian lihat siapa yang sudah menyiksa anjing ini?"Sienna yang baru saja berdiri dengan tenang, amarahnya langsung meledak saat mendengar perkataan itu. "Apa maksudmu?"Dokter itu melirik Sienna. Setelah memastikan Sienna adalah pemiliknya, dia pun menaikkan kacamatanya. "Sesuai perkataanku, dia pingsan karena kekerasan eksternal. Kalau kalian nggak menemukan orang yang menyiksa anjing ini, meskipun kali ini berhasil menyelamatkannya, nggak ada jaminan kelak bisa berhasil juga."Sienna menggertakkan giginya dengan kuat dan menatap beberapa pelayan itu dengan tajam.Mendengar perkataan itu, para pelayan langsung terkejut hingga berlutut di lantai. "Nona Sienna, kami nggak mungkin punya nyali sebesar itu untuk menyiksa Snow. Kami tahu Tuan sangat peduli denganny
Namun mobil itu tidak menuju Royal Estate, melainkan berhenti di Vila Cahwana. Saat ini, Amy masih tidak menyadari ini adalah vila milik Sienna dan mengira ini adalah salah satu properti milik Jacob. Wajahnya dipenuhi dengan senyuman bahagia.Amy bahkan mengira Jacob sangat bermurah hati memberikannya vila. Dia teringat sebelumnya Jacob memberinya dua puluh miliar, lalu sepuluh miliar lagi. Ini adalah jumlah uang yang tidak mungkin diperoleh orang biasa seumur hidupnya. Namun, vila ini pasti bernilai triliunan.Begitu masuk ke ruang tamu dan melihat Sienna yang duduk di sofa, Amy sontak terkejut. Dia mengernyitkan alisnya dan langsung memaki, "Sienna, apa maksudmu ini?"Sekarang kondisi Sienna terlihat terlalu tenang, hingga membuat orang merasa aneh. Namun saat teringat anak di kandungannya, Amy tidak takut apa pun. Bagaimanapun juga, saat ini mereka masih belum melakukan tes gen, sehingga semua orang masih mengira anak itu milik Jacob. Sebagai mantan istri yang ditinggalkan, Sienna t
Di rumah sakit. Jacob sudah menerima rekaman kamera pengawas dari Royal Estate. Awalnya dia masih tidak tahu apa isi rekaman itu, hingga akhirnya dia menyaksikannya sendiri.Pelayan dari Royal Estate menelepon Jacob dan menjelaskan, "Tuan, Snow masih dalam proses penyelamatan di rumah sakit, situasinya sangat buruk."Mendengar hal itu, hati Jacob langsung menjadi muram. "Di mana Amy?""Tuan menyuruh kami untuk mengusirnya, jadi Nona Amy sudah pergi."Jacob menelepon Sienna lagi. Tadi pagi Sony sudah menyiapkan ponsel mereka, Sienna seharusnya akan menerima teleponnya.Namun ponsel Sienna berada di dalam tas di sofa dan dalam mode senyap, sehingga dia sama sekali tidak mendengar ponselnya berdering. Lagi pula, sekarang dia sedang mencambuk Amy. Dia sudah berbelaskasihan karena tahu Amy sedang hamil, sehingga dia hanya mencambuk wajah Amy.Melihat Sienna tidak menerima teleponnya, Jacob langsung merasa Sienna pasti sudah pergi mencari Amy. Dia berdiri di pihak Sienna karena tindakan Amy
Jacob mendorong kursi rodanya untuk mendekat dan meraih tangan Sienna yang masih mencekik leher Amy. Sienna memang sudah tidak memiliki banyak kekuatan lagi, sehingga Jacob bisa menghentikannya dengan mudah.Amy awalnya sudah hampir pingsan, tetapi kehadiran Jacob memberinya kekuatan. Dia berkata dengan suara serak, "Tuan Jacob, tolong selamatkan aku, wanita ini mau membunuhku. Tolong selamatkan aku demi anak ini."Mengungkit tentang anak pada saat seperti ini hanya akan menusuk hati Sienna lagi. Ekspresi Jacob juga langsung menjadi muram, tetapi malah terdengar Amy terus berbicara."Aku tahu kamu nggak akan tega membiarkanku mati. Huhuhuhu. Wanita ini mau membunuh anak kita di kandunganku ini. Dia ini gadis desa yang kejam dan binatang yang menjijikkan, sama seperti binatang yang mati itu. Huhuhu. Tuan Jacob, nyawa anak kita lebih berharga daripada nyawa binatang itu.""Tutup mulutmu!" kata Jacob dengan nada yang sangat dingin.Jika hal ini terjadi sebelumnya, Amy pasti akan sangat ke
Sekujur tubuh Jacob seketika menegang. Dia mengira dirinya salah dengar. Malam itu, ternyata Sienna juga datang ke Royal Estate? Kenapa dia tidak ingat apa pun?Begitu diingatkan oleh Darwo, Jacob tiba-tiba teringat bahwa dirinya memang melihat Sienna saat mabuk. Hanya saja, dia mengira itu hanya mimpi.Karena mengira itu mimpi, Jacob pasti melakukan sesuatu yang sangat diinginkannya. Dia membawa Sienna ke depan jendela dan menindihnya.Jacob sungguh menginginkannya, sampai menggenggam pinggangnya dengan erat. Akan tetapi, dia mengira semua itu hanya ilusi karena terlalu berhasrat pada Sienna.Kebahagiaan seperti itu memang tiada tara. Jika dipikir secara saksama, Jacob hanya bisa mendapat kebahagiaan tak terlukiskan itu saat melakukannya dengan Sienna."Kakek, aku ...." Jacob hendak berbicara, tetapi Darwo tiba-tiba melemparkan dokumen kepadanya sambil menyela, "Aku sudah menyelidikinya. Begitu meninggalkan Royal Estate, Amy pergi mencari pelayan pria untuk tidur dengannya.""Jadi, me
Darwo baru menyadari dirinya berbicara terlalu banyak sehingga segera melambaikan tangan sambil menimpali, "Apanya? Pokoknya kamu ini hanya tahu membuat kekacauan! Kamu urus saja sisanya! Kamu sudah meniduri Sienna, tapi malah salah mengenali orang, sampai-sampai membuat Amy berani bertindak sesuka hati!""Kakek!" Jacob sontak meninggikan suaranya. Dia geram sampai napasnya menjadi berat. "Kamu bilang Sienna menyukai mantan majikan Snow?"Darwo bangkit sambil memegang tongkatnya. Jelas, dia tidak ingin ikut campur masalah ini. Dia pun membalas, "Aku hanya menebaknya.""Menebak?" Jacob merasa semua ini sangat konyol. Suaranya bahkan terdengar sangat sedih. Kalau benar seperti itu, semua yang terjadi sangat ironis.Waktu itu, Jacob menahan alerginya dan menggendong Snow ke rumah sakit hewan sampai-sampai dirinya sendiri yang harus diopname. Demi menemukan topik pembicaraan dengan Sienna, Jacob memilih untuk membahas Snow dengan harapan Sienna meladeninya.Alhasil, mantan majikan Snow ada
Lobi seketika menjadi hening. Untuk sesaat, Jacob merasa dirinya tidak bisa mendengar apa pun. Dia menggenggam sandaran tangan kursi roda dengan erat hingga urat nadinya menggembung.Perkataan Sienna terdengar sungguh menyakitkan karena dia belum tahu bahwa anak di kandungan Amy bukan anak Jacob. Jadi, perkataan ini mengandung dua makna, yaitu merujuk pada anak yang pernah dikandungnya, juga anak di kandungan Amy.Jacob terbatuk beberapa kali, tidak tahu harus bagaimana menyahut. Di hadapan Sienna, dia bisa menjadi kuat dan bersikap tidak masuk akal. Akan tetapi, ketika Sienna melontarkan kalimat seperti itu, dia kehilangan kemampuan untuk berkata-kata.Jacob hanya bisa menggigit bibirnya, sementara Sienna bertanya kepada dokter, "Bagaimana kondisi Snow?""Dia sudah bereaksi, dokter penanggung jawabnya masih berusaha menyelamatkannya." Kalimat selanjutnya tidak bisa didengar oleh Jacob lagi. Otaknya ini sungguh aneh, dia jelas-jelas berusaha untuk mendengar, tetapi hanya terdengar suar
Ketika Sony mendorong Jacob ke luar, dia tidak berani menanyakan sepatah kata pun. Setelah tiba di depan mobil, Sony membukakan pintu dan hendak bertanya, apakah mereka akan kembali ke Vila Cahwana atau Royal Estate.Namun, Sony mendapati bosnya ini terus menundukkan kepala, tidak tahu apa yang dipikirkannya. Mungkin karena terlalu gelap, Sony samar-samar melihat ada tetesan air yang mengenai baju rumah sakit Jacob."Tuan, kita kembali ke Royal Estate?" tanya Sony."Ya." Jacob mengiakan.Ada jalur khusus kursi roda di mobil, jadi Sony tidak perlu memapah Jacob lagi. Dia langsung naik ke mobil dan duduk di kursi pengemudi.Sebelum meninggalkan rumah sakit, Jacob sudah mengurus prosedur pulang dan memberi tahu dokternya bahwa dia akan memulihkan diri di rumah. Selain itu, dokter profesional juga akan datang memeriksanya secara rutin. Pihak rumah sakit pun tidak bisa mengatakan apa pun lagi dan hanya berpesan beberapa hal kepadanya.Sesampainya di Royal Estate, Jacob menginstruksi, "Coba
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg