Kepala Jimmy hampir saja terkena lemparan gelas. Dia pun bergegas pergi. Sienna juga merasa canggung. Dia yang ketakutan hendak menyusul Jimmy."Kemarilah!" seru Jacob yang emosi.Pria itu menunjukkan ekspresi suram dan menatap tajam ke arah Penny. Sekujur tubuh Sienna langsung menjadi kaku. Dia merinding dan buru-buru berbalik, lalu bertanya sambil tersenyum pahit, "Ada apa, Tuan Jacob?"Jacob pun memandangnya dari atas ke bawah. Dia mengakui bahwa wanita ini memang cantik, tetapi tidak cukup untuk membuatnya bertindak tidak pantas di kantor. Ini bukanlah sesuatu yang akan dilakukannya, jadi pasti ada sesuatu di antara mereka.Pria itu pun menarik napas dalam-dalam, lalu berkata sambil tersenyum dingin, "Kamu dipecat. Jangan pernah kembali lagi. Ambil gajimu sendiri di Departemen Keuangan." Kemudian, Jacob menelepon Departemen Personalia dan memerintahkan, "Tolong atur sekretaris baru untukku."Orang di Departemen Personalia agak bingung. Hampir semua orang di perusahaan tahu bahwa Ja
Sienna yang mendapatkan respons dingin lagi-lagi mengetuk pintu. Akan tetapi, Yoel tidak bersedia membukanya lagi. Dia pun berseru, "Pak Yoel, aku datang untuk membicarakan kerja sama denganmu."Di dalam rumah, Yoel tengah menuangkan minuman untuk dirinya sendiri. Ketika mendengar kata-kata ini, dia hanya merasa itu konyol. Membicarakan kerja sama?Sementara itu, Sienna melanjutkan, "Pak Yoel, aku tahu kamu difitnah oleh Jovita sebelumnya. Aku datang untuk membantumu. Kalau kamu ingin terus bersembunyi di tempat ini seumur hidup, aku akan pergi sekarang."Usai berkata demikian, suara botol minuman jatuh ke lantai terdengar dari dalam. Segera setelah itu, pintu rumah pun terbuka. Yoel berdiri di balik pintu. Kali ini, dia memandang Sienna dengan tatapan curiga dan gembira, lalu bertanya, "Siapa kamu?"Sienna mengeluarkan kartu namanya sambil memperkenalkan diri, "Aku adalah Presdir S.M, Sienna Winata. Meskipun perusahaan kami masih baru, kami memiliki kemampuan untuk membantumu, Pak Yoe
Mata Yoel tampak memerah. Berhubung emosi, bahkan bola matanya bahkan agak merah. Sienna memegang kontrak, lalu berdiri sambil berkata, "Pak Yoel, jangan pernah melupakan penghinaannya padamu.""Mana mungkin aku bisa melupakannya!" marah Yoel. Lantaran terlalu bersemangat, dia pun mulai batuk.Sienna memperhatikan sekeliling dan mencium bau alkohol di mana-mana. Segera setelah itu, dia menasihati, "Sebelum pertempuran balas dendam dimulai, lebih baik kamu mempersiapkan diri dengan baik. Jangan minum lagi karena itu bisa mengacaukan segalanya."Wajah Yoel memerah. Sebelum difitnah seperti itu, dia selalu menjalani hari-harinya dengan sangat baik. Akan tetapi, kini dia malah terjebak di gang kecil yang kotor ini. Yoel bahkan khawatir akan dikenali oleh orang-orang dari kelompok Jovita ketika pergi ke jalan raya. Apa arti dari hidup seperti ini? Dia tidak tahu harus melakukan apa selain menghilangkan rasa sakitnya menggunakan alkohol."Baiklah," jawab Yoel.Sienna meninggalkan nomor telep
Jovita berkecimpung di dunia hiburan sehingga tidak memahami lingkaran keluarga kaya. Dia sama sekali tidak tahu bahwa Sienna memiliki sedikit hubungan dengan Keluarga Yuwono.Jovita menyilangkan tangan. Dia berdiri dengan sikap yang sangat angkuh sambil mengancam, "Sienna, kamu masih muda sekarang, jadi mungkin nggak tahu harga yang harus dibayar dari mengusikku. Kalau kamu bersujud dan minta maaf kepadaku sekarang, aku akan melupakan masalah ini. Kalau kamu benar-benar ingin melawanku, lain kali mungkin nggak akan semudah bersujud saja."Jovita juga memperlakukan para aktor biasa di dunia hiburan dengan cara yang sama. Setiap kali merasa tidak puas, dia akan membuat orang yang mengusiknya berlutut untuk meminta maaf. Apalagi, Jovita memiliki banyak penggemar di dunia maya. Aktor biasa sama sekali bukanlah lawannya. Mereka hanya bisa pasrah dan ditindas olehnya."Bu Jovita, silakan kembali. Aku nggak akan melepaskan Hanna begitu saja," tegas Sienna.Setelah mendengar kata-kata itu, Jo
"Yoel, apa kamu masih nggak paham? Apa yang kamu katakan sama sekali nggak berguna. Nggak ada yang mau mendengarkanmu. Kamu itu hanya orang malang yang sudah ditinggalkan," ucap Jovita.Yoel kembali berkata, "Padahal, dulunya kamu yang menyogok artis wanita itu. Kamu bahkan menyogok dokter untuk menuduhku melakukan KDRT. Dasar wanita licik! Aku nggak akan pernah melepaskanmu."Makin Yoel menjerit karena kesal, Jovita pun makin gembira. Akan tetapi, dia yang peka tiba-tiba merasa ada yang tidak beres, jadi bertanya kepada pengawal di sebelahnya, "Apa kamu sudah memeriksa seluruh tubuhnya?"Jika ada ponsel atau pena perekam, itu akan menjadi masalah besar. Setiap kali mengutus orang untuk mencari masalah dengan Yoel, Jovita selalu sangat memperhatikan detail kecil ini. Itu sebabnya, sampai sekarang Yoel masih belum berhasil mendapatkan bukti apa pun."Bu Jovita, aku sudah memeriksanya. Ponsel dan pena perekamnya sudah kami buang," jawab si pengawal.Jovita merasa kesal. Ternyata orang in
Dalam perjalanan pulang dari rumah sakit, Sienna melihat mobil Jacob terparkir di pinggir sebuah gang. Kaca jendela mobil itu telah dipecahkan seseorang. Dengan hati mencelos, Sienna segera menelepon Jacob. Akan tetapi, panggilannya tidak dijawab. Kemudian, dia menelepon Sony dan diberi tahu bahwa Jacob kembali ke hotel sendirian malam ini.Sienna turun dari mobil. Setelah mempertimbangkannya sejenak, dia melangkah ke gang kecil itu. Hawa di dalam gang sedikit lembap dan lampu jalanan yang berkedip-kedip telah lama rusak. Kaki Sienna seketika lemas saat melihat beberapa pria terbaring di tanah dengan darah menggenang.Detik berikutnya, sebuah peluru meluncur ke arah Sienna. Dengan tubuh membeku, dia melihat siluet seseorang perlahan keluar. Sienna menyandar ke dinding dan berdiri di bawah lampu jalanan yang terus mengedip. Peluru itu melewati helai rambutnya dan berhenti di dinding belakangnya.Sienna syok hingga tidak mampu bicara, apalagi setelah dia melihat bahwa pria yang membawa p
Dada Sienna yang hanya separuh tertutup terasa sedikit dingin. Dia ingin mundur karena merasa tidak nyaman. Namun, Jacob terus mendekat dengan jakun yang bergerak naik dan turun. Sienna memejamkan matanya dengan pasrah. Dia tidak berani memprovokasi Jacob yang sedang amnesia dan tidak memercayai siapa pun. Terlebih lagi, pria itu sedang memegang pistol.Saat merasakan sensasi basah dan gigitan pelan di dadanya, Sienna tersentak dan langsung memandang ke kejauhan. Namun, begitu melihat tumpukan mayat di sana, dia buru-buru mengalihkan pandangannya lagi. Sienna melihat helai rambut Jacob yang wangi dan punggungnya yang seksi.Sepuluh menit kemudian, Jacob menyudahi ciumannya, lalu menegakkan tubuh. Dia menatap wajah Sienna yang merona malu. Penampilan yang tadinya polos kini menjadi sedikit menggoda."Apa aku menciummu seperti ini sebelumnya?" tanya Jacob.Entah mengapa Sienna lega mendengarnya. Tampaknya pria itu sudah memercayai ucapan Jimmy.Sienna mengangguk. Kemudian, dia melihat Ja
Namun, penilaian mayoritas netizen masih terbilang bijaksana. Terlebih lagi, terdengar suara pukulan dan tendangan di dalam rekaman yang diunggah itu. Hal ini membuktikan betapa kejamnya perlakuan Jovita pada Yoel.Tanpa malu, Jovita mengatakan bahwa Yoel melakukan kekerasan rumah tangga. Jelas-jelas wanita itu yang tertangkap basah berselingkuh, tetapi dia malah balik memfitnah Yoel.[ Jovita benar-benar wanita ular. Aku nggak tahan mendengar lebih jauh. Pak Yoel benar-benar kasihan. ][ Mendengar rekaman ini membuatku kepingin menghajar Jovita. Dia sudah menghancurkan reputasi dan karier Yoel. Setelah merampas semua uangnya, dia juga membuat Yoel nggak bisa keluar. ][ Orang lain pasti sudah lama bunuh diri jika menerima siksaan seperti ini. Jovita jahat sekali! Masih mengaku-ngaku sebagai wanita kuat lagi. Cih! Jangan sampai dia menodai martabat wanita! ]Makin banyak orang yang menghujat Jovita di internet. Sentimen negatif publik padanya pun makin intens. Tidak ada lagi yang memer
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg