Di sisi lain. Mendengar Harris sudah membuka matanya, Susan sangat ketakutan. Kenapa secepat itu? Bukankah dokter mengatakan satu minggu lagi Harris baru sadar? Dia buru-buru pergi ke rumah sakit. Setelah melihat Harris masih terus koma, dia baru merasa lega. Dia tidak bisa melakukan apa pun karena pengawal masih tetap berjaga di depan pintu dan hanya bisa bergegas menelepon Santo."Dokter bilang, hari ini Harris sudah membuka matanya! Santo, kita harus bagaimana? Terjadi sesuatu lagi dengan Junando, aku benar-benar takut."Santo juga merasa terkejut. Dia tidak menyangka kondisi tubuh Harris sudah seperti itu, dia masih bisa begitu cepat sadar. Namun, hal itu tidak menjadi masalah. Sebab, jaringannya sudah diatur dengan baik. Setelah uangnya masuk dua hari lagi, dia akan pergi ke luar negeri dengan uang itu."Susan, kamu jangan khawatir. Dia hanya membuka mata, masih butuh waktu yang sangat lama untuk bisa berbicara."Susan merasa tidak tenang. "Begitu Harris bisa berbicara, kita akan
"Jangan pukul lagi. Asalkan kalian berhenti memukulku, aku bersedia memberikan kalian satu miliar!"Namun, orang itu terus mengayunkan tongkatnya dan memarahi Santo dengan ganas."Kamu sudah menipu perasaan adikku, aku akan membunuhmu hari ini!"Santo meniduri begitu banyak wanita, wanita yang dibiayainya juga banyak. Orang terakhir dia dekati adalah resepsionis di perusahaannya. Dia sangat suka dengan wanita itu karena masih sangat muda. Dia memberinya 40 juta per bulan dan wanita itu bisa melakukan semua jenis gaya untuk melayani birahi Santo. Secara logika, hubungannya dengan wanita hanya soal uang, tidak mungkin menipu perasaan seseorang.Beberapa pria yang menyerang Santo hanya sembarangan mencari alasan saja. Setelah Santo dipukuli hingga tidak bisa bergerak, mereka baru perlahan-lahan meninggalkannya. Mereka sudah merusak kamera pengawas di sana terlebih dahulu, jadi Santo pasti tidak akan menemukan mereka. Santo dibawa ke rumah sakit pada pukul tiga dini hari dan langsung masu
Sienna makin mengernyitkan alisnya. Di situs itu hanya tertulis kerja sama dengan Keluarga Winata senilai 10 triliun, tetapi tidak dituliskan isi kerja samanya. Dia langsung menjadi cemas. Kerja sama apa sebenarnya hingga memerlukan dana 10 triliun? Pada putaran pendanaan terakhir perusahaan Keluarga Winata, bahkan Keluarga Yuwono juga tidak menginvestasikan 10 triliun. Namun, proyek ini malah membutuhkan dana yang diperoleh besar dari pendanaan itu.Jantung Sienna berdebar dan dia tidak bisa duduk diam lagi. Dia menelepon menghubungi Mike yang baru saja mengakuisisi perusahaan Petra belum lama ini. Mike ini seharusnya tahu lebih banyak tentang Perusahaan Pukarta ini daripada Willow.Saat menerima telepon dari Sienna, Mike sedang rapat dan memainkan pulpen dengan santai di ujung jarinya."Penny, kamu terlalu keterlaluan, saat ada perlu baru mencariku!""Pak Mike, aku hanya ingin tahu proyek apa yang telah dikeluarkan Perusahaan Pukarta," tanya Sienna.Punggung Mike bersandar ke belakan
Jacob terlihat sangat tenang, seolah-olah yang terkena masalah bukanlah keluarga istrinya. Sony menghela napas melihatnya, sepertinya bosnya ini memang tidak peduli pada istrinya. Baiklah, mulai sekarang, dia tidak akan membahas apa pun tentang Keluarga Winata lagi."Tuan, Pak Darwo sudah menelepon 2 kali hari ini. Beliau ingin tahu kamu pergi menemui Nona Elena atau nggak," ucap Sony.Darwo sangat berantisipasi terhadap Elena. Sambil menerima kontrak yang diberikan Sony, Jacob pun merasa kakeknya ini sebenarnya berantisipasi terhadap orang lain. Jacob tentu tahu siapa orangnya.Jacob harus menghadiri banyak rapat setiap harinya. Kalau bukan berada di ruang rapat, berarti dalam perjalanan untuk menghadiri rapat. Dia tidak pernah membawa ponselnya saat rapat sehingga tidak sempat menjawab panggilan dari Darwo dan Elena."Nona Elena juga ingin kamu menjenguknya," tambah Sony."Gimana kondisi Elena sekarang?" tanya Jacob."Cedera otot dan tulang membutuhkan 100 hari untuk sembuh, mungkin
Begitu menghindar, Sienna langsung meraih pergelangan tangan Yuliana dan merebut belati itu. Di sisi lain, para satpam rumah sakit juga melihat kejadian ini sehingga ada 2 yang bergegas menghampiri dan menundukkan Yuliana.Yuliana terus menatap Sienna lekat-lekat. Dia memaki, "Jalang! Tunggu saja pembalasanku!"Sienna mengernyit melihatnya. Wanita ini hanya dipecat, tetapi reaksinya sampai berlebihan begini?Yuliana menambahkan, "Aku nggak nyangka dia akan membantumu! Pasti ada sesuatu di antara kalian berdua! Pasti kamu yang merayunya! Dasar jalang! Kamu harus mati!"Sienna merasa sikap Yuliana ini sangat konyol. Dia baru mengerti bahwa wanita ini sakit hati pada Jacob. Benar juga, setelah menerima surat pemecatan, Yuliana pasti langsung pergi mencari Jacob.Sienna benar-benar tidak tahan dengan Yuliana yang terus memakinya jalang. Selagi ada satpam yang menahan wanita ini, Sienna segera maju dan melayangkan 2 kali tamparan padanya.Yuliana tentu terperangah. Dia mendongak menatap den
Ketika mendengar suara pintu terbuka, Sienna langsung meletakkan korannya. Setelah menunggu begitu lama di sini, suasana hatinya sudah berangsur membaik. Namun, ini bukan berarti niat awalnya berubah. Sienna menyapa dengan sopan, "Tuan Jacob."Jacob berjalan ke meja marmer hitam, lalu duduk di kursi kulitnya dan berkata, "Kalau ada urusan, kita bicarakan 2 jam lagi. Aku harus rapat dulu."Sienna menundukkan kepalanya. Lagi pula, dia sudah menunggu 2 jam sehingga tidak keberatan kalau harus menunggu lagi. Pokoknya, urusannya ini harus beres malam ini juga. Dia pun membalas, "Baiklah kalau begitu."Jacob menengadah menatap Sienna dengan tatapan mendalam. Saat ini, Sony tiba-tiba masuk karena ingin mengantar kopi untuk Jacob. Sebelum Sony keluar, Jacob bertanya dengan lirih, "Penny, kamu sudah makan malam belum?"Sienna sangat kesal dibuat Yuliana sehingga tidak sempat untuk makan lagi. Jadi, dia pun menjawab, "Belum.""Sony, siapkan makan malam untuk Penny," perintah Jacob. Mendengar ini
Langkah kaki Jacob seketika terhenti. Entah mengapa, dia merasa kesal mendengarnya. Waktu itu, wanita ini menggunakan berbagai cara supaya bisa menjadi desainernya. Sekarang, dia membuang pekerjaannya begitu saja.Sienna tidak memperhatikan Jacob yang berhenti berjalan sehingga terus melangkah maju. Hidungnya pun tidak sengaja mengenai punggung Jacob dan terasa agak sakit."Kenapa?" tanya Jacob dengan datar, bahkan nada bicaranya ini terdengar lebih dingin dari biasanya."Yuliana dan Elena terus mencari masalah denganku, aku takut nasibku nggak akan sebagus hari ini," jawab Sienna.Yang dikatakan Sienna memang benar. Jika Jacob terus menjadi penjamin Yuliana setiap kali wanita ini menyerangnya, dia mungkin saja bisa mati. Masalah nyawa tidak boleh dianggap sebagai permainan.Jacob masuk ke lift, Sienna juga mengikutinya. Jacob bertanya, "Apa yang terjadi hari ini?""Tuan Jacob, kamu menjadi penjamin Yuliana, tapi nggak tahu dia berselisih denganku? Beberapa hari lalu, dia mencoba memfi
Sepanjang perjalanan, keduanya tidak berbicara lagi. Mobil akhirnya sampai di Kompleks Mawaria. Sienna membuka pintu mobil dan hendak turun, tetapi teringat pada sesuatu sehingga berhenti dan duduk kembali. Dia bertanya, "Tuan Jacob, jika Elena melakukan sesuatu padaku lagi, apa aku boleh melaporkannya kepadamu?"Sienna mengatakannya dengan lantang. Bagaimanapun, Keluarga Winata kalah dari Keluarga Prawira, apalagi Keluarga Yuwono. Selain itu, Elena adalah kekasih Jacob. Wanita ini mengandalkan kekuasaan Jacob dan bisa melakukan lebih banyak hal di kemudian hari.Jacob menatap Sienna. Sesudah terdiam beberapa saat, dia baru bertanya, "Kenapa kamu merasa aku akan berdiri di pihakmu?""Bukan berdiri di pihakku, tapi membela kebenaran. Setidaknya, aku nggak akan mengusik Nona Elena. Dia menganggapku sebagai musuhnya, padahal aku nggak punya hubungan apa pun denganmu," ucap Sienna.Ketika mengucapkan kalimat terakhirnya itu, Sienna merasa tatapan pria ini menjadi penuh ancaman. Dia pun men
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg