Tatapan Sienna menjadi muram. Kebetulan, pintu lift terbuka pada saat ini. Rafael merangkul Shinta seraya berpesan, "Ini lantai paling atas, mungkin saja nanti kita bisa bertemu dengan presdir perusahaan ini. Kamu harus lebih hati-hati, aku hanya datang untuk mengantar makan siang. Setelah itu, kita pergi."Perusahaan tempat Wanda bekerja memang berada di lantai paling atas. Saat ini, semua karyawan melihat ke arah Rafael dan ibunya. Sekarang masih jam istirahat. Shinta juga tidak membuat keributan lagi, tetapi dia masih saja mengomel. Kemudian, Shinta baru menghampiri Rafael.Wanda segera menghampiri Rafael ketika melihat Rafael datang. Dia memanggil, "Kak Rafael."Saat Rafael hendak menyahut, Wanda memandang Sienna seraya melapor, "Bu Sienna, dokumen untuk sore nanti sudah aku letakkan di meja ruang rapat. Aku akan membagikannya kepada para petinggi setelah kamu selesai memeriksanya."Sienna mengangguk. Dia melihat ekspresi Shinta dan Rafael yang berubah menjadi masam. Rafael yang ge
Berhubung Wanda masih membela tunangannya, Sienna tidak bisa berkata lebih banyak. Mungkin akan lebih baik jika Wanda mengetahui faktanya sendiri.Sienna mengangguk dan berujar, "Pergilah, kamu boleh pulang lebih awal hari ini."Wanda tampak terkejut, lalu dia pun berpamitan dan pergi dengan gembira. Melihat kepergiannya, Sienna hanya bisa menghela napas.....Sienna pulang tepat pada pukul 8 malam. Dia baru sadar bahwa Jacob sama sekali tidak menghubunginya seharian ini. Jacob telah berjanji akan menemaninya sebulan ini. Dinilai dari karakternya, pria itu tidak mungkin sesenyap ini.Sienna mengambil ponsel untuk memeriksa apakah dia melewatkan telepon dari Jacob. Alhasil, tidak ada panggilan tidak terjawab dari pria itu. Sienna segera menghubunginya. Namun, yang menjawab telepon malah Sony."Halo, Nona Penny," ujar Sony."Sony, mana Tuan Jacob?" tanya Sienna."Tuan Jacob sedang melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri minggu ini, kemungkinan minggu depan baru kembali. Pesawatnya sud
Tubuh Sienna menegang. Di sisi lain, Daria berdiri di depannya dan berujar sambil tersenyum sinis, "Tahun baru hampir tiba, kamu berencana merayakannya dengan siapa tahun ini? Keluargamu sudah nggak ada, Jacob nggak mungkin meluangkan waktu untukmu. Kalau saat itu Keluarga Yuwono nggak membantu kalian, perusahaan Keluarga Winata pasti sudah lama gulung tikar.""Sejak awal, kalian memang parasit yang menjijikkan. Kalian cuma bisa mengandalkan Keluarga Yuwono. Dasar pembawa sial! Kalau bukan karena ulahmu, pernikahanku nggak akan jadi seperti ini!" caci Daria.Daria menarik napas panjang dan mulai tersedu-sedu. Dia melanjutkan, "Dasar wanita jahanam! Kalau kamu masih ingin bersama Jacob setelah kehilangan anakmu, artinya kamu memang murahan. Percayalah, kelak Jacob masih akan terus menyuruhmu menggugurkan bayimu. Dia nggak akan pernah menjadi ayah yang baik!"Daria berujar dengan nada tercekat, "Anak itu nggak punya perasaan. Seharusnya aku nggak membiarkannya hidup. Dia bahkan nggak ped
Sehari sebelum tahun baru, Sienna pergi ke mal untuk membeli dekorasi tahun baru setelah mengetahui bahwa Jacob akan pulang. Jacob tidak menghubunginya seminggu ini, Sienna juga sedang sibuk untuk masalah perekrutan karyawan di perusahaannya.Bagaimanapun, sudah saatnya banyak lulusan baru yang akan terjun ke dunia kerja. Sienna harus menyuruh HRD melakukan persiapan untuk merekrut lulusan baru. Selain itu, biaya sewa rumah juga sudah dibayar selama setahun. Mereka sudah harus siap-siap untuk melakukan renovasi sederhana.Selama seminggu ini, Sienna sangat sibuk hingga melupakan tahun baru. Hingga saat Sony meneleponnya dan mengatakan bahwa Jacob akan tiba malam ini, Sienna baru buru-buru ke mal untuk membeli dekorasi.Begitu pulang ke rumah, Sienna menghabiskan waktu satu jam untuk mendekorasi rumah. Setelah itu, terdengar suara mesin mobil dari luar halaman. Sienna duduk di sofa sambil melihat hidangan yang telah disiapkan oleh pelayan, lalu menutup laptopnya.Saat turun dari mobil,
Keesokan paginya saat Sienna masih sedang beristirahat, Jacob telah membangunkannya. "Ayo belanja barang tahun baru sama-sama," ajaknya.Sienna disiksa Jacob hingga subuh, dia masih sangat mengantuk sekarang. Saat masuk ke mobil Jacob, Sienna merasa sekujur tubuhnya masih lemas dan akhirnya tertidur di pundak Jacob. Jacob mengatur posisi yang nyaman untuk Sienna. Sambil memeriksa dokumen di tangannya, tangan Jacob yang lain menahan kepala Sienna agar tidak terjatuh.Saat tiba di mal, dia melihat pintu mal masih tertutup rapat. Sony yang duduk di kursi pengemudi baru tersadar. "Tuan Jacob, sepertinya mal baru buka jam 9." Saat ini masih jam 7 pagi, wajar saja pertokoan masih tutup.Sony tidak pernah mengunjungi mal lagi, sehingga dia lupa mengingatkan Jacob. Ini memang kelalaiannya. Sementara itu Jacob dan Sienna juga tidak pernah ke mal sepagi ini sehingga mereka juga tidak tahu. Oleh karena itu saat mendengar ucapan Sony, Sienna yang matanya masih setengah terpejam, tak kuasa menahan
Sienna tidak bergerak, bahkan sengaja menaikkan pundaknya agar Jacob bisa lebih nyaman bersandar. Hingga pukul 9 pagi, gerbang mall akhirnya dibuka. Baru saja Sienna hendak membangunkan Jacob, tak disangka Jacob malah sudah membuka matanya.Jacob menariknya turun dari mobil, sedangkan Sony mengikuti mereka dari belakang untuk membawakan barang.Jacob tidak pernah membeli barang tahun baru. Setiap kali tiba di sebuah toko, dia langsung menoleh dan menanyakan Sienna, "Apa ini butuh?"Sienna mengangguk dan akhirnya mereka membeli cukup banyak dekorasi yang meriah. Saat semua orang menyalakan kembang api kemarin malam, mereka sedang bercinta dan akhirnya melewatkan pertunjukan kembang api. Oleh karena itu, Jacob bertanya, "Kamu mau lihat kembang api?"Sepertinya jarang ada wanita yang akan menolak untuk menonton kembang api. Sienna akhirnya mengangguk.Jacob merangkul pundaknya, lalu berkata dengan pelan, "Kelihatannya kamu tahu barang-barang apa saja yang harus dibeli, tapi kamu malah han
Jacob mendengus. Dalam hatinya membatin, 'Huh, sia-sia aku baik padanya. Tanah yang kuberikan padanya sebesar itu, kalau dijual sekarang entah sudah berapa triliun harganya. Bukan hanya tidak pernah memberiku hadiah, dia bahkan memberi pria lain hadiah semahal itu. Dasar tak tahu terima kasih.'Jacob mengatupkan bibirnya dengan dingin. Suasana setelah itu terasa begitu muram bagi Sienna. Setelah membeli beberapa barang lagi, mereka pun kembali ke Royal Estate.Sienna memegang dekorasi yang baru dibelinya sambil memikirkan di mana dia harus menggantungnya. Sementara itu, Jacob hanya duduk diam dengan lesu. Dia jadi tidak bersemangat menata ruangan itu sekarang.Tentu saja hal seperti ini harus dilakukan bersama-sama agar lebih menarik. Melihat ekspresi Jacob, Sienna mengira Jacob tidak menyukai hiasan ini, sehingga dia menyuruh pembantu untuk menyimpannya.Mendengar perintah Sienna, Jacob langsung berdiri. "Untuk apa disimpan?""Kulihat sepertinya kamu nggak suka," jawab Sienna."Siapa
Setelah memakaikan jepit rambut itu, Jacob mencium Sienna dengan lembut. "Hadiah tahun baru."Sienna langsung teringat dia tidak mempersiapkan hadiah apa pun.Jacob berdiri dan kembali melihat jamnya. Ternyata, keduanya sudah berpelukan dan berciuman selama dua jam."Aku harus pergi sekarang. Aku akan menemani Kakek dulu, lalu pergi ke kediaman Keluarga Yuwono. Kamu tetap tinggal di Royal Estate saja, jam 7 baru berangkat.""Ya."Wajah Sienna masih memerah dan duduk di sofa dengan sekujur tubuhnya yang lemas. Bagi Jacob, Sienna terlihat seperti sepotong kue yang lezat dan sangat ingin mencicipinya setiap hari. Saat melihat ekspresi Sienna yang seperti itu saat ini, dia benar-benar ingin melanjutkan aksinya dengan lebih keras lagi dan langsung meremas Sienna hingga hancur. Namun, dia tetap mengendalikan keinginannya itu dan pergi.Saat berjalan keluar dari kamar, Jacob tidak tahan untuk menoleh dan melihat Sienna sekali lagi. Dia merasa agak enggan untuk pergi, sehingga dia berkata lagi
Namun, Arlo dan yang lainnya tidak menyangka kota tempat Jacob berada tiba-tiba dilanda kepanikan pada siang harinya.Tepat pada pukul tujuh paginya, seorang pasien yang sudah terinfeksi penyakit ditemukan berada di pusat kota yang paling ramai. Ini berarti penyakit itu sudah menyebar ke pusat kota. Pusat perbelanjaan tempat ditemukan pasien itu sudah diisolasi dan semua orang di dalamnya ditahan untuk diperiksa, sedangkan orang yang berada di luar merasa ketakutan.Jacob berdiri di balkon hotel dan melihat orang-orang yang berada di jalanan bergerak dengan tergesa-gesa. Semua orang beramai-ramai pergi ke supermarket untuk membeli barang karena kota ini akan segera kacau. Oleh karena itu, dia langsung mengernyitkan alis saat menerima telepon dari Jero dan jantungnya berdebar. "Menjaga satu orang pun kamu tidak becus!"Jero yang sadar dengan kesalahannya tidak berani membantah.Jacob berusaha untuk menahan emosinya, lalu segera mencoba menelepon Sienna setelah menutup teleponnya, tetapi
00 menundukkan kepala dan memikirkannya sebentar, lalu perlahan-lahan menggelengkan kepala. "Tuan sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluargaku dan membuat keluarga kami hidup damai selama bertahun-tahun ini. Aku melakukan semua ini dengan sukarela."Dari tatapan mata 00, terlihat ada perasaan yang disembunyikannya. Dia tentu saja memiliki penyesalan yaitu pria di depannya ini tidak menyukainya, padahal dia sudah menjalani operasi plastik untuk menyerupai Sienna. Jika dia berdandan, orang biasa tidak akan bisa membedakannya dengan Sienna.00 benar-benar ingin selalu menemani Jacob menggantikan Sienna, tetapi dia juga tahu menyatakan perasaannya adalah tindakan yang gegabah karena dia hanya seorang pengganti. Perkataannya pada Sienna saat itu yang bisa menyebabkan kesalahpahaman sudah termasuk tindakan terberani yang pernah dilakukannya seumur hidupnya.Dia bertekad harus menyelesaikan misi kali ini karena Jacob sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluarganya.Jacob mengeluarkan sebuah kal
Namun, orang baik yang mendanai yayasan ini memang menyediakan tempat tinggal untuk semua pengungsi ini. Jadi, tidak ada yang curiga.Apalagi, orang-orang yang dikabarkan bekerja di Jalan Wally memang mengirim uang kepada keluarga mereka. Itulah sebabnya ucapan pihak yayasan sangat meyakinkan.Jacob menyipitkan matanya. Dia mengamati lingkungan yang kacau di sekitar. Jacob tidak tahan tinggal di lingkungan seperti ini. Akan tetapi, lingkungan ini bagaikan surga bagi pengungsi yang terbiasa tinggal di tempat kotor.Bahkan, di bagian tengah terdapat patung orang baik itu. Kabarnya, banyak orang yang menyembah patung itu setiap hari.Jacob sudah memahami sistem di tempat ini secara garis besar. Saat langit masih gelap, Jacob berkeliling di lantai bawah lagi.Orang-orang di yayasan terlihat beraktivitas dengan bebas. Sebenarnya, banyak kamera pengawas dipasang di setiap sudut. Bahkan ada orang yang berpatroli.Banyak pengungsi tidak tidur. Mereka duduk di kursi panjang sambil mengobrol di
Ed mulai menyiapkan data yang diperlukan untuk mengajukan diri menjadi ketua. Saat menyerahkan dokumen, Ed mendengar suara yang keras dari aula. Kemudian, terdengar suara teriakan staf yang histeris.Ed buru-buru pergi ke aula. Dia melihat seseorang yang diikat dengan rantai besar. Sepertinya orang itu berusia sekitar 19 tahun. Matanya memerah, dia terlihat agresif.Salah satu staf menyuntikkan obat bius kepada orang itu, tetapi dia tidak tumbang. Orang itu malah menyeringai dan meraung pada staf yang mendekat.Ed mengernyit. Mae berjalan mendekatinya dan berujar, "Ini hasil penelitian terbaru. Dia akan menjadi senjata mematikan yang hebat. Dia memang kelihatan masih muda, tapi setidaknya dia sudah membunuh 1.000 orang."Ed terkejut. Mae tersenyum dan menjelaskan, "Ngeri, ya? Staf penelitian mengurung dia dan ribuan anak di kamar yang terletak di lantai paling bawah. Hanya orang yang melewati 7 rintangan bisa bertahan hidup."Mae meneruskan, "Hanya dia yang berhasil melewati 7 rintanga
Mae meletakkan stempel ubur-ubur di samping dan tidak melihatnya lagi. Suasana di kamar menjadi hening. Ed tidak tahu pemikiran Mae. Selama ini, Mae sangat misterius.Mae meminum teh, lalu tersenyum dan bertanya, "Bagaimana dengan putri Luna yang pernah kamu ceritakan sebelumnya?"Ed menyahut, "Dia masih hidup."Mae mengangkat alisnya. Jika Ed yang bertindak, seharusnya putri Luna sudah mati. Mae berkomentar, "Sepertinya kamu memberinya kesempatan untuk hidup.""Nggak menarik kalau langsung dibunuh," timpal Ed. Dia ingin memperlakukan mereka seperti bahan eksperimen di ruang observasi. Ini adalah tujuan akhir Ed membawa Sienna kembali ke Bloodkillers.Ed ingin Sienna merasakan kesenangan menjadi seorang pemimpin. Setelah mendapatkan kepercayaan Sienna, Ed akan membawanya ke markas penelitian. Saat itu, Sienna akan menjadi bahan eksperimen yang bisa dikendalikan oleh Ed.Namun, Ed tidak menyangka Sienna sama sekali tidak tertarik untuk menjadi pemimpin. Sienna hanya ingin bersama Jacob
Anak buah Jacob keluar pagi-pagi. Jacob berpesan kepada 00 lagi untuk jalan-jalan di luar, tetapi jangan terlalu mencolok. Kemudian, 00 memakai masker dan topi. Dia mulai jalan-jalan di kota.Sementara itu, Ed dan Hans sampai di Kango pada sore hari. Namun, mereka tidak pergi ke kota, melainkan pergi ke markas penelitian dengan menaiki helikopter.Markas penelitian terletak di paru-paru dunia dan lingkungannya sangat rumit. Markas ini ditutupi hutan yang lebat dan dikelilingi berbagai macam racun. Jadi, markas ini terletak di bawah tanah.Awalnya, investasi untuk proyek ini sebesar ratusan triliun. Setelah puluhan tahun berlalu, markas penelitian ini masih terlihat baru.Alat sensor pupil di depan pintu memeriksa identitas Ed dan Hans. Mereka harus menjalani pemeriksaan seperti ini setiap berjalan 10 meter. Tujuannya adalah mencegah orang luar masuk.Selain data pupil, masih ada alat perbandingan rekaman cara berjalan di pemeriksaan terakhir. Koridor sepanjang 20 meter ini dipenuhi den
Namun, Jacob sudah pergi ke Afrikan. Sienna juga tidak berdaya. Dia menarik napas dalam-dalam, akhirnya dia hanya mengirim pesan singkat kepada Jacob.[ Hati-hati. ]Jacob membalas pesan Sienna.[ Nana, jangan khawatir. Aku akan segera kembali. Aku baru sampai, jadi aku belum memahami kondisi di sini. Aku takut ada yang melacak keberadaanku, makanya terkadang ponselku dimatikan. ][ Kalau kamu tidak bisa menghubungiku, jangan cemas. Aku akan melaporkan perkembangan situasi di sini 3 hari sekali. ]Jacob masih takut Sienna marah, jadi dia mengirim pesan kepada Sienna lagi.[ Oke? ]Jacob sudah telanjur pergi ke Afrikan. Sienna tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tentu saja Sienna tahu Jacob bertindak cepat karena kondisi Omar sudah sekarat.Ditambah dengan kondisi Luna, mereka harus segera menyelidiki markas penelitian. Sienna membalas pesan Jacob.[ Oke. ]Melihat pesan Sienna yang singkat, Jacob tahu Sienna pasti marah. Hatinya terasa sakit. Jacob jarang mengirim emotikon saat mengobrol.
Sekarang Ed sudah menerima pesan dari markas penelitian. Jadi, dia dan Hans harus pergi ke sana. Hans tetap mengikuti Ed, bahkan dia tidak bisa mempunyai pemikiran sendiri. Hans akan melakukan apa pun yang diperintahkan Ed.Saat mereka berdua naik ke pesawat, Hans bertanya, "Apa kali ini kita akan membuat Jacob nggak bisa kembali selamanya?""Iya. Kita mau buat dia mati tragis," sahut Ed. Jacob pasti mati jika berani pergi ke Afrikan pada masa-masa seperti ini.....Setiap hari, media internasional terus memberitakan tentang wabah penyakit di Afrikan. Semua negara segera menyuruh penduduk mereka untuk kembali dari Kango saat wabah penyakit masih bisa dikendalikan. Jika wabah penyakit sudah menyebar ke tempat lain, dunia akan dilanda bencana.Jacob yang baru sampai di Kango langsung pergi ke hotel. Jacob dan 00 tinggal di hotel yang sama, 00 terus mengikuti Jacob ke mana pun dia pergi.Saat tengah malam, sekelompok orang juga menginap di hotel ini. Mereka semua adalah anak buah Jacob.J
Hans dan Ed berbeda. Hans tumbuh besar di markas penelitian. Dia merupakan subjek penelitian.Sebelum menginjak usia 5 tahun, Hans hanya dikelilingi alat-alat. Dia melihat orang-orang yang memakai jas putih dari kaca. Hans mengira orang-orang itu adalah orang tuanya.Kala itu, Hans tidak memahami apa pun. Dia juga tidak pernah melihat langit dan tumbuh-tumbuhan. Ketika Hans diutus untuk mencari Ed, itu adalah pertama kalinya Hans keluar.Sejak kecil, mereka sudah disuntikkan hormon. Jadi, mereka memiliki kecerdasan di atas rata-rata meski baru berusia 5 tahun.Rasa simpati Ed timbul saat melihat ekspresi Hans yang terkejut dan rasa penasaran Hans terhadap dunia. Namun, saat itu Ed tidak langsung setuju untuk kembali ke markas penelitian. Ed berkata, "Aku mau tahu pendapat Bibi Luna."Ed tinggal di organisasi selama beberapa tahun. Dia menganggap Luna seperti ibunya. Sewaktu Ed mempertimbangkan untuk memberi tahu Luna tentang Hans, dia mendengar percakapan Luna dengan tetua pertama."Ke