Lukas memegang sebungkus tisu dan sebuah payung murah di tangannya. Dia segera mendekati Sienna, lalu memayunginya dan menawarkan tisu kepadanya. "Penny, suasana hatimu sedang buruk?"Mendengar suara itu, Sienna merasa terkejut. Dia mengangkat kepalanya untuk melihat Lukas dan segera menyeka air matanya juga, lalu tersenyum. "Lukas, kenapa kamu ada di sini?""Aku datang untuk mengambil obat adikku. Kamu juga tahu kakinya bermasalah." Lukas duduk di sebelah Sienna sambil memayunginya, lalu berkata, "Mataharinya terik sekali hari ini, kursinya juga panas. Kenapa kamu bisa duduk di sini? Apa yang telah terjadi?"Sienna merasa dirinya tidak begitu akrab dengan Lukas. Oleh karena itu, dia juga tidak perlu memberitahu Lukas masalah keluarganya sendiri. "Ada masalah dengan pekerjaan."Emosi Sienna datang terlalu mendadak, dan sekarang menghilang dengan cepat pula saat bertemu dengan orang yang tidak terlalu akrab dengannya. Dia baru bisa menangis dengan sepuasnya saat sedang sendirian.Tidak
Jika Sienna tidak mundur dengan cepat, mungkin jendela itu sudah menjepit rambutnya. Dia melihat mobil yang sudah melaju jauh dan merasa lucu. Dia segera membalas pesan Jimmy.[ Pak Jimmy, aku sudah bertemu dengan Tuan Jacob. Dia menyuruhku jangan terlalu percaya diri. Kamu coba cari Elena saja. Saat ini dia berada di sebelahnya. ]Jimmy yang tetap merasa tidak yakin pun lantas menghubungi Elena. Elena menjawab telepon dengan tersenyum, lalu berkata dia akan menanyakan hal itu. Setelah menutup telepon, dia menatap Jacob."Jimmy, juga meneleponku. Sepertinya, dia sangat mencintai pacarnya, mungkin kali ini dia benar-benar serius. Jacob, sebaiknya biarkan saja pacarnya kembali bekerja."Jacob tidak berkata apa pun dan matanya tetap melihat ke depan dengan tenang. Saat sedang tidak tertawa, matanya terlihat sangat tajam. Setelah beberapa saat, dia tersenyum. "Hanya sebuah posisi resepsionis, apa layak mendapatkan perhatian begitu banyak orang?"Elena menghela napas lega dan ekspresinya be
Keesokan harinya, Sienna pergi ke rumah sakit lagi. Setelah memastikan Susan dan Nanda tidak ada di sana, dia baru masuk ke kamarnya Junando. Namun, pulpen perekam sudah tidak ada di sana, dia jelas-jelas menaruh pulpennya di kamar ini. Susan dan Nanda sedang marah dan tidak mungkin memperhatikan pulpen kecil itu. Apakah sudah diambil oleh perawat?Sienna buru-buru bertanya kepada beberapa perawat, tetapi tidak ada yang melihat pulpen itu. Saat melewati kamar Harris, dia bertemu dengan Harris yang hendak pergi ke toilet. Susan juga berada di dalam kamar Harris, dia pasti selalu memantau kondisi Harris.Melihat Sienna saat ini, amarah Susan langsung meledak lagi. Namun, Sienna hanya pergi ke ruang perawat untuk terus bertanya tentang perekam suara itu. Meskipun sudah bertanya ke mana-mana, tetap tidak ada yang melihat pulpen itu.Saat Sienna kembali ke koridor, dia melihat pria botak itu mendekatinya dari ujung koridor. Pria itu tampaknya adalah orang yang sama yang menghentikannya di p
Susan yang masih membuat keributan, seluruh tubuhnya menjadi kaku begitu mendengar percakapan itu.Sementara itu, di kepala Harris terdengar suara dengungan yang tajam. Suara itu membuatnya kesakitan hingga dia mengingat kembali adegan di mana dia melihat pasangan berengsek itu pada hari itu.Saat keseluruhan proses itu terjadi, orang yang paling tenang adalah Sienna. Namun, dia juga tidak menyangka dia akan mendapat kejutan tak terduga, ternyata Susan berselingkuh dengan Santo!Sienna mengeluh, "Ayah, lihatlah baik-baik. Inilah istri dan putrimu yang baik. Kamu nggak pernah percaya dengan apa yang kukatakan. Setiap kata yang diucapkan oleh Susan bisa membuatmu bertindak kasar padaku, termasuk pria yang ada di depanmu ini. Aku sama sekali nggak mengenalnya, tapi begitu Susan bilang dia adalah kekasihku, kamu bahkan nggak memberiku kesempatan untuk menjelaskannya. Selama bertahun-tahun, selalu saja seperti ini, aku benar-benar sudah muak."Sienna memejamkan matanya dan berbicara dengan
Sienna tidak membalas pesan singkatnya, dia hanya meletakkan ponselnya di samping. Dia merasa sangat lelah, sehingga langsung mandi dan tidur. Saat dia bangun, sudah keesokan harinya dan dia melihat ada pesan singkat baru di ponselnya.[ Pada usia 53 tahun ini, aku tiba-tiba kehilangan segalanya. Aku juga nggak berani menghadapi ibumu, takut dia akan memarahiku. ][ Aku telah memeriksa kontrak dengan Perusahaan Pukarta, Santo masih menandatangani perjanjian tambahan dengan mereka untuk memotong masa kontrak dari enam bulan menjadi satu bulan. Orang-orang dari Perusahaan Pukarta sudah menghubungiku, kita harus membayar 20 triliun, tapi Keluarga Winata nggak punya uang sebanyak itu. ][ Keluarga Winata mungkin akan terlibat utang besar. Mentransfer saham kepadamu sekarang juga nggak berguna lagi. Nggak punya saham di perusahaan ini malah akan membuatmu lebih aman. Sienna, Ayah benar-benar minta maaf padamu. ]Saat membaca pesan terakhir itu, Sienna secara naluriah merasa sesuatu tidak be
Apakah mimpi ini pesan dari Ibu? Takut ayahnya merasa kesepian dan pernikahan Sienna tidak baik. Bisa dibilang, semua dari mimpi ini memang benar.Harris sekarang sendirian dan tidak ada yang mendukungnya. Ditambah lagi dengan kakek dan neneknya yang ingin mengambil semua hartanya, dan utang besar dari Perusahaan Pukarta. Kemungkinan besar, Harris berpikir untuk menghapus utangnya dengan kematian.Jika Sienna benar-benar membiarkan Harris mati seperti ini, meskipun kelak hidup Sienna berjalan lancar, dia mungkin juga tidak akan menghapus penyesalannya saat ini. Namun, apa yang harus dilakukannya?Sienna menelepon Willow untuk bertanya tentang Marsel. Namun, kekuasaan ekonomi di Keluarga Hanaya masih berada di tangan ayahnya, sehingga Willow tidak terlalu mengerti hal-hal tentang bisnis. Sienna menelepon satu per satu temannya dan akhirnya berhasil menghubungi Mike.Pada saat itu, Mike sedang bersiap-siap pergi ke restoran untuk acara jamuan bisnis malam harinya. Restoran seperti ini me
Lukas sudah bekerja lama di departemen sebelumnya dan terus ditekan oleh atasannya. Belakangan ini, dia akhirnya dipromosikan.Kinerja Lukas sangat baik, tetapi kualifikasi akademisnya kurang. Berkat kontribusi sebelumnya, Presdir Perusahaan Zeneka pun melihat potensinya dan memilih untuk membinanya. Dia menemukan bahwa Lukas memang pintar bekerja sehingga membiarkannya tinggal di sisinya.Ketika Jacob memasuki ruang privat, Richie Lugiman selaku Presdir Perusahaan Zeneka dan Lukas telah menunggu di dalam, juga ada beberapa petinggi perusahaan.Richie langsung bangkit dan menyambut dengan ramah, "Tuan Jacob, terima kasih sudah datang."Jacob melirik orang-orang yang berada di sekeliling, lalu tatapannya akhirnya tertuju pada Lukas. Richie adalah orang yang cerdas. Dia bisa melihat ketertarikan Jacob terhadap Lukas sehingga mendorongnya dan memperkenalkan, "Ini asisten baruku, namanya Lukas. Cepat sapa Tuan Jacob."Paras Lukas biasa-biasa saja, jadi biasanya tidak banyak orang yang memp
Sesuai dugaan, ketika melihat Jacob, Richie, dan Lukas di dalam sana, Sienna langsung mengernyit. Suami asli dan palsunya sama-sama berada di ruang privat ini! Dia benar-benar pusing sekarang!Namun, Mike segera merangkul tangan Sienna dan berjalan ke arah Richie. Dia berkata, "Pak Richie, kalau tahu kamu ada di ruang privat seberang, aku pasti sudah datang kemari sejak tadi. Untung saja, aku bertanya pada orang tadi."Richie sedang gelisah karena Lukas menghilangkan manset milik Jacob. Begitu melihat kedatangan Mike, ekspresinya pun membaik. Dia membalas, "Pak Mike, Penny, gimana kalau kalian bergabung?"Mike pun melihat bahwa Jacob ada di sini. Dia berkata, "Rupanya Tuan Jacob dan Nona Elena juga ada di sini! Kalian benar-benar serasi!"Ketika melihat Mike membawa Sienna masuk, tebersit kebencian di sorot mata Elena. Mendengar ini, dia membalas, "Pak Mike benar-benar tahu cara bersenang-senang. Beberapa hari lalu, aku melihatmu membawa wanita lain."Ucapan ini terdengar seperti canda