Sienna sangat pintar menghipnotis diri sendiri. Setelah mencairkan uang itu, total uang di rekening seketika menjadi 140 miliar. Jadi, dia menjadi lebih bertenaga saat berjalan.Namun, Sienna mengernyit saat melihat bekas ciuman di lehernya. Dia pun berpikir, apakah dia harus memberi tahu Jacob untuk lebih berbelaskasihan pada lehernya? Kalau tidak, penampilannya terlihat aneh karena terus memakai syal.Begitu keluar dari hotel, polisi menelepon Sienna dan memberitahunya bahwa Terry mengakui Nanda sebagai dalang di balik peristiwa tersebut.Nanda sudah berada di luar negeri. Lantaran semua bukti sudah terpampang jelas, polisi menurunkan perintah penangkapan lintas negara. Asalkan Nanda memperlihatkan diri, dia akan dikirim kembali ke negaranya. Nanda tidak akan bisa lolos, kecuali dia terus menyembunyikan identitasnya.Sementara itu, Terry dan lainnya tentu tidak bisa kembali ke perusahaan lagi. Grup Winata pun menjadi kacau karena kepergian sekelompok orang ini. Namun, untung saja Sie
Hari ini, Mike masih berdandan seperti playboy. Dia mengendarai mobil sport yang paling mewah, lalu menghampiri Sienna sambil tersenyum dan berujar, "Penny, selamat karena sudah berhasil menjabat sebagai presdir. Kamu sudah bekerja sama dengan Perusahaan Zeneka, kenapa nggak menemuiku?"Sienna bukannya tidak ingin menemui Mike, tetapi setiap kali pergi menemuinya, Mike pasti akan membuat masalah. Mike membuka pintu mobilnya mempersilakan Sienna untuk duduk di dalam. Dia menambahkan, "Karena kamu nggak datang menemuiku, biar aku saja yang menemuimu untuk menawarkan kerja sama. Bagaimana menurutmu?"Kali ini, Sienna tidak menolak dan langsung masuk ke mobil. Mike memperhatikan rambut pendek Sienna, lalu menarik napas dalam-dalam karena terpesona. Sienna benar-benar cantik! Semua orang di kalangannya mengatakan bahwa istri Jacob sangat jelek. Jika mereka melihat paras Sienna, pasti tidak akan ada yang berani menyebut diri sendiri cantik lagi."Apa kamu mengorbankan percintaanmu demi peker
Mike membatin, 'Aku ini sedang membantumu. Apa kamu nggak sadar bahwa Elena sudah hampir menikung Jacob?'Elena tentu mendengar perkataannya sehingga langsung meledek, "Memang ada saja orang yang nggak tahu malu. Penny padahal sudah menikah, tapi masih mendekati Mike? Hanya saja, pria ini juga bukan orang benar. Selagi suaminya nggak ada, dia bisa-bisanya ingin pergi ke rumah Penny?"Suasana hati Jacob mulai gelisah sekarang. Tak lama kemudian, Elena berkata, "Jacob, tolong antarkan aku pulang."Namun, Jacob malah menolak, "Aku akan suruh Sony mengantarmu.""Tapi, aku masih terluka," ujar Elena. Wanita itu sebenarnya sudah sembuh, baik luka akibat ditampar dua kali oleh penculik ataupun kakinya yang keseleo."Aku harus rapat di kantor," jelas Jacob. Begitu mendengar alasan tersebut, Elena tidak berani memaksa pria itu lagi.Sementara itu, Sienna yang mematikan telepon Mike tampak kebingungan. Akan tetapi, perkataan Mike justru mengingatkannya. Lantaran dia telah menikah, setidaknya har
Tangan Jacob bahkan hampir terjepit. Jelas, Sienna sama sekali tidak berbelaskasihan padanya. Alhasil, Jacob hanya berdiri di luar pintu cukup lama sebelum tersadar kembali. Otaknya seolah-olah berhenti berfungsi. Begitu sadar, dia sontak merasakan amarah yang membeludak.Pria itu menarik napas dalam-dalam dan langsung masuk ke dalam lift. Aura dingin di tubuhnya seakan-akan membekukan seluruh ruang. Makin emosi, Jacob justru bersikap makin tenang.Ketika keluar dari kompleks, dia melihat Mike yang sedang bersandar di mobil sambil merokok. Begitu melihat Jacob, Mike langsung mengangkat alis sambil bertanya, "Eh, Pak Jacob? Kebetulan sekali. Kenapa kita bisa bertemu di sini?"Namun, Jacob tidak berkata apa pun. Dia membuka pintu mobilnya, lalu masuk dan bergegas pergi. Sementara itu, Mike tetap berdiri di sana. Setelah melihat mobil Jacob pergi, senyuman di wajahnya tiba-tiba memudar. Begitu Jacob memutuskan untuk mendapatkan seorang wanita, tidak ada wanita yang mampu lolos darinya. Ap
Saat ini, Sienna tengah berjongkok untuk mencari cincinnya di lantai. Jacob telah sembarangan melemparkannya barusan. Entah ke mana cincin itu telah menggelinding. Sienna bahkan sudah mengangkat sofa dan mencarinya sekali, tetapi tidak dapat menemukannya.Sementara itu, Snow terus mengacau di sekitar. Ia melompat ke sana kemari agar Sienna bersedia memedulikannya. Namun, wanita itu malah hanya mengabaikannya.Sienna telah mencari cincinnya di lantai secara saksama, tetapi tak kunjung menemukannya. Wanita itu merasa putus asa dan matanya tampak memerah. Dia tidak seharusnya mengenakan cincin itu malam ini.Setelah terus mencari hingga pukul 00.00, cincin kecil itu seakan-akan menghilang dari rumahnya. Sienna sudah merasa makin gelisah sekarang. Dia duduk di sofa dan merenung sejenak. Apabila tidak menemukannya malam ini, dia mungkin akan sulit untuk tidur semalaman.Tiba-tiba, Snow terus menggonggong. Alhasil, Sienna malah mendapati cincinnya tersangkut di celah sofa. Mata wanita itu la
Daria berkata, "Namanya Sienna Winata. Ibu, bagaimanapun dia adalah cucu menantu pilihan Ayah. Kalaupun menyinggung anggota Keluarga Yuwono lainnya, posisinya tetap akan aman."Raina tentu mendengar maksud terselubung menantunya. Dia pun mencibir, lalu berkata, "Telepon dia. Suruh dia datang besok. Aku ingin tahu seperti apa paras dari wanita yang bisa menikahi Jacob."Hubungan antara Raina dan Darwo tidak begitu baik. Apalagi, wanita tua itu hanya fokus bersembahyang selama ini. Di masa lalu, dia hanya pulang setahun sekali. Setelah sesuatu terjadi pada Desmond, Raina langsung pindah begitu saja dan tidak pernah kembali lagi. Raina paling menyayangi Desmond, lebih dari apa pun. Sebaliknya, dia justru bersikap lebih tegas terhadap Jacob.Alasan Raina meminta Sienna datang besok adalah karena anggota Keluarga Yuwono akan makan bersama di vila Daria malam ini. Dia tentu tidak akan membiarkan Sienna datang untuk merusak suasana.Dengan kembalinya Raina kali ini, terlepas dari apa pun, sem
Daria tidak menyangka bahwa Sienna berani melakukan hal semacam ini. Sorot matanya memancarkan kejengkelan, lalu dia berkomentar, "Anak didikan keluarga biasa memang begini.""Biarkan dia menderita. Jangan sampai dia merasa bisa bertindak semena-mena di Keluarga Yuwono karena terlalu dimanjakan Darwo," ucap Raina.Mereka berdua pun menikmati teh sambil makan buah-buahan di dalam vila. Sementara itu, Sienna tengah berlutut di halaman. Saat ini, matahari kebetulan bersinar sangat terik sehingga lantai di bawahnya terasa begitu panas. Lututnya bahkan terasa seperti terbakar. Keringat dingin juga bercucuran di dahinya.Cuaca di bulan September kebetulan adalah yang paling panas. Suhu di luar ruangan mencapai lebih dari 30 derajat Celcius, sementara suhu permukaan tanah bahkan mendekati 60 derajat Celcius. Setelah berlutut selama 2 jam, wajah Sienna telah memucat.Pada akhirnya, Raina khawatir bahwa dia akan pingsan. Hingga saat itu, dia pasti akan bertengkar dengan Darwo lagi. Itu sebabnya
Sienna baru saja berlutut selama 2 jam, bahkan hampir terkena sengatan panas. Saat ini, dia merasa sangat pusing dan tidak mampu mengemudi lagi. Sienna harus duduk di sini untuk memulihkan tubuh. Sementara itu, perutnya terus terasa mual.Sienna menunduk untuk melihat lututnya, lalu tak kuasa menggulung celananya. Di balik lapisan kain tipis itu, lututnya sudah memerah, bahkan terkelupas. Dia sangat kesakitan hingga mengernyit.Lukisan yang diberikan oleh gurunya ditinggalkannya di dalam mobil. Begitu mengingat bahwa lukisan itu telah sobek menjadi dua bagian, Sienna hanya menunduk dan diam-diam memperhatikan luka di lututnya.Di dalam mobil, Sony tentu juga melihat Penny. Saat ini, lampunya telah berubah menjadi warna hijau sehingga dia mengingatkan, "Pak Jacob, itu sepertinya Nona Penny."Jacob yang tidak tahan akhirnya memerintahkan Sony untuk menepi. Dia mengambil botol air mineral dan payung yang ada di samping, lalu turun dari mobil.Sienna duduk di tempat yang teduh dan kebetula
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg