Hari ini, Mike masih berdandan seperti playboy. Dia mengendarai mobil sport yang paling mewah, lalu menghampiri Sienna sambil tersenyum dan berujar, "Penny, selamat karena sudah berhasil menjabat sebagai presdir. Kamu sudah bekerja sama dengan Perusahaan Zeneka, kenapa nggak menemuiku?"Sienna bukannya tidak ingin menemui Mike, tetapi setiap kali pergi menemuinya, Mike pasti akan membuat masalah. Mike membuka pintu mobilnya mempersilakan Sienna untuk duduk di dalam. Dia menambahkan, "Karena kamu nggak datang menemuiku, biar aku saja yang menemuimu untuk menawarkan kerja sama. Bagaimana menurutmu?"Kali ini, Sienna tidak menolak dan langsung masuk ke mobil. Mike memperhatikan rambut pendek Sienna, lalu menarik napas dalam-dalam karena terpesona. Sienna benar-benar cantik! Semua orang di kalangannya mengatakan bahwa istri Jacob sangat jelek. Jika mereka melihat paras Sienna, pasti tidak akan ada yang berani menyebut diri sendiri cantik lagi."Apa kamu mengorbankan percintaanmu demi peker
Mike membatin, 'Aku ini sedang membantumu. Apa kamu nggak sadar bahwa Elena sudah hampir menikung Jacob?'Elena tentu mendengar perkataannya sehingga langsung meledek, "Memang ada saja orang yang nggak tahu malu. Penny padahal sudah menikah, tapi masih mendekati Mike? Hanya saja, pria ini juga bukan orang benar. Selagi suaminya nggak ada, dia bisa-bisanya ingin pergi ke rumah Penny?"Suasana hati Jacob mulai gelisah sekarang. Tak lama kemudian, Elena berkata, "Jacob, tolong antarkan aku pulang."Namun, Jacob malah menolak, "Aku akan suruh Sony mengantarmu.""Tapi, aku masih terluka," ujar Elena. Wanita itu sebenarnya sudah sembuh, baik luka akibat ditampar dua kali oleh penculik ataupun kakinya yang keseleo."Aku harus rapat di kantor," jelas Jacob. Begitu mendengar alasan tersebut, Elena tidak berani memaksa pria itu lagi.Sementara itu, Sienna yang mematikan telepon Mike tampak kebingungan. Akan tetapi, perkataan Mike justru mengingatkannya. Lantaran dia telah menikah, setidaknya har
Tangan Jacob bahkan hampir terjepit. Jelas, Sienna sama sekali tidak berbelaskasihan padanya. Alhasil, Jacob hanya berdiri di luar pintu cukup lama sebelum tersadar kembali. Otaknya seolah-olah berhenti berfungsi. Begitu sadar, dia sontak merasakan amarah yang membeludak.Pria itu menarik napas dalam-dalam dan langsung masuk ke dalam lift. Aura dingin di tubuhnya seakan-akan membekukan seluruh ruang. Makin emosi, Jacob justru bersikap makin tenang.Ketika keluar dari kompleks, dia melihat Mike yang sedang bersandar di mobil sambil merokok. Begitu melihat Jacob, Mike langsung mengangkat alis sambil bertanya, "Eh, Pak Jacob? Kebetulan sekali. Kenapa kita bisa bertemu di sini?"Namun, Jacob tidak berkata apa pun. Dia membuka pintu mobilnya, lalu masuk dan bergegas pergi. Sementara itu, Mike tetap berdiri di sana. Setelah melihat mobil Jacob pergi, senyuman di wajahnya tiba-tiba memudar. Begitu Jacob memutuskan untuk mendapatkan seorang wanita, tidak ada wanita yang mampu lolos darinya. Ap
Saat ini, Sienna tengah berjongkok untuk mencari cincinnya di lantai. Jacob telah sembarangan melemparkannya barusan. Entah ke mana cincin itu telah menggelinding. Sienna bahkan sudah mengangkat sofa dan mencarinya sekali, tetapi tidak dapat menemukannya.Sementara itu, Snow terus mengacau di sekitar. Ia melompat ke sana kemari agar Sienna bersedia memedulikannya. Namun, wanita itu malah hanya mengabaikannya.Sienna telah mencari cincinnya di lantai secara saksama, tetapi tak kunjung menemukannya. Wanita itu merasa putus asa dan matanya tampak memerah. Dia tidak seharusnya mengenakan cincin itu malam ini.Setelah terus mencari hingga pukul 00.00, cincin kecil itu seakan-akan menghilang dari rumahnya. Sienna sudah merasa makin gelisah sekarang. Dia duduk di sofa dan merenung sejenak. Apabila tidak menemukannya malam ini, dia mungkin akan sulit untuk tidur semalaman.Tiba-tiba, Snow terus menggonggong. Alhasil, Sienna malah mendapati cincinnya tersangkut di celah sofa. Mata wanita itu la
Daria berkata, "Namanya Sienna Winata. Ibu, bagaimanapun dia adalah cucu menantu pilihan Ayah. Kalaupun menyinggung anggota Keluarga Yuwono lainnya, posisinya tetap akan aman."Raina tentu mendengar maksud terselubung menantunya. Dia pun mencibir, lalu berkata, "Telepon dia. Suruh dia datang besok. Aku ingin tahu seperti apa paras dari wanita yang bisa menikahi Jacob."Hubungan antara Raina dan Darwo tidak begitu baik. Apalagi, wanita tua itu hanya fokus bersembahyang selama ini. Di masa lalu, dia hanya pulang setahun sekali. Setelah sesuatu terjadi pada Desmond, Raina langsung pindah begitu saja dan tidak pernah kembali lagi. Raina paling menyayangi Desmond, lebih dari apa pun. Sebaliknya, dia justru bersikap lebih tegas terhadap Jacob.Alasan Raina meminta Sienna datang besok adalah karena anggota Keluarga Yuwono akan makan bersama di vila Daria malam ini. Dia tentu tidak akan membiarkan Sienna datang untuk merusak suasana.Dengan kembalinya Raina kali ini, terlepas dari apa pun, sem
Daria tidak menyangka bahwa Sienna berani melakukan hal semacam ini. Sorot matanya memancarkan kejengkelan, lalu dia berkomentar, "Anak didikan keluarga biasa memang begini.""Biarkan dia menderita. Jangan sampai dia merasa bisa bertindak semena-mena di Keluarga Yuwono karena terlalu dimanjakan Darwo," ucap Raina.Mereka berdua pun menikmati teh sambil makan buah-buahan di dalam vila. Sementara itu, Sienna tengah berlutut di halaman. Saat ini, matahari kebetulan bersinar sangat terik sehingga lantai di bawahnya terasa begitu panas. Lututnya bahkan terasa seperti terbakar. Keringat dingin juga bercucuran di dahinya.Cuaca di bulan September kebetulan adalah yang paling panas. Suhu di luar ruangan mencapai lebih dari 30 derajat Celcius, sementara suhu permukaan tanah bahkan mendekati 60 derajat Celcius. Setelah berlutut selama 2 jam, wajah Sienna telah memucat.Pada akhirnya, Raina khawatir bahwa dia akan pingsan. Hingga saat itu, dia pasti akan bertengkar dengan Darwo lagi. Itu sebabnya
Sienna baru saja berlutut selama 2 jam, bahkan hampir terkena sengatan panas. Saat ini, dia merasa sangat pusing dan tidak mampu mengemudi lagi. Sienna harus duduk di sini untuk memulihkan tubuh. Sementara itu, perutnya terus terasa mual.Sienna menunduk untuk melihat lututnya, lalu tak kuasa menggulung celananya. Di balik lapisan kain tipis itu, lututnya sudah memerah, bahkan terkelupas. Dia sangat kesakitan hingga mengernyit.Lukisan yang diberikan oleh gurunya ditinggalkannya di dalam mobil. Begitu mengingat bahwa lukisan itu telah sobek menjadi dua bagian, Sienna hanya menunduk dan diam-diam memperhatikan luka di lututnya.Di dalam mobil, Sony tentu juga melihat Penny. Saat ini, lampunya telah berubah menjadi warna hijau sehingga dia mengingatkan, "Pak Jacob, itu sepertinya Nona Penny."Jacob yang tidak tahan akhirnya memerintahkan Sony untuk menepi. Dia mengambil botol air mineral dan payung yang ada di samping, lalu turun dari mobil.Sienna duduk di tempat yang teduh dan kebetula
Ini sangat sesuai dengan karakter yang dibayangkan oleh Jacob. Bagaimanapun, istrinya itu pernah menggodanya dua kali dengan trik rendahan. Wanita itu memang sangat licik. Saat ini, pria itu berkata, "Nek, kamu nggak usah bertemu dengannya lagi."Raina sontak merasa lega. Tampaknya cucunya juga tidak suka pada wanita itu. Dia melanjutkan, "Baguslah kalau kamu tahu. Dia bahkan bersikap nggak sopan pada Nenek. Dia juga berusaha menyanjungku dengan berbagai trik. Wanita itu pasti ingin sekaligus menyanjungmu juga. Dia itu terlalu licik, Nenek nggak suka."Saat ini, Jacob telah membawa air ke depan Penny, lalu memberi tahu neneknya, "Karena Nenek sudah tahu Sienna adalah orang seperti itu, ke depannya menjauhlah darinya."Raina malah menambahkan, "Jacob, Nenek takut kamu akan terjebak. Soalnya paras wanita itu memang lumayan cantik."Saat mengungkit tentang paras cantik, Jacob langsung menatap orang yang ada di sebelahnya. Sienna juga kebetulan melihatnya dengan tatapan yang sangat rumit.