Junando meninju jendela mobil dengan murka sampai berlubang. Ketika mendengar suara barang pecah, Susan yang berkemudi spontan berteriak ketakutan."Diam!" maki Junando dengan mata yang masih merah. Napasnya tampak memburu saat berujar, "Aku nggak peduli berapa banyak uang yang bisa kamu dapatkan dari Keluarga Winata. Sekarang, yang aku inginkan hanya Sienna!"Susan tak kuasa bergidik ketakutan. Kedua tangannya memegang setir dengan erat. Dia bisa merasakan bahwa putranya ini menjadi agak aneh karena Sienna si jalang itu!"Junando ...," panggil Susan dengan hati-hati. Namun, pria ini sama sekali tidak meliriknya. Susan tidak berani berbicara lagi, ekspresinya pun menjadi dipenuhi kecemasan.Bagaimanapun, Harris mungkin akan siuman kapan saja. Susan merasa dirinya seperti ditodong pisau dan akan terbunuh pada detik selanjutnya.Di sisi lain, Sienna yang sudah tiba di Vila Cahwana masih merasa gelisah. Dia harus segera mengatasi masalahnya dengan Junando. Jika tidak, keselamatannya akan
Jalan pegunungan ini adalah area balap anak muda di malam hari. Tikungannya sangat sempit dan tajam. Ketika menjelaskan jalan ini kepada sopirnya, Sienna sempat mengingatkan bahwa Junando sering datang ke sini untuk balap mobil.Dengan kata lain, kalau terjadi sesuatu pada Junando, itu adalah kesalahannya sendiri. Sopir itu tentu memahami maksud Sienna sehingga langsung melakukan belokan berturut-turut.Melihat ini, Junando yang matanya memerah pun menambah kecepatan lagi. Ketika melihat mereka makin menjauh, dia benar-benar ingin tertawa terbahak-bahak. Dia membatin, 'Sienna ini memang nggak tahu diri. Dia sudah sangat jauh dari kota. Begitu dipaksa untuk berhenti, saatnya aku beraksi. Dasar jalang! Matilah kamu!'Ketika mobil melewati tikungan tajam, Junando memutar setirnya dengan kuat. Namun, mobil malah tergelincir dengan dahsyat. Mata Junando sontak terbelalak. Saat berikutnya, dia merasakan hantaman kuat. "Bam!"Sebelum mobil jatuh dari tebing, Junando tetap merasakan kakinya pa
Sesudah merapikan semua dokumen, Jacob akhirnya memastikan bahwa majikan anjing ini tidak berniat meneleponnya lagi malam ini. Dia pun memilih untuk mandi dan tidur.Keesokan paginya, Jacob menelepon Tania, menyuruhnya untuk membawa Snow pergi. Tania terkejut mendengarnya. Dia berkata, "Kak Jacob, ternyata kamu membaca pesanku kemarin. Cepat sekali kamu menemukannya."Setibanya di Vila Cahwana, Tania terus berbicara tanpa henti. Kemudian, dia menambahkan, "Omong-omong, kenapa kamu nggak mengembalikannya sendiri? Penny pasti senang melihatnya!"Jacob sudah berdiri di pintu masuk sekarang. Setelannya yang pas menonjolkan sosoknya yang elegan. Dia merapikan mansetnya sembari membalas dengan dingin, "Mau dia senang atau tidak, semua itu bukan urusanku."Tania seketika kehabisan kata-kata. Dia hanya menundukkan kepala sambil membatin, 'Kamu meniduri Penny, tapi malah bicara begitu? Padahal, kamu nggak terlihat seperti pria berengsek?'Jacob membuka pintu dan berjalan ke luar, lalu hendak me
Wajah Sandra sontak memucat. Dia terlihat seperti orang yang mendapatkan tamparan keras. Dia berkata, "Tuan Jacob ...."Jacob sama sekali tidak menatap Sandra, melainkan menatap karyawan lainnya dan memperingatkan, "Ini adalah contoh untuk kalian semua."Pria ini benar-benar tidak memedulikan harga diri Sandra. Melihat ini, Sandra bergegas berkata, "Tuan Jacob, aku pacar Jimmy. Hubungan kami sangat baik, apa kamu ...."Tatapan Jacob seketika menjadi tajam, membuat Sandra tidak bisa berkutik. Dalam sekejap, wanita ini menjadi makin membenci Sienna.Jacob tidak mengatakan apa pun dan langsung pergi. Hanya tersisa Sony yang berpesan kepada para resepsionis itu, "Kalian bisa masuk penjara kalau mencemarkan nama baik orang."Para resepsionis segera mengangguk mendengarnya. Kemudian, salah satunya bertanya dengan hati-hati, "Kenapa Tuan Jacob pulang cepat sekali hari ini ...."Sekarang masih belum siang, tetapi Jacob sudah pulang. Maniak kerja biasanya tidak akan melakukan hal seperti ini.S
Sienna mendapat kabar dari rumah sakit bahwa Junando koma sekarang. Rumah sakit menelepon satu per satu orang yang terdaftar di kontak Junando.Begitu Sienna tiba di rumah sakit, dia langsung melihat Susan yang menangis histeris. Tangan wanita ini memegang ponsel Junando. Dia memeriksa pesan singkat putranya dengan Sienna dengan tatapan penuh kebencian.Ketika melihat Sienna, Susan langsung menghampiri sembari memaki, "Dasar jalang! Pasti kamu yang menjebak putraku! Kamu penjahat, aku akan menelepon polisi untuk menangkapmu!"Susan mengangkat tangan untuk menampar Sienna. Akan tetapi, Sienna sontak meraih pergelangan tangannya dan mengempaskannya dengan kuat. Dia membalas, "Bibi, apa laporan pemeriksaan sudah keluar? Aku hanya ingin mendiskusikan masalah perusahaan, kamu juga tahu Grup Winata mengalami kesulitan akhir-akhir ini.""Jadi, apa salahnya aku mengirim pesan seperti itu kepadanya? Lagi pula, dia sendiri yang mengejarku. Kamu seharusnya tahu apa motif Junando, 'kan?" lanjut Si
"Nando sudah menjadi orang cacat. Suamiku, kamu harus membelaku. Ini jelas-jelas perangkap yang disusun oleh Sienna. Huhuhu. Putraku yang malang. Ini ponsel Nando, Sienna mengirim beberapa pesan kepadanya. Dia meminta Nando bertemu dengannya. Mobilnya terus mengikuti di belakang mobil Sienna, jalur kedua mobil ini sangat mencurigakan."Saat menangis, Susan tidak lupa diam-diam mengamati situasi Harris. Melihat Harris yang tidak memarahinya dan menolak untuk bertemu dengannya, dia merasa senang. Syukurlah, bahkan langit juga berpihak padanya!"Suamiku, aku hanya punya seorang putra. Bagaimana aku bisa hidup seperti ini? Lebih baik aku mati saja!"Susan langsung ingin menabrak ke tembok dan Harris buru-buru ingin menghentikannya, tetapi terkena luka di tubuh Harris dan membuatnya kesakitan hingga hampir pingsan. Untungnya, ada seorang perawat di sampingnya yang menghentikannya. Susan terus menangis dan suara tangisannya memenuhi seluruh kamar.Harris merasa sangat khawatir hingga mulai b
Lukas memegang sebungkus tisu dan sebuah payung murah di tangannya. Dia segera mendekati Sienna, lalu memayunginya dan menawarkan tisu kepadanya. "Penny, suasana hatimu sedang buruk?"Mendengar suara itu, Sienna merasa terkejut. Dia mengangkat kepalanya untuk melihat Lukas dan segera menyeka air matanya juga, lalu tersenyum. "Lukas, kenapa kamu ada di sini?""Aku datang untuk mengambil obat adikku. Kamu juga tahu kakinya bermasalah." Lukas duduk di sebelah Sienna sambil memayunginya, lalu berkata, "Mataharinya terik sekali hari ini, kursinya juga panas. Kenapa kamu bisa duduk di sini? Apa yang telah terjadi?"Sienna merasa dirinya tidak begitu akrab dengan Lukas. Oleh karena itu, dia juga tidak perlu memberitahu Lukas masalah keluarganya sendiri. "Ada masalah dengan pekerjaan."Emosi Sienna datang terlalu mendadak, dan sekarang menghilang dengan cepat pula saat bertemu dengan orang yang tidak terlalu akrab dengannya. Dia baru bisa menangis dengan sepuasnya saat sedang sendirian.Tidak
Jika Sienna tidak mundur dengan cepat, mungkin jendela itu sudah menjepit rambutnya. Dia melihat mobil yang sudah melaju jauh dan merasa lucu. Dia segera membalas pesan Jimmy.[ Pak Jimmy, aku sudah bertemu dengan Tuan Jacob. Dia menyuruhku jangan terlalu percaya diri. Kamu coba cari Elena saja. Saat ini dia berada di sebelahnya. ]Jimmy yang tetap merasa tidak yakin pun lantas menghubungi Elena. Elena menjawab telepon dengan tersenyum, lalu berkata dia akan menanyakan hal itu. Setelah menutup telepon, dia menatap Jacob."Jimmy, juga meneleponku. Sepertinya, dia sangat mencintai pacarnya, mungkin kali ini dia benar-benar serius. Jacob, sebaiknya biarkan saja pacarnya kembali bekerja."Jacob tidak berkata apa pun dan matanya tetap melihat ke depan dengan tenang. Saat sedang tidak tertawa, matanya terlihat sangat tajam. Setelah beberapa saat, dia tersenyum. "Hanya sebuah posisi resepsionis, apa layak mendapatkan perhatian begitu banyak orang?"Elena menghela napas lega dan ekspresinya be
Namun, Jacob sudah pergi ke Afrikan. Sienna juga tidak berdaya. Dia menarik napas dalam-dalam, akhirnya dia hanya mengirim pesan singkat kepada Jacob.[ Hati-hati. ]Jacob membalas pesan Sienna.[ Nana, jangan khawatir. Aku akan segera kembali. Aku baru sampai, jadi aku belum memahami kondisi di sini. Aku takut ada yang melacak keberadaanku, makanya terkadang ponselku dimatikan. ][ Kalau kamu tidak bisa menghubungiku, jangan cemas. Aku akan melaporkan perkembangan situasi di sini 3 hari sekali. ]Jacob masih takut Sienna marah, jadi dia mengirim pesan kepada Sienna lagi.[ Oke? ]Jacob sudah telanjur pergi ke Afrikan. Sienna tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tentu saja Sienna tahu Jacob bertindak cepat karena kondisi Omar sudah sekarat.Ditambah dengan kondisi Luna, mereka harus segera menyelidiki markas penelitian. Sienna membalas pesan Jacob.[ Oke. ]Melihat pesan Sienna yang singkat, Jacob tahu Sienna pasti marah. Hatinya terasa sakit. Jacob jarang mengirim emotikon saat mengobrol.
Sekarang Ed sudah menerima pesan dari markas penelitian. Jadi, dia dan Hans harus pergi ke sana. Hans tetap mengikuti Ed, bahkan dia tidak bisa mempunyai pemikiran sendiri. Hans akan melakukan apa pun yang diperintahkan Ed.Saat mereka berdua naik ke pesawat, Hans bertanya, "Apa kali ini kita akan membuat Jacob nggak bisa kembali selamanya?""Iya. Kita mau buat dia mati tragis," sahut Ed. Jacob pasti mati jika berani pergi ke Afrikan pada masa-masa seperti ini.....Setiap hari, media internasional terus memberitakan tentang wabah penyakit di Afrikan. Semua negara segera menyuruh penduduk mereka untuk kembali dari Kango saat wabah penyakit masih bisa dikendalikan. Jika wabah penyakit sudah menyebar ke tempat lain, dunia akan dilanda bencana.Jacob yang baru sampai di Kango langsung pergi ke hotel. Jacob dan 00 tinggal di hotel yang sama, 00 terus mengikuti Jacob ke mana pun dia pergi.Saat tengah malam, sekelompok orang juga menginap di hotel ini. Mereka semua adalah anak buah Jacob.J
Hans dan Ed berbeda. Hans tumbuh besar di markas penelitian. Dia merupakan subjek penelitian.Sebelum menginjak usia 5 tahun, Hans hanya dikelilingi alat-alat. Dia melihat orang-orang yang memakai jas putih dari kaca. Hans mengira orang-orang itu adalah orang tuanya.Kala itu, Hans tidak memahami apa pun. Dia juga tidak pernah melihat langit dan tumbuh-tumbuhan. Ketika Hans diutus untuk mencari Ed, itu adalah pertama kalinya Hans keluar.Sejak kecil, mereka sudah disuntikkan hormon. Jadi, mereka memiliki kecerdasan di atas rata-rata meski baru berusia 5 tahun.Rasa simpati Ed timbul saat melihat ekspresi Hans yang terkejut dan rasa penasaran Hans terhadap dunia. Namun, saat itu Ed tidak langsung setuju untuk kembali ke markas penelitian. Ed berkata, "Aku mau tahu pendapat Bibi Luna."Ed tinggal di organisasi selama beberapa tahun. Dia menganggap Luna seperti ibunya. Sewaktu Ed mempertimbangkan untuk memberi tahu Luna tentang Hans, dia mendengar percakapan Luna dengan tetua pertama."Ke
Luna memandang ke arah kota di Armania, tetapi jarak kota itu dari tempat ini sangat jauh. Terjadi ledakan di kota itu, tepatnya di tempat tinggal Fredie.Saat alat di sekeliling merespons, Fredie sudah naik ke helikopter bersama K. Mereka pergi ke markas pusat.Jero dan Andro duduk di dalam mobil yang berjarak 700 meter dari tempat itu. Mereka melihat pergerakan titik merah di laptop. Ini adalah alamat IP di daerah sekitar sini yang berhasil dibobol dalam waktu singkat. Seharusnya semua ini adalah anggota Bloodkillers.Bloodkillers pernah muncul di Armania. Bahkan, beberapa orang pernah mendengar tentang organisasi ini. Bloodkillers tidak misterius seperti markas penelitian. Jadi, tidak sulit menemukan lokasi K dari jaringan informasi Bakti dan Andro.Bagaimanapun, K muncul di luar Pulau Sangkar. Dia sendiri yang mengungkap keberadaannya. Andro dan lainnya hanya perlu menyuruh orang mulai mengawasi pergerakan K begitu dia muncul di luar Pulau Sangkar.Namun, K sangat licik. Dia tidak
Mainan kayu kecil itu diambil oleh seseorang, tetapi orang itu bukan anak buah Kevin. Orang-orang di dalam ruangan satu per satu meninggalkan tempat itu dan sekarang hanya ada Fredie yang berdiri di samping tempat tidur Kevin. Tidak ada yang tahu sejak kapan Fredie datang ke sana.Fredie mengambil mainan kayu kecil di tangan Kevin dan tersenyum. "Guru, selamat jalan."Mata Kevin membelalak dan mencoba untuk bangun. Namun, tubuhnya sudah tidak mampu bertahan lagi, hanya bisa mengenali suara Fredie yang merupakan murid yang dibimbingnya bersama dengan Peter. Selama bertahun-tahun ini, mereka fokus untuk mencari Luna sampai melupakan keberadaan murid ini.Fredie mengulurkan jarinya untuk menekan sakelar mainan itu, lalu memasukkan serangganya kembali dan menekan sakelarnya lagi. Dia tersenyum dan ekspresinya tetap lembut. "Guru, Tetua Kevin, aku datang mengucapkan selamat tinggal padamu."Kevin merasa ada yang tidak beres dengan nada suara Fredie. Dia ingin menggerakkan kepalanya, tetapi
Kevin tidak mengatakan apa-apa, hanya menyimpan capung bambu itu dengan baik. Dia memeriksa napas di hidung Peter, tetapi tidak ada napas lagi. Setelah itu, dia baru menerima kenyataan bahwa Peter benar-benar sudah meninggal. "Tetua Peter ...."Saat Peter dibawa pergi, Kevin awalnya mengira Fredie yang memerintahkan penangkapan itu. Fredie juga termasuk murid mereka dan dahulu belajar bersama Luna di bawah bimbingan mereka. Namun, Luna jauh lebih berbakat daripada Fredie. Luna termasuk genius terbaik dalam ilmu hipnotis dan seni, sehingga belum genap berusia 18 tahun pun sudah dipilih menjadi Wanita Suci BK.Peter dan Kevin tidak menikah ataupun memiliki putri, sehingga mereka memperlakukan Luna seperti putri mereka sendiri. Sejak Luna menghilang, mereka terus mencari Luna. Namun, mereka tidak pernah menerima kabar tentang Luna.Kevin tidak tahu harus berbuat apa, sehingga dia menyuruh orang-orangnya mempersiapkan pemakaman untuk Peter.Fredie juga menerima kabar Peter sudah meninggal.
Fredie meletakkan gelas anggur di tangannya dan turun ke lantai bawah.Tinggi badan Kevin hanya sekitar 175 cm saja dan agak gemuk. Saat melihat Fredie yang turun, ekspresinya langsung terlihat khawatir. "Fredie, dari mana kamu mendapatkan stempel ubur-ubur itu? Kamu sudah bertemu dengan Luna ya?"Usia Peter dan Kevin sudah termasuk cukup tua di dalam organisasi itu dan mereka juga yang sudah membesarkan Luna. Mereka juga yang sudah mengajarkan ilmu hipnotis pada Luna, hanya saja kemampuan Luna jauh lebih unggul daripada mereka.Kevin datang menemui Fredie karena Fredie jarang ikut campur dengan urusan organisasi meskipun Fredie memiliki pengaruh yang besar. Justru K yang masih bocah itu yang selama ini sering mengarahkan anggota organisasi lainnya.Setelah Luna menghilang, K yang masih sangat muda ini sudah tahu bagaimana caranya memengaruhi hati orang lain. Meskipun tidak memiliki stempel ubur-ubur, selama bertahun-tahun ini semua orang kecuali Peter dan Kevin mendengarkan perkataann
"Tuan Jero, ada ratusan ribu kabel listrik di sini, kami ingin mencoba untuk memutuskan satu per satu. Tapi ...," lapor tim konstruksi di Pulau Sangkar."Ada apa?" tanya Jero."Kemungkinannya satu banding ratusan ribu. Kalau salah memotong kabelnya, Nyonya Luna akan tersetrum," jawab orang itu lagi.Mendengar laporan itu, Jero marah sampai dadanya bergetar dan berpikir orang yang merancang semua ini benar-benar licik. Sepertinya rencana untuk memutuskan kabel ini tidak akan berhasil, mereka harus mempelajari struktur ruangan bawah tanah ini.Jero menarik napas dalam-dalam dan amarah pun membuat tenggorokannya terasa perih. "Aku akan mengirim lebih banyak orang ke sana, kalian segera cari cara untuk memecahkan hal ini.""Baik," jawab orang itu.Di sisi lain. Seperti yang dikatakan oleh tim konstruksi, Fredie yang berada di balik kamera itu memang sedang mengamati semuanya. Dia memegang segelas anggur merah dan tersaji steik yang ditata dengan sangat rapi di depannya.Setiap kali akan ma
Malam itu, Sienna mulai merasakan sakit di perutnya, Jero pun segera memanggilkan dokter untuk memeriksanya. Saat terbangun lagi, wajahnya terlihat jauh lebih pucat dari sebelumnya. Pantas saja dia merasa kemunculan 00 itu terlalu mendadak, ternyata Jacob sudah menyembunyikan sesuatu darinya sejak lama.Sienna menarik napas dalam-dalam dan menatap Jero yang duduk di samping tempat tidurnya. "Kak Jero, apa benar pihak internasional itu masih belum menemukan lokasi markas penelitian itu?"Jero mengernyitkan alis dan menggelengkan kepalanya.Sienna tidak berbicara lagi. Jika bahkan pihak internasional pun belum menemukan markas penelitian, dari mana Jacob mendapatkan informasi itu? Sekarang Jacob bahkan sudah terbang ke Afrikan, sepertinya Jacob sangat yakin orang-orang dari markas penelitian ada di sana.Saat memijat keningnya yang terasa sakit, Sienna tiba-tiba teringat dengan kejadian di arena pertarungan bawah tanah. Saat itu, ada seorang pria yang mengatakan tentang dua subjek percob