Jacob dan Elena saling mencintai. Jadi, wajar saja kalau mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk menghabiskan waktu bersama. Sementara itu, semua orang tahu bahwa Penny adalah desainer Jacob.Yuliana yang bersembunyi di balik pakaian pengawal mengisyaratkan pengawal untuk berbicara. Dia menarik ujung kemeja pengawal. Kemudian, pengawal itu segera berujar, "Nona Penny, maaf. Semalam aku mabuk, sekarang aku akan mengantarmu pulang."Yuliana merasa lega. Situasi berkembang sesuai dengan perkiraannya.Namun, saat Yuliana dan pengawal baru saja berjalan, Elena menghentikan mereka, "Penny, kamu juga tahu kamu berbuat salah. Tapi, bukannya sekarang kamu harus meminta maaf kepadaku? Bagaimanapun, kalian memakai kamarku. Sekarang aku bahkan nggak berani masuk karena merasa kotor."Yuliana agak cemas. Dia belum menghubungi Elena sejak masalah ini terjadi. Kemungkinan, Elena benar-benar menganggapnya sebagai Penny.Elena tertawa sinis, lalu langsung maju dan hendak menarik pakaian yang menutupi
Wajah Elena memucat. Mengapa Sienna bisa muncul pada saat-saat seperti ini? Sementara itu, pandangan Sienna tertuju padanya dan tampak agak terkejut."Oh, ternyata Nona Elena? Apa kamu pernah melihat wajah wanita ini sebelumnya? Kenapa kamu begitu yakin bahwa itu adalah aku? Kalau aku nggak muncul hari ini, apakah semua orang di sini akan menganggapku sebagai wanita murahan setelah meninggalkan tempat ini?" tanya Sienna.Itu memang benar. Jika Sienna tidak muncul sekarang, semua orang dalam lingkaran sosial ini akan tahu bahwa desainer Jacob melakukan hal semacam itu dengan seorang pengawal. Di masa sekarang, berita gosip menyebar dengan sangat cepat.Elena yang dilontarkan pertanyaan seperti ini oleh Sienna bisa merasakan keringat dingin di punggungnya. Dia harus menjawab pertanyaan ini dengan hati-hati, jika tidak ingin reputasinya akan hancur. Elena buru-buru menjawab, "Penny, kemarin malam kamu hanya muncul sebentar dan langsung pergi, jadi aku pikir ....""Kamu hanya berasumsi, ta
Sementara itu, Yuliana sama sekali tidak berani mengangkat kepalanya. Ini adalah penghinaan terbesar dalam hidupnya. Semuanya karena Sienna si jalang! Jika bukan karena ingin menguntit wanita itu semalam, dia juga tidak akan ditangkap oleh pengawal itu ke kamar ini.Jika bukan karena Sienna muncul sekarang, orang-orang tidak akan tahu bahwa dia adalah orang yang tidur dengan pengawal ini. Semua kesalahan ini adalah kesalahan Sienna. Yuliana menatap Sienna dengan penuh kebencian. Dia benar-benar berharap bisa menghancurkan wanita itu hingga berkeping-keping!Sienna tetap bersikap tenang dan tak tergoyahkan, lalu bertanya, "Nona Yuliana, bisakah kamu menjelaskannya?" Mulut Yuliana dipenuhi darah dan sorot matanya memancarkan kebencian. Elena mencoba melindungi adiknya dengan berkata, "Penny, bagaimanapun adikku adalah korban. Bisakah nada bicaramu agak lembut? Mungkin saja pengawal ini yang salah mendengar."Pengawal itu menerima isyarat dari Elena, lalu segera mengangguk sembari menjela
Semua orang mengira bahwa Jacob akan marah. Bagaimanapun, Penny memang bersikap tidak tahu diri. Elena adalah kekasihnya Jacob, jadi seharusnya Sienna memilih untuk meredakan situasinya sekarang. Sementara itu, Elena juga menarik lengan Jacob dengan lembut, lalu berkata dengan nada yang sedikit memohon dan manja, "Jacob, Yuliana itu korban ...."Sebelum wanita itu menyelesaikan perkataannya, Jacob sudah melontarkan dua kata dengan dingin, "Minta maaf." Ekspresi lembut di wajah Elena tiba-tiba membeku. Dia bahkan mengira bahwa dirinya mungkin salah dengar.Orang lain juga berpikir demikian. Suasana di sana menjadi sunyi dan tidak ada yang berani bertanya apa maksud dari Jacob. Hanya Yuliana yang berpikir bahwa Jacob sedang membantunya. Dia mengangkat tangan untuk menyeka air mata seraya berkata, "Penny, kamu mendengarnya, 'kan? Kak Jacob menyuruhmu untuk meminta maaf padaku."Apakah ini benar? Sienna yang bingung pun melihat ke arah Jacob. Ada sekilas momen di mana dia merasa bahwa Jaco
Orang-orang yang menonton drama di sana telah berangsur pergi. Demi menunjukkan kedekatan hubungan saudara mereka, Elena pun mengantarkan Yuliana ke dalam mobil. Sienna berdiri di tempatnya dan melihat Jacob yang tiba-tiba mendekat ke arahnya selangkah demi selangkah. Entah kenapa, dia malah merasa ingin mundur. Jacob makin mendekat, lalu menundukkan kepala untuk melihatnya.Kemudian, Sienna sedikit mendongak. Emosi di matanya telah menghilang tanpa bekas, seolah-olah kelembutan dan kenikmatan semalam hanyalah ilusi belaka. "Penny," sapa Jacob yang ingin mengatakan sesuatu yang lain. Namun, dia malah mendapati Elena yang sudah kembali"Jacob, sarapan di lantai bawah sudah siap. Kalian pasti belum makan, 'kan? Tania juga sama. Mari kita semua turun dan makan dulu," ajak Elena.Ketika melihat betapa dekatnya Jacob dengan Sienna, rasa cemas Elena tiba-tiba muncul dan dia segera mendekat sembari berkata, "Penny, aku sudah mengantarkan Yuliana pulang. Kami juga akan menyelidiki masalah ang
Sienna terdiam sejenak dan tidak tahu harus mengatakan apa dalam sekejap. Apakah ini tentang rumah ataukah masalah Yuliana? Pandangan Sienna pun jatuh pada Elena. Melihat bahwa Jacob sengaja membawa Elena kemari, dia menduga bahwa ini kemungkinan tentang Yuliana."Tuan Jacob, aku nggak punya pemikiran lain. Nona Yuliana sudah meminta maaf, jadi aku nggak boleh bersikap nggak logis. Apalagi, dia memang korban yang sebenarnya," jelas Sienna. Saat baru saja selesai berbicara, dia merasa bahwa aura yang ada di tubuh Jacob tiba-tiba menjadi makin dingin."Selain itu, apakah ada yang lain?" tanya Jacob. Pria itu menatapnya dengan dingin seraya menimpali, "Apakah tidak ada lagi?" Aura Jacob terlalu kuat hingga membuat Sienna merasa kesulitan bernapas, bahkan telapak tangannya pun berkeringat dingin. Apakah Jacob sedang mencari masalah dengan dirinya?Sienna pun berkata, "Jadi, apa yang diharapkan oleh Tuan Jacob? Yuliana memang harus meminta maaf kepadaku. Kalau bukan karena aku yang beruntun
Emosi Jacob langsung meluap ketika berpikir bahwa dirinya dibandingkan dengan Lukas. Dia perlahan mengambil tisu dari samping dan membersihkan darah di telapak tangannya."Aku ikut rapat sepanjang malam, jadi agak lelah," jawab Jacob dengan tenang. Wiandro tersenyum sembari berkata, "Aku juga mendengar bahwa kamu sudah ikut rapat sangat awal semalam. Apakah perusahaanmu sangat sibuk? Kalaupun emosi, kamu juga seharusnya jangan melukai tubuhmu.""Nggak akan lagi," ucap Jacob. Dia kembali tenang, lalu berjalan ke samping untuk menelepon Benny yang sedang tidak berada di lantai satu. Benny berkata di ujung telepon," Jacob.""Benny, tolong hapus semua jejakku semalam," pinta Jacob. Benny sangat terkejut. Bukannya situasinya baik-baik saja? Kenapa Jacob memintanya untuk menghapus jejak? Namun, dia tidak bertanya lebih lanjut dan hanya menjawab dengan satu kata, "Baiklah."Setelah menutup teleponnya, Jacob melihat ke arah tak jauh dari sana. Sienna sedang bersiap-siap untuk pergi dengan mobi
Sienna sedikit terkejut mendengar komentar Tania. Jika itu urusan bisnis, Sienna tentu harus mengambil inisiatif. Tidak mungkin Jacob merendahkan diri untuk mendatanginya."Apa saat itu Kak Jacob nggak menolak?" tanya Tania.Tania benar-benar penasaran. Dia tahu tidak baik mencampuri privasi Sienna seperti ini. Namun, masalah ini berkaitan dengan kakak sepupunya, orang yang menurutnya paling hebat di Keluarga Yuwono."Jacob menolak beberapa kali, tapi akhirnya setuju," jawab Sienna sambil tersenyum. Dia tidak mengerti mengapa Tania tiba-tiba menanyakan hal ini.Wajah Tania tiba-tiba memerah. Dia benar-benar tidak menyangka Penny berjuang keras untuk tidur dengan sepupunya. Jika Elena mengetahui hal ini, dia pasti akan sangat marah. Namun, Tania tidak berniat untuk membocorkan masalah ini padanya.Suasana di sisa perjalanan itu sangat sunyi. Begitu sampai di jalan yang paling dekat dengan studio, Sienna bersiap untuk turun. Saat hendak menutup pintu mobil, dia berterima kasih kepada Tan