Sienna hari ini pulang ke vila. Dia sudah beberapa hari ini tidak melihat Snow, dia juga tidak tahu bagaimana perkembangan luka operasi Snow. Rina yang melihatnya pulang merasa sangat gembira."Nona Sienna, aku baru saja membawa Snow pergi berjalan-jalan."Saat ini, waktu kepulangan Jacob tidak pasti, Rina tidak berani sembarangan membiarkan Snow keluar. Sehingga, Snow setiap hari masih dikurung di ruangan besar di belakang. Saat Sienna masuk, Snow sudah mendengar suara langkah kakinya dan mulai menggonggong dengan keras di dalam ruangan. Sienna langsung merasa sangat kasihan, dia langsung berlutut dan mengelus kepala Snow dengan lembut.Awalnya, Sienna berencana membawa Snow ke Kompleks Mawaria. Masalah tetangga di Kompleks Mawaria memang sudah diatasi, tetapi di lantainya masih tinggal seorang wanita bernama Sandra. Dilihat dari sifat Sandra, jika Snow menggonggong di sana, dia mungkin akan langsung melaporkannya ke manajemen properti. Saat itu, akan terjadi keributan lagi, sehingga
Perawat itu merasa aneh, tetapi dia tetap membawa nampan itu masuk ke dalam kamarnya Harris. Kedua pengawal itu melihat perawat yang datang untuk mengganti obat adalah orang yang biasa mereka lihat, sehingga mereka tidak menghentikannya.Saat perawat itu menyedot obat ke dalam jarum suntik dan hendak menyuntikannya ke dalam botol infus, mata Harris tiba-tiba terbuka dan menghela napas dengan cepat. Perawat itu terkejut dengan suara Harris yang tiba-tiba muncul itu, sehingga jarum suntiknya terjatuh ke lantai.Perawat itu buru-buru berlari keluar dan berteriak di koridor. "Dokter! Dokter!"Sekelompok dokter langsung masuk dan membawa Harris menuju ke ruang perawatan intensif. Perawat itu berdiri di dalam kamar pasien yang kini kosong, mengambil jarum suntik dari lantai, dan langsung membuangnya ke dalam tong sampah yang ada di sampingnya. Kemudian, dia mengambil tong sampah itu dan membuangnya ke luar.Nanda tetap menunggu di ujung koridor. Saat melihat Harris masuk ke ruang perawatan i
Wiandro memegang segelas minuman dan terlihat bingung. Lantas, dia kembali bertanya, "Apa maksudmu dengan pendapatnya?""Maksudku Penny.""Sialan! Aku sedang membicarakan Elena!"Tangan Jacob berhenti sejenak dan menundukkan kepalanya. "Oh."Wiandro merasa lucu dan menutupi mulutnya untuk menahan tawa."Jadi, maksudmu tadi adalah hubunganmu dengan Penny, pendapatmu tidak penting, yang penting adalah pendapatnya?" Jika Penny memutuskan untuk mengandalkannya, apakah Jacob juga akan menerimanya? Namun, Jacob tidak mau menjawab lagi.Wiandro menggaruk kepalanya dengan cemas. "Apakah maksudmu seperti ini? Tadi aku membahas tentang Elena, tapi kamu tidak mendengarnya sama sekali. Apakah pikiranmu benar-benar hanya dipenuhi dengan wanita yang sudah menikah itu?""Nggak."Wiandro menggelengkan kepalanya dan tiba-tiba menunjuk seorang wanita yang berada di dekat mereka. Dia memanfaatkan kondisi Jacob yang mabuk dan bertanya, "Bagaimana dengan wanita itu kalau dibandingkan dengan Penny?"Jacob m
"Guk guk!"Snow berdiri di dekat pintu dan mengibaskan ekornya dengan cepat. Tangan Sienna bergetar saat memikirkan Rina lupa untuk mengunci pintunya lagi malam ini. Snow berlari ke arah Sienna dan berguling-guling di depannya dengan cepat untuk menarik perhatian Sienna, seolah-olah dia tidak ingin dikurung di ruangan itu lagi.Sienna khawatir suara Snow akan mengganggu Rina, sehingga dia segera membawa Snow keluar dari taman. Namun, Snow tampak sangat bersemangat malam ini dan bersikeras tidak mau masuk ke ruangan itu. Dia pikir mungkin karena Snow sudah lama tidak bertemu dengannya, sehingga dia terus bersemangat.Saat hendak menarik Snow masuk ke ruangan, Sienna mendengar ada suara orang yang masuk ke rumah dari ruang tamu. Pada saat ini, suara itu tidak mungkin pelayan. Lebih tidak mungkin Rina, karena dia sudah lama tidur. Pencuri? Namun, keamanan di vila sangat baik, tidak pernah terjadi masalah seperti ini sebelumnya.Snow memanfaatkan waktu saat Sienna sedang berpikir dan langs
Mendengar nada bicara Jacob, Sienna tahu dia benar-benar mabuk. Jika tidak, mengapa Jacob bisa bertanya pertanyaan seperti ini. Dia berpikir dengan sangat cepat."Bukan, ini karena sekarang sudah tengah malam. Kalau ketahuan suamiku kamu datang mengantar anjingku, aku akan sulit untuk menjelaskannya."Mendengar perkataan itu, Jacob berubah menjadi muram. Meskipun terpisah oleh layar, Sienna masih bisa merasakan sebuah tekanan. Dia baru saja hendak mengatakan sesuatu, Jacob sudah langsung mematikan teleponnya.Sienna tertegun, dia mengira Jacob tidak sengaja menutup teleponnya dan mencoba menelepon lagi. Namun, Jacob tidak mengangkat teleponnya. Telepon pertama tidak diangkat, kedua kali juga tidak diangkat.Orang bodoh sekalipun akan tahu bahwa Jacob sengaja tidak mengangkat teleponnya. Sienna mengernyitkan alisnya dan berpikir apakah dia tadi mengatakan sesuatu yang salah? Di mata Jacob, dia seharusnya adalah seorang wanita yang sudah menikah.Jacob tersenyum sinis saat melihat Sienna
Sienna hanya berdiri diam di tempatnya. Dia mungkin akan percaya jika tidak tahu Snow berada di Vila Cahwana. Namun, untuk apa Jacob menyandera anjing? Sienna pun merasa lucu dan buru-buru mengikuti Jacob."Tuan Jacob, anjingku memang hilang. Mungkin kamu nggak salah lihat. Di mana kamu bertemu Snow? Aku akan pergi mencarinya," ucap Sienna.Langkah kaki Jacob seketika terhenti. Dia yang mengenakan kemeja putih dan jas hitam pun membalas dengan dingin, "Minta bantuan suamimu mencarinya, mungkin kalian masih bisa menemukannya."Sienna seketika kehabisan kata-kata. Langkah kakinya terhenti. Jacob sudah berada di depan lift. Jadi, Sienna tidak punya cara lain selain mengikutinya. Dia berkata dengan tidak berdaya, "Tuan, suamiku benar-benar sibuk."Ekspresi Jacob tampak datar tanpa sedikit pun emosi. Dia menyahut, "Kalau begitu, tunggu sampai dia punya waktu. Penny, aku harus rapat 5 menit lagi. Kalau bukan tentang renovasi rumah, tidak perlu datang mencariku."Pintu lift akhirnya terbuka,
Sienna merasa pekerjaannya sudah beres. Ketika dia berniat pergi ke rumah sakit, Tania tiba-tiba meneleponnya. "Penny, kapan Snow hilang? Aku akan menemanimu mencarinya."Sienna tidak menyangka Tania akan sebaik ini padanya. Dia seketika tidak tahu harus mengatakan apa dan hanya membalas, "Um, baru sehari lalu."Tania lebih panik daripada Sienna yang kehilangan anjingnya. Dia bertanya, "Kamu di mana? Aku akan pergi ke tempatmu, kita sama-sama periksa kamera pengawas.""Nggak perlu, aku sudah mengunggah di sosmed. Semua orang yang pernah bekerja sama denganku akan membantuku mencarinya. Lagi pula, Snow anjing yang sangat pintar," sahut Sienna."Sepintar apa pun, Snow hanya anjing. Kamu nggak tahu, banyak sekali pedagang anjing sekarang. Aku sudah mengirim pesan kepada Kak Jacob, tapi dia malah nggak membalasku," ucap Tania.Sienna membatin, 'Mana mungkin dia membalasmu? Justru pria ini yang telah menyandera anjingku!' Dia sungguh tidak mengerti alasan Jacob melakukan hal ini. Tidak mung
Junando meninju jendela mobil dengan murka sampai berlubang. Ketika mendengar suara barang pecah, Susan yang berkemudi spontan berteriak ketakutan."Diam!" maki Junando dengan mata yang masih merah. Napasnya tampak memburu saat berujar, "Aku nggak peduli berapa banyak uang yang bisa kamu dapatkan dari Keluarga Winata. Sekarang, yang aku inginkan hanya Sienna!"Susan tak kuasa bergidik ketakutan. Kedua tangannya memegang setir dengan erat. Dia bisa merasakan bahwa putranya ini menjadi agak aneh karena Sienna si jalang itu!"Junando ...," panggil Susan dengan hati-hati. Namun, pria ini sama sekali tidak meliriknya. Susan tidak berani berbicara lagi, ekspresinya pun menjadi dipenuhi kecemasan.Bagaimanapun, Harris mungkin akan siuman kapan saja. Susan merasa dirinya seperti ditodong pisau dan akan terbunuh pada detik selanjutnya.Di sisi lain, Sienna yang sudah tiba di Vila Cahwana masih merasa gelisah. Dia harus segera mengatasi masalahnya dengan Junando. Jika tidak, keselamatannya akan
Namun, Jacob sudah pergi ke Afrikan. Sienna juga tidak berdaya. Dia menarik napas dalam-dalam, akhirnya dia hanya mengirim pesan singkat kepada Jacob.[ Hati-hati. ]Jacob membalas pesan Sienna.[ Nana, jangan khawatir. Aku akan segera kembali. Aku baru sampai, jadi aku belum memahami kondisi di sini. Aku takut ada yang melacak keberadaanku, makanya terkadang ponselku dimatikan. ][ Kalau kamu tidak bisa menghubungiku, jangan cemas. Aku akan melaporkan perkembangan situasi di sini 3 hari sekali. ]Jacob masih takut Sienna marah, jadi dia mengirim pesan kepada Sienna lagi.[ Oke? ]Jacob sudah telanjur pergi ke Afrikan. Sienna tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tentu saja Sienna tahu Jacob bertindak cepat karena kondisi Omar sudah sekarat.Ditambah dengan kondisi Luna, mereka harus segera menyelidiki markas penelitian. Sienna membalas pesan Jacob.[ Oke. ]Melihat pesan Sienna yang singkat, Jacob tahu Sienna pasti marah. Hatinya terasa sakit. Jacob jarang mengirim emotikon saat mengobrol.
Sekarang Ed sudah menerima pesan dari markas penelitian. Jadi, dia dan Hans harus pergi ke sana. Hans tetap mengikuti Ed, bahkan dia tidak bisa mempunyai pemikiran sendiri. Hans akan melakukan apa pun yang diperintahkan Ed.Saat mereka berdua naik ke pesawat, Hans bertanya, "Apa kali ini kita akan membuat Jacob nggak bisa kembali selamanya?""Iya. Kita mau buat dia mati tragis," sahut Ed. Jacob pasti mati jika berani pergi ke Afrikan pada masa-masa seperti ini.....Setiap hari, media internasional terus memberitakan tentang wabah penyakit di Afrikan. Semua negara segera menyuruh penduduk mereka untuk kembali dari Kango saat wabah penyakit masih bisa dikendalikan. Jika wabah penyakit sudah menyebar ke tempat lain, dunia akan dilanda bencana.Jacob yang baru sampai di Kango langsung pergi ke hotel. Jacob dan 00 tinggal di hotel yang sama, 00 terus mengikuti Jacob ke mana pun dia pergi.Saat tengah malam, sekelompok orang juga menginap di hotel ini. Mereka semua adalah anak buah Jacob.J
Hans dan Ed berbeda. Hans tumbuh besar di markas penelitian. Dia merupakan subjek penelitian.Sebelum menginjak usia 5 tahun, Hans hanya dikelilingi alat-alat. Dia melihat orang-orang yang memakai jas putih dari kaca. Hans mengira orang-orang itu adalah orang tuanya.Kala itu, Hans tidak memahami apa pun. Dia juga tidak pernah melihat langit dan tumbuh-tumbuhan. Ketika Hans diutus untuk mencari Ed, itu adalah pertama kalinya Hans keluar.Sejak kecil, mereka sudah disuntikkan hormon. Jadi, mereka memiliki kecerdasan di atas rata-rata meski baru berusia 5 tahun.Rasa simpati Ed timbul saat melihat ekspresi Hans yang terkejut dan rasa penasaran Hans terhadap dunia. Namun, saat itu Ed tidak langsung setuju untuk kembali ke markas penelitian. Ed berkata, "Aku mau tahu pendapat Bibi Luna."Ed tinggal di organisasi selama beberapa tahun. Dia menganggap Luna seperti ibunya. Sewaktu Ed mempertimbangkan untuk memberi tahu Luna tentang Hans, dia mendengar percakapan Luna dengan tetua pertama."Ke
Luna memandang ke arah kota di Armania, tetapi jarak kota itu dari tempat ini sangat jauh. Terjadi ledakan di kota itu, tepatnya di tempat tinggal Fredie.Saat alat di sekeliling merespons, Fredie sudah naik ke helikopter bersama K. Mereka pergi ke markas pusat.Jero dan Andro duduk di dalam mobil yang berjarak 700 meter dari tempat itu. Mereka melihat pergerakan titik merah di laptop. Ini adalah alamat IP di daerah sekitar sini yang berhasil dibobol dalam waktu singkat. Seharusnya semua ini adalah anggota Bloodkillers.Bloodkillers pernah muncul di Armania. Bahkan, beberapa orang pernah mendengar tentang organisasi ini. Bloodkillers tidak misterius seperti markas penelitian. Jadi, tidak sulit menemukan lokasi K dari jaringan informasi Bakti dan Andro.Bagaimanapun, K muncul di luar Pulau Sangkar. Dia sendiri yang mengungkap keberadaannya. Andro dan lainnya hanya perlu menyuruh orang mulai mengawasi pergerakan K begitu dia muncul di luar Pulau Sangkar.Namun, K sangat licik. Dia tidak
Mainan kayu kecil itu diambil oleh seseorang, tetapi orang itu bukan anak buah Kevin. Orang-orang di dalam ruangan satu per satu meninggalkan tempat itu dan sekarang hanya ada Fredie yang berdiri di samping tempat tidur Kevin. Tidak ada yang tahu sejak kapan Fredie datang ke sana.Fredie mengambil mainan kayu kecil di tangan Kevin dan tersenyum. "Guru, selamat jalan."Mata Kevin membelalak dan mencoba untuk bangun. Namun, tubuhnya sudah tidak mampu bertahan lagi, hanya bisa mengenali suara Fredie yang merupakan murid yang dibimbingnya bersama dengan Peter. Selama bertahun-tahun ini, mereka fokus untuk mencari Luna sampai melupakan keberadaan murid ini.Fredie mengulurkan jarinya untuk menekan sakelar mainan itu, lalu memasukkan serangganya kembali dan menekan sakelarnya lagi. Dia tersenyum dan ekspresinya tetap lembut. "Guru, Tetua Kevin, aku datang mengucapkan selamat tinggal padamu."Kevin merasa ada yang tidak beres dengan nada suara Fredie. Dia ingin menggerakkan kepalanya, tetapi
Kevin tidak mengatakan apa-apa, hanya menyimpan capung bambu itu dengan baik. Dia memeriksa napas di hidung Peter, tetapi tidak ada napas lagi. Setelah itu, dia baru menerima kenyataan bahwa Peter benar-benar sudah meninggal. "Tetua Peter ...."Saat Peter dibawa pergi, Kevin awalnya mengira Fredie yang memerintahkan penangkapan itu. Fredie juga termasuk murid mereka dan dahulu belajar bersama Luna di bawah bimbingan mereka. Namun, Luna jauh lebih berbakat daripada Fredie. Luna termasuk genius terbaik dalam ilmu hipnotis dan seni, sehingga belum genap berusia 18 tahun pun sudah dipilih menjadi Wanita Suci BK.Peter dan Kevin tidak menikah ataupun memiliki putri, sehingga mereka memperlakukan Luna seperti putri mereka sendiri. Sejak Luna menghilang, mereka terus mencari Luna. Namun, mereka tidak pernah menerima kabar tentang Luna.Kevin tidak tahu harus berbuat apa, sehingga dia menyuruh orang-orangnya mempersiapkan pemakaman untuk Peter.Fredie juga menerima kabar Peter sudah meninggal.
Fredie meletakkan gelas anggur di tangannya dan turun ke lantai bawah.Tinggi badan Kevin hanya sekitar 175 cm saja dan agak gemuk. Saat melihat Fredie yang turun, ekspresinya langsung terlihat khawatir. "Fredie, dari mana kamu mendapatkan stempel ubur-ubur itu? Kamu sudah bertemu dengan Luna ya?"Usia Peter dan Kevin sudah termasuk cukup tua di dalam organisasi itu dan mereka juga yang sudah membesarkan Luna. Mereka juga yang sudah mengajarkan ilmu hipnotis pada Luna, hanya saja kemampuan Luna jauh lebih unggul daripada mereka.Kevin datang menemui Fredie karena Fredie jarang ikut campur dengan urusan organisasi meskipun Fredie memiliki pengaruh yang besar. Justru K yang masih bocah itu yang selama ini sering mengarahkan anggota organisasi lainnya.Setelah Luna menghilang, K yang masih sangat muda ini sudah tahu bagaimana caranya memengaruhi hati orang lain. Meskipun tidak memiliki stempel ubur-ubur, selama bertahun-tahun ini semua orang kecuali Peter dan Kevin mendengarkan perkataann
"Tuan Jero, ada ratusan ribu kabel listrik di sini, kami ingin mencoba untuk memutuskan satu per satu. Tapi ...," lapor tim konstruksi di Pulau Sangkar."Ada apa?" tanya Jero."Kemungkinannya satu banding ratusan ribu. Kalau salah memotong kabelnya, Nyonya Luna akan tersetrum," jawab orang itu lagi.Mendengar laporan itu, Jero marah sampai dadanya bergetar dan berpikir orang yang merancang semua ini benar-benar licik. Sepertinya rencana untuk memutuskan kabel ini tidak akan berhasil, mereka harus mempelajari struktur ruangan bawah tanah ini.Jero menarik napas dalam-dalam dan amarah pun membuat tenggorokannya terasa perih. "Aku akan mengirim lebih banyak orang ke sana, kalian segera cari cara untuk memecahkan hal ini.""Baik," jawab orang itu.Di sisi lain. Seperti yang dikatakan oleh tim konstruksi, Fredie yang berada di balik kamera itu memang sedang mengamati semuanya. Dia memegang segelas anggur merah dan tersaji steik yang ditata dengan sangat rapi di depannya.Setiap kali akan ma
Malam itu, Sienna mulai merasakan sakit di perutnya, Jero pun segera memanggilkan dokter untuk memeriksanya. Saat terbangun lagi, wajahnya terlihat jauh lebih pucat dari sebelumnya. Pantas saja dia merasa kemunculan 00 itu terlalu mendadak, ternyata Jacob sudah menyembunyikan sesuatu darinya sejak lama.Sienna menarik napas dalam-dalam dan menatap Jero yang duduk di samping tempat tidurnya. "Kak Jero, apa benar pihak internasional itu masih belum menemukan lokasi markas penelitian itu?"Jero mengernyitkan alis dan menggelengkan kepalanya.Sienna tidak berbicara lagi. Jika bahkan pihak internasional pun belum menemukan markas penelitian, dari mana Jacob mendapatkan informasi itu? Sekarang Jacob bahkan sudah terbang ke Afrikan, sepertinya Jacob sangat yakin orang-orang dari markas penelitian ada di sana.Saat memijat keningnya yang terasa sakit, Sienna tiba-tiba teringat dengan kejadian di arena pertarungan bawah tanah. Saat itu, ada seorang pria yang mengatakan tentang dua subjek percob