Sienna menyadari setelah dia mengatakan kata-kata itu, suasana di mobil itu tiba-tiba menjadi lebih mencekam. Padahal tadinya dia hanya bercanda. Saat Sienna hendak bergurau kembali, Jacob bertanya dengan suara jelas dan nyaring, "Kalau kamu ingin mencari pria lain, pria seperti apa yang kamu inginkan?"Sienna tertegun sejenak lagi. Dia merasa Jacob mungkin selanjutnya akan bertanya bagaimana jika dia yang menjadi pria itu? Sienna benar-benar merasa gila karena berpikir Jacob adalah tipe orang yang ingin menjadi selingkuhan. Pikiran aneh ini membuatnya langsung menundukkan kepala dan tersenyum."Tuan Jacob, aku tadi hanya sedang bercanda."Tatapan Jacob menjadi dingin dan tidak berkata apa-apa lagi.Setelah mobil berhenti di Kompleks Mawaria dan keluar dari mobil, Sienna berencana untuk berterima kasih kepada Jacob, tetapi Jacob langsung pergi dan tidak mengucapkan apa pun. Dia langsung berdiri tegak dan menghela napas. Sifat Jacob benar-benar sulit ditebak.Setelah kembali ke Kompleks
Sienna tertegun melihat foto yang diberikan Willow dan mengernyitkan alisnya. Di foto itu terlihat Santo sedang memeluk wanita di resepsionis perusahaan Keluarga Winata. Dia sudah mengenal jelas rupa wanita di resepsionis itu karena sudah beberapa kali pergi ke perusahaan. Dalam foto itu, Santo menekan wanita resepsionis itu di kursi mobil. Kelihatan jelas, keduanya sudah tidak tahan lagi dan melakukan hal yang tidak senonoh di dalam mobil.Orang yang bisa bekerja di resepsionis biasanya memiliki penampilan yang sangat cantik. Lagi pula, resepsionis ini baru lulus sekolah tahun ini, masih sangat muda dan berusia kurang dari 20 tahun. Santo sudah bekerja di perusahaan Keluarga Winata selama bertahun-tahun dan sudah berusia 40-an, tetapi sepertinya masih belum menikah.Memikirkan hal itu, Sienna mengernyitkan alisnya. Benar juga, kenapa Santo masih belum menikah? Jika dia benar-benar menyukai wanita resepsionis ini, dia bisa terang-terangan mengakui wanita itu adalah pacarnya. Mengapa me
Sienna sangat ingin membantah pernyataan Willow. Sebab, dia tahu dari mulut Jacob sendiri bahwa pria itu baru berhubungan intim untuk pertama kalinya belakangan ini. Sebelumnya, Jacob belum pernah tidur dengan siapa pun dalam hidupnya. Mungkin karena sering mendengar omong kosong dari Willow, Sienna merasa puas saat memikirkan dia berhasil mendapatkan keperawanan Jacob, meskipun saat itu rasanya cukup menderita.Willow yang berada di sampingnya menghela napas. "Hebat juga kalian berdua bisa saling menyelingkuhi."Sienna ingin mengalihkan topik ini, tetapi Willow tidak membiarkannya begitu saja. "Kamu masih belum bilang siapa teman kencanmu itu?""Kamu nggak kenal.""Apa orangnya garang? Sejujurnya, saat aku menonton film dulu ....""Cukup! Sangat garang, jangan dibahas lagi."Willow langsung tertawa. "Sudah ada pengalaman dengan pria, tapi kenapa masih merasa nggak nyaman membahas topik ini? Sebelumnya karena kamu masih perawan, aku nggak berani membahas hal-hal ini di depanmu. Tapi, s
Di sisi lain. Mendengar Harris sudah membuka matanya, Susan sangat ketakutan. Kenapa secepat itu? Bukankah dokter mengatakan satu minggu lagi Harris baru sadar? Dia buru-buru pergi ke rumah sakit. Setelah melihat Harris masih terus koma, dia baru merasa lega. Dia tidak bisa melakukan apa pun karena pengawal masih tetap berjaga di depan pintu dan hanya bisa bergegas menelepon Santo."Dokter bilang, hari ini Harris sudah membuka matanya! Santo, kita harus bagaimana? Terjadi sesuatu lagi dengan Junando, aku benar-benar takut."Santo juga merasa terkejut. Dia tidak menyangka kondisi tubuh Harris sudah seperti itu, dia masih bisa begitu cepat sadar. Namun, hal itu tidak menjadi masalah. Sebab, jaringannya sudah diatur dengan baik. Setelah uangnya masuk dua hari lagi, dia akan pergi ke luar negeri dengan uang itu."Susan, kamu jangan khawatir. Dia hanya membuka mata, masih butuh waktu yang sangat lama untuk bisa berbicara."Susan merasa tidak tenang. "Begitu Harris bisa berbicara, kita akan
"Jangan pukul lagi. Asalkan kalian berhenti memukulku, aku bersedia memberikan kalian satu miliar!"Namun, orang itu terus mengayunkan tongkatnya dan memarahi Santo dengan ganas."Kamu sudah menipu perasaan adikku, aku akan membunuhmu hari ini!"Santo meniduri begitu banyak wanita, wanita yang dibiayainya juga banyak. Orang terakhir dia dekati adalah resepsionis di perusahaannya. Dia sangat suka dengan wanita itu karena masih sangat muda. Dia memberinya 40 juta per bulan dan wanita itu bisa melakukan semua jenis gaya untuk melayani birahi Santo. Secara logika, hubungannya dengan wanita hanya soal uang, tidak mungkin menipu perasaan seseorang.Beberapa pria yang menyerang Santo hanya sembarangan mencari alasan saja. Setelah Santo dipukuli hingga tidak bisa bergerak, mereka baru perlahan-lahan meninggalkannya. Mereka sudah merusak kamera pengawas di sana terlebih dahulu, jadi Santo pasti tidak akan menemukan mereka. Santo dibawa ke rumah sakit pada pukul tiga dini hari dan langsung masu
Sienna makin mengernyitkan alisnya. Di situs itu hanya tertulis kerja sama dengan Keluarga Winata senilai 10 triliun, tetapi tidak dituliskan isi kerja samanya. Dia langsung menjadi cemas. Kerja sama apa sebenarnya hingga memerlukan dana 10 triliun? Pada putaran pendanaan terakhir perusahaan Keluarga Winata, bahkan Keluarga Yuwono juga tidak menginvestasikan 10 triliun. Namun, proyek ini malah membutuhkan dana yang diperoleh besar dari pendanaan itu.Jantung Sienna berdebar dan dia tidak bisa duduk diam lagi. Dia menelepon menghubungi Mike yang baru saja mengakuisisi perusahaan Petra belum lama ini. Mike ini seharusnya tahu lebih banyak tentang Perusahaan Pukarta ini daripada Willow.Saat menerima telepon dari Sienna, Mike sedang rapat dan memainkan pulpen dengan santai di ujung jarinya."Penny, kamu terlalu keterlaluan, saat ada perlu baru mencariku!""Pak Mike, aku hanya ingin tahu proyek apa yang telah dikeluarkan Perusahaan Pukarta," tanya Sienna.Punggung Mike bersandar ke belakan
Jacob terlihat sangat tenang, seolah-olah yang terkena masalah bukanlah keluarga istrinya. Sony menghela napas melihatnya, sepertinya bosnya ini memang tidak peduli pada istrinya. Baiklah, mulai sekarang, dia tidak akan membahas apa pun tentang Keluarga Winata lagi."Tuan, Pak Darwo sudah menelepon 2 kali hari ini. Beliau ingin tahu kamu pergi menemui Nona Elena atau nggak," ucap Sony.Darwo sangat berantisipasi terhadap Elena. Sambil menerima kontrak yang diberikan Sony, Jacob pun merasa kakeknya ini sebenarnya berantisipasi terhadap orang lain. Jacob tentu tahu siapa orangnya.Jacob harus menghadiri banyak rapat setiap harinya. Kalau bukan berada di ruang rapat, berarti dalam perjalanan untuk menghadiri rapat. Dia tidak pernah membawa ponselnya saat rapat sehingga tidak sempat menjawab panggilan dari Darwo dan Elena."Nona Elena juga ingin kamu menjenguknya," tambah Sony."Gimana kondisi Elena sekarang?" tanya Jacob."Cedera otot dan tulang membutuhkan 100 hari untuk sembuh, mungkin
Begitu menghindar, Sienna langsung meraih pergelangan tangan Yuliana dan merebut belati itu. Di sisi lain, para satpam rumah sakit juga melihat kejadian ini sehingga ada 2 yang bergegas menghampiri dan menundukkan Yuliana.Yuliana terus menatap Sienna lekat-lekat. Dia memaki, "Jalang! Tunggu saja pembalasanku!"Sienna mengernyit melihatnya. Wanita ini hanya dipecat, tetapi reaksinya sampai berlebihan begini?Yuliana menambahkan, "Aku nggak nyangka dia akan membantumu! Pasti ada sesuatu di antara kalian berdua! Pasti kamu yang merayunya! Dasar jalang! Kamu harus mati!"Sienna merasa sikap Yuliana ini sangat konyol. Dia baru mengerti bahwa wanita ini sakit hati pada Jacob. Benar juga, setelah menerima surat pemecatan, Yuliana pasti langsung pergi mencari Jacob.Sienna benar-benar tidak tahan dengan Yuliana yang terus memakinya jalang. Selagi ada satpam yang menahan wanita ini, Sienna segera maju dan melayangkan 2 kali tamparan padanya.Yuliana tentu terperangah. Dia mendongak menatap den
Wiandro melihat jam, lalu bertanya kepada Wanda, "Kamu butuh berapa menit?""Sepuluh menit sudah cukup," sahut Wanda.Mereka berdua pergi ke ruang privat yang tenang. Wanda duduk tegak. Wajahnya yang membengkak tampak sangat mencolok.Namun, Wiandro tiba-tiba merasa Wanda bukan wanita yang lemah. Mungkin Wanda hanya gentar saat menghadapi Benny.Hanya saja, ini bukan urusan Wiandro. Pihak yang jatuh cinta terlebih dahulu pasti akan disakiti.Wanda menjelaskan, "Pak Wiandro, aku ingin tahu masalah Keluarga Hanaya. Willow itu temannya Bu Sienna, jadi aku khawatir. Hari ini, aku menghubungi Willow, tapi Willow bilang dia baik-baik saja."Wanda menambahkan, "Media terus memberitakan masalah Keluarga Hanaya. Apa ayah Willow benar-benar dipenjara?"Saat menanyakan hal ini, sebenarnya Wanda menebak apa yang diberitakan media memang benar. Ayah Willow memang dipenjara.Namun, yang paling penting adalah peran Dickson dalam permasalahan ini. Jika Dickson yang memenjarakan presdir Hanaya Jeweller
Tatapan semua orang tertuju pada Wanda. Suasana menjadi hening. Kemudian, Cristin yang berpura-pura terkejut menutup mulutnya.Cristin berseru, "Ada apa dengan wanita ini? Kenapa dia bisa masuk ke sini? Cepat suruh orang seret dia keluar."Wiandro melirik Cristin sekilas. Seharusnya Hilda tidak bisa masuk ke bar ini. Sepertinya, ini trik Cristin.Hanya saja, awalnya Cristin berencana membuat Hilda dipermalukan di depan Benny. Tidak disangka, Wanda datang. Jadi, Cristin bisa membereskan Hilda dan Wanda sekaligus.Petugas keamanan menarik Hilda, tetapi Hilda masih tidak berhenti memaki, "Lepaskan aku! Aku mau habisi wanita sialan itu! Dasar wanita murahan! Berengsek!"Kata-kata Hilda sangat kasar. Semua orang di tempat mengernyit. Cristin malah sengaja bertanya, "Bu Wanda, ibumu sudah diseret keluar. Apa kamu nggak melihat kondisinya?"Cristin menambahkan, "Sekalian beri dia pelajaran. Sebagai sesama wanita, seharusnya dia nggak bicara begitu kasar. Didikan keluarganya benar-benar mempri
Setiap kali bertemu, Sherly selalu menuangkan minuman ke tubuh Wanda. "Wanda, aku rasa kamu masih belum mengerti apa yang sudah kukatakan sebelumnya, kamu dan kakakku dari dunia yang berbeda. Kamu nggak tahu malu ya? Kamu ingin kakakku bertindak sekejam apa baru kamu mau menyerah?"Kata-kata ini membuat Wanda merasa malu. Malam ini dia bukan datang untuk mencari Benny dan dia memang tidak tahu Benny ada di sini.Pada saat itu, Sherly mendekat untuk menjambak rambut Wanda dan langsung menamparnya. Dia ingin menghindar, tetapi dua pengawal Sherly mendekat dan langsung menekan bahunya dengan kuat.Plak!Sherly merasa masih belum puas setelah menampar Wanda sekali, sehingga dia menampar dua kali lagi. Wajah Wanda pun langsung membengkak, tetapi Wanda sudah terbiasa dengan perlakuan ini."Cepat pergi. Dengar baik-baik. Malam ini adalah kencan pertama Kak Cristin dan kakakku. Kalau kamu berani mengganggu mereka, aku akan langsung mengulitimu," kata Sherly. Namun, setelah mengatakan itu, pand
[ Kalau kami ingin pergi berjalan-jalan, aku bisa menemanimu. ]Wanda mengirim pesan itu lagi, tetapi dia tahu Willow pasti akan menolaknya.[ Nggak perlu, aku benar-benar baik-baik saja. Sienna juga baru saja meneleponku, tapi dia sangat sibuk. Nggak usah dibicarakan lagi, aku juga ada urusan di sini. ][ Baiklah, kamu sibuk saja dulu. ]Wanda meletakkan ponselnya dan melihat kantor di depannya. Dia sudah lembur selama dua hari berturut-turut dan tidak pulang sama sekali. Yang dilakukannya hanya mencuci muka dan mengganti pakaian di ruang istirahat di kantor, lalu langsung kembali bekerja tanpa membuang waktu sedikit pun. Setelah sekarang memiliki sedikit waktu untuk bersantai, matanya terasa pedih.Pada saat itu, ada seseorang yang mengetuk pintu kantor dan yang masuk adalah Manfred dengan sebuah berkas di tangannya. Melihat Wanda masih berada di sana, dia tercengang. "Kamu nggak pulang selama dua hari ini?""Ya, aku ingin menyelesaikan berkas-berkas selama sebulan ini," jawab Wanda.
Wanita itu merasa sangat benci. Dia bertanya-tanya mengapa ada perdagangan manusia di dunia ini, ada orang yang menculik anak-anak di jalanan, dan dia yang harus mengalami semua ini.Dia tidak bisa keluar dari trauma itu dan terus mimpi buruk selama bertahun-tahun ini, sehingga dia berusaha melatih dirinya dan menjadi lebih kuat. Di dalam mimpinya, dia sudah berkali-kali mencegah bencana itu terjadi dan memegang tangan adiknya. Oleh karena itu, dia merasa dunia terasa begitu tidak nyata setiap kali terbangun."Sienna, kamu percaya dia masih hidup dan sedang menungguku, 'kan? Kadang-kadang, aku bahkan bisa mendengarnya memanggilku kakak."Sienna mengambil tisu dari samping dan memberikannya pada wanita itu.Wanita itu tidak mengambil tisunya, melainkan berbaring dan perlahan-lahan menutup matanya yang terus berlinang air mata.Sienna juga tidak tahu harus berkata apa, hanya bisa pergi dengan diam-diam agar wanita itu bisa menenangkan diri sejenak. Dia masih tidak merasa mengantuk setela
Meskipun kaca dari lemari itu bukan kaca biasa, kacanya tetap retak dan pecah menjadi serpihan yang jatuh ke lantai. Serpihan itu melukai punggung tangan Ed sampai berdarah, tetapi dia tidak peduli. Dia bahkan tidak membalut tangannya, malahan langsung berbalik dan kembali ke kamarnya untuk tidur.Jacob yang melihat pemandangan itu masih tidak tahu apa yang sedang terjadi dengan Ed. Hingga dia melewati kamar lainnya dan mendengar suara-suara yang tidak senonoh sampai dia berharap tidak memiliki telinga. Dia tidak percaya suara yang berasal dari wanita berusia 50 tahun itu bisa begitu dibuat-buat dan manja sampai membuat orang merinding.Dia yang tahu apa yang sedang terjadi di bawah sana dan juga mendengar nama yang dipanggil wanita itu, akhirnya mengerti mengapa Ethan bisa begitu gila. Demi menyenangkan wanita itu, Ethan rela mengorbankan saudara kembarnya untuk melayani wanita tua yang licik itu. Bagaimana mungkin Ethan tidak menjadi gila? Bagaimanapun juga, Ethan adalah orang yang s
Di ruangan lain, Jacob kembali menyelinap ke dalam saluran ventilasi. Dia terus menjelajahi area itu, tetapi dia menyadari tempat itu hanya memiliki tiga titik yang tersambung tidak peduli seberapa keras pun dia mencarinya. Sharon selalu mengawasinya saat pagi hari, sehingga dia tidak masuk ke saluran ventilasi saat hari masih terang.Sekarang, Jacob kembali menjelajahi setiap area dan akhirnya menemukan Bukti. Kamar yang dihuni Bakti berada tepat di bawahnya, sepertinya Bakti juga menyamar sebagai salah satu pegawai tingkat bawah. Memang paling mudah untuk menyamar sebagai pegawai tingkat bawah di sini karena semuanya mengenakan pakaian pelindung yang tebal.Saat ini, Bakti sudah melepaskan pakaian pelindungnya. Meskipun tidak ada lubang yang tersambung di sana, dia bisa mendengar suara Jacob yang mengetuk bagian atas saluran ventilasi karena ada beberapa celah kecil. Dia pun mengangkat kepala dan melihat ke arah datangnya suara itu.Jacob bertanya, "Mana Arlo?"Jika bukan karena memi
Ed mengepalkan tangannya yang terkulai di samping dengan makin erat. Jika sesuai dengan pemikirannya yang sebelumnya, dia akan langsung menyetujui permintaan Mae. Pentingnya posisi ketua ini setara dengan kekayaan sebuah negara dan dia bisa bebas menggunakan obat-obat dari markas penelitian untuk mencapai tujuannya.Ini adalah ambisi yang selalu diinginkan Ed, tetapi sekarang dia malah ragu selama beberapa detik. Sepuluh detik kemudian, dia baru mengangkat kepalanya dengan lembut dan menatap Mae. "Guru, aku mengerti."Mae pun tersenyum. Dia tahu Ed adalah orang yang selalu tidak segan untuk melakukan apa pun demi mencapai tujuannya. Lagi pula, Hans ini hanya seorang kerabat saja. Keberadaan Hans juga tidak begitu penting, sama sekali tidak perlu dipikirkan.Dia mengangkat tangan dan menepuk bahu Ed. "Pergi lanjutkan pekerjaanmu."Ed berbalik, tetapi ekspresinya masih agak muram. Pada saat itu, pandangannya tiba-tiba tertuju pada Jacob.Namun, Jacob tidak menatap Ed, melainkan berjalan
Setelah memastikan beberapa titik yang terhubung dan perkiraan lokasinya, Jacob kembali ke kamarnya dan masuk ke kamar mandi untuk mandi. Saat membuka lemari, dia menemukan beberapa set pakaian pelindung yang baru di dalamnya. Dia langsung mengernyitkan alis dan secara refleks melihat ke sekeliling kamar.Saat tadi baru masuk ke kamar, Jacob tidak membuka lemari itu. Oleh karena itu, dia tidak tahu apakah pakaian itu memang sudah ada di dalam lemari sejak awal atau doktor wanita itu masuk ke kamarnya saat dia pergi. Meskipun pintu kamar terkunci dari dalam, wanita itu pasti memiliki kunci juga. Namun, dia tetap merebahkan diri di atas tempat tidur dan memejamkan mata untuk istirahat.Keesokan paginya, Jacob mengenakan pakaian dan kacamata pelindung sebelum keluar.Sharon sudah berdiri di depan meja penelitian dengan berbagai macam reagen di tangannya. Dia menyodorkan salah satu nampan dan berkata dengan nada yang datar, "Antarkan semua ini ke luar dan serahkan pada orang yang ada di de