Akhirnya, Jacob tahu bahwa dirinya terbakar api cemburu sejak bertemu Mike. Kala ini, Jacob merasa jengkel saat mendengar orang-orang itu membicarakan urusan ranjang. Wiandro menyadari ada yang tidak beres dengan Jacob, dia menepuk bahu Jacob dan bertanya, "Mau pulang, nggak?"Wiandro sudah terbiasa dengan orang-orang yang blak-blakan itu. Mereka semua berada di lingkaran sosial yang sama. Biasanya, mereka akan membicarakan tentang saham dan bisnis saat serius. Namun, mereka akan membicarakan hal-hal yang vulgar saat tidak bekerja.Mereka tidak merendahkan siapa pun dan hal ini tidak ada hubungannya dengan latar belakang keluarga dan pendidikan. Ini adalah sifat manusia. Namun, setelah Wiandro memberi tahu Jacob semua ini, Jacob hanya duduk dan bergeming.Wiandro yang kebingungan baru saja hendak bertanya ada apa dengan Jacob. Tiba-tiba, pintu ruang privat dibuka dan Sienna masuk sambil membawa papan lukis. Mike yang melihat Sienna segera berdiri dan memanggil, "Penny."Kemudian, Mike
Ucapan Jacob terdengar sangat serius sehingga Wiandro curiga dirinya yang terlalu khawatir. Sebenarnya, Jacob sama sekali tidak memedulikan Sienna. Wiandro berujar, "Kalau nggak serius, jangan minum-minum untuk menghilangkan stres lagi.""Aku tidak stres," bantah Jacob. Kemudian, dia melirik Sienna lagi. Dari kejauhan, Jacob melihat Sienna sedang menggambar dengan serius, seolah-olah kebisingan di sekitar tidak ada hubungannya dengan Sienna.Jacob yang frustrasi berkomentar, "Sebenarnya dia biasa-biasa saja."Wiandro yang merasa lucu diam-diam memalingkan wajahnya dan tersenyum. Setelah berusaha mengendalikan dirinya, Wiandro baru menoleh lagi dan menimpali dengan serius, "Memang benar. Di ibu kota, banyak wanita yang lebih cantik dan berbakat darinya.""Um," sahut Jacob. Dia makin frustrasi. Jacob meletakkan gelas di atas meja, lalu bersandar dan tidak melihat Sienna lagi.Sienna sama sekali tidak terganggu. Setelah selesai menggambar, Sienna baru menyimpan papan lukisnya. Mike menjul
Jacob mengabaikan keluhan Sienna. Dia bahkan menggigit leher Sienna, ini adalah cara untuk menaklukkan wanita sepenuhnya. Jacob yang tidak bisa mengendalikan nafsunya terus menekan Sienna.Sienna menangis dan sekujur tubuhnya gemetaran. Jacob yang menahan tubuh Sienna mulai kehilangan kendali. Tiba-tiba, terdengar suara 2 orang yang sedang berbincang di luar. Seharusnya, mereka adalah pelayan yang lewat.Kemudian, pintu ruangan dibuka sedikit. Sienna yang ketakutan langsung membenamkan kepalanya di leher Jacob. Sementara itu, Jacob yang merasa sangat puas membentak orang yang hendak masuk, "Keluar!"Awalnya, kedua pelayan berniat masuk untuk memeriksa ruangan ini karena nanti akan dipakai. Namun, saat mendengar suara yang mengintimidasi ini, mereka sangat ketakutan dan langsung keluar seraya berucap, "Maaf."Setelah pelayan pergi, hanya terdengar suara tangisan Sienna di dalam ruang privat. Jacob menepuk-nepuk punggung Sienna dengan lembut dan mengangkat Sienna lebih tinggi. Dulu, Jaco
Jacob mengambil pancuran untuk membasahi rambut Sienna, mengeramasi Sienna yang bersandar pada dadanya. Sienna sangat mengantuk. Saat pingsan, dia ingin sekali membunuh Jacob. Sekarang, dia terlelap sehingga tidak bisa melihat kelembutan Jacob.Jacob agak kikuk karena tidak pernah melayani orang lain. Dia sampai menekan botol sampo beberapa kali, lalu memijat rambut Sienna dengan pelan. Sampo segera berbuih. Jacob mengontrol tenaganya agar tidak menyakiti Sienna. Setengah jam kemudian, setelah yakin sudah bersih, Jacob mengambil pancuran untuk membilas busanya.Sienna tetap tidur pulas dengan posisi bersandar pada dada Jacob. Selesai keramas, Jacob menggendong Sienna ke kursi, tetapi Sienna yang tidur pulas langsung merosot. Jacob tidak punya pilihan selain duduk di kursi sambil menggendong Sienna, lalu mengeringkan rambutnya dengan pengering rambut.Sebagus apa pun pengering rambut itu, pasti suaranya nyaring. Sienna yang tidur nyenyak merasa terganggu. Dia menggerutu dengan suara ser
Jacob menarik Penny dan memeluknya erat-erat. Dia menyindir, "Apa bagusnya bersama Mike? Dia biasanya tidak pelit pada wanita pendamping. Kenapa kamu tidak minta vila padanya? Sepertinya kamu malah makin kurus."Jacob mencengkeram pinggang Penny. Jari Sienna sampai gemetar karena marah, tetapi dia tidak menghiraukan Jacob. Sienna menarik napas dalam-dalam, lalu mengambil jaketnya dan ingin pergi.Namun, Jacob enggan membiarkannya pergi. Dia langsung memeluknya dari belakang dan berkata, "Kalau kamu suka uang, aku juga bisa kasih."Ucapan ini bagaikan korek api yang menyalakan sumbu api. Sienna langsung mendorong Jacob dengan ekspresi masam. Jacob mundur selangkah dan menjadi jengkel. Dia mau merayu Penny pagi ini hanya karena kepuasan seks semalam. Penny benar-benar mengira dirinya sangat diinginkan? Jadi, Jacob menegurnya dengan ekspresi dingin, "Jangan tidak tahu diri."Sienna tidak bisa berkata-kata. Saat berikutnya, dia tertawa dan menjawab, "Iya, aku nggak tahu diri. Tuan Jacob, a
Yasmin hanya meliriknya sekilas. Bagaimanapun, pilihan hidup Penny bukan urusannya. Tanpa menghiraukan Penny, Yasmin memasuki lift bersama beberapa petinggi yang menyambutnya.Saat ini, seorang pelayan menghampiri Sienna dan bertanya, "Apa Nona butuh bantuan?" Sienna menggeleng dan pergi sambil bertatih-tatih. Badan dan lututnya sakit sekali. Dia naik taksi untuk pulang ke Vila Cahwana, lalu langsung tidur. Rina tidak berani bertanya mengapa Sienna tidak pulang semalam karena sebelumnya, Sienna tidak suka datang ke Vila Cahwana. Jadi, Rina pergi memasak sup dengan harapan menambah nutrisi Sienna.Di dalam lift, Yasmin mengernyit. Dia tiba-tiba ingat ini adalah hotel di mana Jacob tinggal dan wanita itu baru saja keluar dari hotel ini. Yasmin tidak percaya itu adalah perbuatan Jacob karena Jacob bukan orang seperti itu. Namun, di Keluarga Yuwono, siapa yang benar-benar mengenal Jacob?Yasmin pun menelepon Jacob. Saat ini, Jacob sedang duduk di sofa. Sejak Penny pergi, dia hanya menatap
Di Vila Cahwana, Sienna baru bangun pada pukul 8 malam. Sekujur tubuhnya terasa pegal. Setelah bangun, dia minum sup buatan Rina. Rina bertanya, "Nona Sienna, apa kamu menemui kesulitan akhir-akhir ini? Apa perlu aku minta Pak Darwo datang kemari?"Tangan Sienna yang memegang sendok menegang. Dia memandang ke bawah sembari menjawab, "Nggak perlu."Rina hanya bisa menghela napas dan berucap, "Nona Sienna harus banyak istirahat, kelihatannya sudah kurus."Sienna mengusap pipinya. Saat dia ingin mengatakan sesuatu, tiba-tiba ada pesan dari pengelola Kompleks Mawaria.[ Halo, saat kami berpatroli malam tadi malam, ada yang keluar masuk rumahmu. Kamera CCTV pas sedang rusak. Penghuni sebelah melaporkanmu melakukan transaksi ilegal. Sekarang, polisi sudah datang. Anda diminta untuk bekerja sama dalam penyelidikan. ]Lagi-lagi Sandra! Sienna dengan jengkel mengemudikan mobil menuju Kompleks Mawaria. Di lobi, dia melihat Sandra dan polisi. Sandra tampak bersemangat, sepertinya ada kemajuan de
Polisi menoleh pada Sandra yang tatapannya penuh dengan kegelisahan dan wajahnya dibasahi air mata. Dia menjawab, "Ya, iya …." Sandra ketakutan dan ingin segera pergi dari tempat itu. Dengan penuh perjuangan, dia akhirnya bisa bersama Jimmy dan memiliki kehidupannya sekarang. Semua itu tidak boleh dihancurkan oleh wanita asing ini.Polisi pun membiarkan mereka pergi. Sekarang, Sandra tidak berani tinggal di Kompleks Mawaria lagi. Sementara itu, Sienna akan pulang ke Vila Cahwana. Mereka kebetulan keluar bersama-sama.Kaki Sandra lemas sejak tadi. Saat melihat Sienna berada di sebelahnya, dia merinding ketakutan. Di pinggir jalan, Sienna memperingatkannya, "Nona Sandra nggak akan cari masalah denganku lagi, 'kan?" Meski Sienna tersenyum, tebersit ketajaman pada tatapannya. Tubuh Sandra menegang ketika dia menjawab, "Nggak, nggak berani lagi."Sienna pun masuk ke mobil. Detik berikutnya, Sandra nyaris jatuh berlutut. Punggungnya dibasahi keringat dingin. Air matanya mengalir dengan leb