Jacob memegang bunga itu dengan satu tangan dan memegang ponsel dengan tangan lainnya. Dia sedang menerima panggilan telepon dari Sony.Sony berkata, "Begini, Tuan Jacob. Setelah kita menghambat proyek Keluarga Winata sebelumnya, sekarang Harris dirawat di rumah sakit. Kini, tampaknya asistennya yang menangani urusan resmi. Dia menandatangani sebuah proyek dengan sebuah perusahaan belakangan ini. Tapi, perusahaan itu adalah perusahaan yang masuk daftar hitam Grup Yuwono.""Proyek ini adalah jebakan. Kelak, mereka mungkin harus membayar kompensasi puluhan triliun. Seharusnya Keluarga Winata nggak punya aset lancar sebanyak itu. Kalau mereka benar-benar menandatangani kontrak, Keluarga Winata nggak akan mampu membayar kompensasi nanti. Setelah itu, mereka pasti akan bangkrut," ujar Sony lagi.Sony baru mendengar kabar ini saat dia sedang berbincang dengan seorang teman. Bagaimanapun, masalah ini berkaitan dengan istri Jacob. Sony berpikir dia lebih baik mengingatkan Jacob. Siapa tahu bos
Pintu bangsal mendadak dibuka. Elena yang hendak keluar langsung terkejut saat melihat bunga di tangan Jacob. "Jacob!" seru Elena.Elena menundukkan kepalanya dan mencium bunga itu. Kemudian, dia buru-buru meminta Yuliana untuk mencari vas. Yuliana sedikit iri melihat Jacob membawakan Elena bunga, tetapi dia tidak berani menunjukkannya. Dia buru-buru pergi untuk meminta vas, lalu memasukkan bunga mawar itu ke dalamnya.Sebenarnya, Jacob hanya kebetulan melewati toko bunga saat datang ke sini. Tidak ada maksud khusus di balik tindakannya, dia hanya tidak ingin datang dengan tangan kosong."Kamu sudah merasa baikan belum?" tanya Jacob.Berhubung Elena mengalami cedera yang lumayan serius, dia harus dirawat baik-baik di rumah sakit. Namun, mengingat Jacob menemaninya kali ini, Elena bahkan merasa senang saat berbaring di tempat tidur."Sudah lebih baik. Makanan yang barusan diantar sama koki enak banget. Ngomong-ngomong, bukannya kamu sangat sibuk? Makasih sudah meluangkan waktu untuk men
Di leher Sienna masih terbalut perban. Saat pintu lift tertutup, Jacob bertanya kepadanya, "Kenapa lehermu terluka?""Nggak sengaja." Nada bicara Sienna juga menjadi makin datar dan tidak melihat ke arah Jacob.Lift berhenti di lantai satu, Sienna sendirian pergi mengurus prosedur keluar dari rumah sakit. Jacob melihatnya dari belakang dan mengernyitkan alisnya. Dia berpikir bahwa Sienna sepertinya selalu sendirian.Saat Jacob hendak naik ke mobil, Sienna telah kembali dan berdiri di pinggir jalan untuk mencari taksi. Jacob duduk di dalam mobil dengan kedua tangannya memegang setir dan ujung jarinya mengetuk beberapa kali dengan lembut. Dalam hatinya merasa Sienna benar-benar ceroboh. 'Kenapa Sienna malah sama sekali nggak ingat kejadian malam itu?' pikir Jacob seraya memijat dahinya.Mobil Jacob perlahan-lahan berhenti. Dia menurunkan jendela mobil dan bertanya, "Mau ke mana?"Sienna yang melihat Jacob belum pergi merasa terkejut. Kebetulan di tempat itu juga susah untuk mendapatkan t
Sienna menyadari setelah dia mengatakan kata-kata itu, suasana di mobil itu tiba-tiba menjadi lebih mencekam. Padahal tadinya dia hanya bercanda. Saat Sienna hendak bergurau kembali, Jacob bertanya dengan suara jelas dan nyaring, "Kalau kamu ingin mencari pria lain, pria seperti apa yang kamu inginkan?"Sienna tertegun sejenak lagi. Dia merasa Jacob mungkin selanjutnya akan bertanya bagaimana jika dia yang menjadi pria itu? Sienna benar-benar merasa gila karena berpikir Jacob adalah tipe orang yang ingin menjadi selingkuhan. Pikiran aneh ini membuatnya langsung menundukkan kepala dan tersenyum."Tuan Jacob, aku tadi hanya sedang bercanda."Tatapan Jacob menjadi dingin dan tidak berkata apa-apa lagi.Setelah mobil berhenti di Kompleks Mawaria dan keluar dari mobil, Sienna berencana untuk berterima kasih kepada Jacob, tetapi Jacob langsung pergi dan tidak mengucapkan apa pun. Dia langsung berdiri tegak dan menghela napas. Sifat Jacob benar-benar sulit ditebak.Setelah kembali ke Kompleks
Sienna tertegun melihat foto yang diberikan Willow dan mengernyitkan alisnya. Di foto itu terlihat Santo sedang memeluk wanita di resepsionis perusahaan Keluarga Winata. Dia sudah mengenal jelas rupa wanita di resepsionis itu karena sudah beberapa kali pergi ke perusahaan. Dalam foto itu, Santo menekan wanita resepsionis itu di kursi mobil. Kelihatan jelas, keduanya sudah tidak tahan lagi dan melakukan hal yang tidak senonoh di dalam mobil.Orang yang bisa bekerja di resepsionis biasanya memiliki penampilan yang sangat cantik. Lagi pula, resepsionis ini baru lulus sekolah tahun ini, masih sangat muda dan berusia kurang dari 20 tahun. Santo sudah bekerja di perusahaan Keluarga Winata selama bertahun-tahun dan sudah berusia 40-an, tetapi sepertinya masih belum menikah.Memikirkan hal itu, Sienna mengernyitkan alisnya. Benar juga, kenapa Santo masih belum menikah? Jika dia benar-benar menyukai wanita resepsionis ini, dia bisa terang-terangan mengakui wanita itu adalah pacarnya. Mengapa me
Sienna sangat ingin membantah pernyataan Willow. Sebab, dia tahu dari mulut Jacob sendiri bahwa pria itu baru berhubungan intim untuk pertama kalinya belakangan ini. Sebelumnya, Jacob belum pernah tidur dengan siapa pun dalam hidupnya. Mungkin karena sering mendengar omong kosong dari Willow, Sienna merasa puas saat memikirkan dia berhasil mendapatkan keperawanan Jacob, meskipun saat itu rasanya cukup menderita.Willow yang berada di sampingnya menghela napas. "Hebat juga kalian berdua bisa saling menyelingkuhi."Sienna ingin mengalihkan topik ini, tetapi Willow tidak membiarkannya begitu saja. "Kamu masih belum bilang siapa teman kencanmu itu?""Kamu nggak kenal.""Apa orangnya garang? Sejujurnya, saat aku menonton film dulu ....""Cukup! Sangat garang, jangan dibahas lagi."Willow langsung tertawa. "Sudah ada pengalaman dengan pria, tapi kenapa masih merasa nggak nyaman membahas topik ini? Sebelumnya karena kamu masih perawan, aku nggak berani membahas hal-hal ini di depanmu. Tapi, s
Di sisi lain. Mendengar Harris sudah membuka matanya, Susan sangat ketakutan. Kenapa secepat itu? Bukankah dokter mengatakan satu minggu lagi Harris baru sadar? Dia buru-buru pergi ke rumah sakit. Setelah melihat Harris masih terus koma, dia baru merasa lega. Dia tidak bisa melakukan apa pun karena pengawal masih tetap berjaga di depan pintu dan hanya bisa bergegas menelepon Santo."Dokter bilang, hari ini Harris sudah membuka matanya! Santo, kita harus bagaimana? Terjadi sesuatu lagi dengan Junando, aku benar-benar takut."Santo juga merasa terkejut. Dia tidak menyangka kondisi tubuh Harris sudah seperti itu, dia masih bisa begitu cepat sadar. Namun, hal itu tidak menjadi masalah. Sebab, jaringannya sudah diatur dengan baik. Setelah uangnya masuk dua hari lagi, dia akan pergi ke luar negeri dengan uang itu."Susan, kamu jangan khawatir. Dia hanya membuka mata, masih butuh waktu yang sangat lama untuk bisa berbicara."Susan merasa tidak tenang. "Begitu Harris bisa berbicara, kita akan
"Jangan pukul lagi. Asalkan kalian berhenti memukulku, aku bersedia memberikan kalian satu miliar!"Namun, orang itu terus mengayunkan tongkatnya dan memarahi Santo dengan ganas."Kamu sudah menipu perasaan adikku, aku akan membunuhmu hari ini!"Santo meniduri begitu banyak wanita, wanita yang dibiayainya juga banyak. Orang terakhir dia dekati adalah resepsionis di perusahaannya. Dia sangat suka dengan wanita itu karena masih sangat muda. Dia memberinya 40 juta per bulan dan wanita itu bisa melakukan semua jenis gaya untuk melayani birahi Santo. Secara logika, hubungannya dengan wanita hanya soal uang, tidak mungkin menipu perasaan seseorang.Beberapa pria yang menyerang Santo hanya sembarangan mencari alasan saja. Setelah Santo dipukuli hingga tidak bisa bergerak, mereka baru perlahan-lahan meninggalkannya. Mereka sudah merusak kamera pengawas di sana terlebih dahulu, jadi Santo pasti tidak akan menemukan mereka. Santo dibawa ke rumah sakit pada pukul tiga dini hari dan langsung masu